Laman

Sabtu, 26 November 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (806): Belanda vs Indonesia Sejak VOC hingga Kedaulatan Indonesia; Siapa yang Paling Menderita?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam sejarah Indonesia, hubungan antara orang Belanda dengan orang Indonesia sangat intens, jauh melebihi intensitas Portugis, Spanyol, Inggris dan Prancis. Diantara orang Eropa di Indonesia (baca: Hindia), orang Belanda menjadi penguasa. Kekuasaan orang Belanda mulai sejak pelaut-pelaut Belanda menaklukkan benteng Portugis di Amboina pada tahun 1605. Namun jangan lupa, belum lama  pada tahun 1599 pelaut-pelaut Belanda mengalami malapertaka di Atjeh, yang mana Cornelis de Houtman terbunuh.


Dalam narasi sejarah Indonesia, agak terlupakan, dan boleh dikatakan kurang menyadari, bahwa diantara orang Belanda dalam berbagai generasi, orang Indonesia dianggap lemah, seakan selalu terjajah. Narasi yang menyatakan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun sesungguhnya tidak berdasarkan. Ini seakan-akan Belanda selalu di atas angin (berkuasa) sementara orang Indonesia selalu di bawah angin (tertindas). Hal itu tidak sepenuhnya benar. Dalam konteks kolonial Belanda di Indonesia harus dibedakan antar wilayah (ruang) dan antar generasi (waktu). Seperti disebut di atas, orang Belanda sangat menderita di Atjeh tahun 1599. Dalam perjalanan sejarah orang Belanda sendiri di Indonesia, orang Belanda banyak menderita, mulai soal kesehatan yang membawa kematian (wilayah tropis yang sesuai bagi orang Indonesia); kekalahan perang dengan kerajaan-kerajaan dimana banyak para pemimpin Belanda terbunuh. Disamping pertempuran diantara sesama Eropa dimana orang Belanda banyak menjadi korban. Riwayat pilu orang Belanda secara masif terjadi pada pendudukan Inggris (1811-1816) dan pendudukan Jepang (1842-1945) dan jangan lupa dalam perang kemerdekaan Indonesia (1845-1949). Orang Indonesia dapat melupakan pengalaman dijajah di negeri sendiri, tetapi mimpi buruk bagi orang Belanda yang selama 350 tahun di Hindia (baca: Indonesia) harus terusir dari Indonesia. Mereka telah kehilangan selamanya, tentang apa yang mereka sangat inginkan: wilayah Indonesia yang kaya raya (jumlah populasi dan potensi sumberdaya alam). Siapa yang paling menderita: orang Belanda atau orang Indonesia? 

Lantas bagaimana sejarah Belanda versus Indonesia sejak era VOC hingga pengakuan kedaulatan Indonesia, siapa paling menderita? Narasi sejarah hanya menyatakan orang Indonesia dijajah orang Belanda selama 350 tahun, namun itu tidak berdasar. Fakta bahwa orang Indonesia pernah dijajah orang Belanda, tetapi bukan berarti selamanya orang Belanda menarik kekuntungan. Fakta bahwa orang Belanda banyak mengalami kerugian bahkan penderitaan. Orang Indonesia telah melupakan penjajahan, apakah demikian dengan orang Belanda. Lalu bagaimana sejarah Belanda versus Indonesia sejak era VOC hingga pengakuan kedaulatan Indonesia, siapa paling menderita? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Belanda versus Indonesia  Sejak Era VOC hingga Pengakuan Kedaulatan Indonesia; Siapa Paling Menderita?

Tunggu deskripsi lengkapnya

Siapa Paling Menderita di Indonesia? Orang Belanda atau Orang Indonesia?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar