Laman

Kamis, 15 Desember 2022

Sejarah Madura (37): Telekomunikasi Pulau Madura;Terbukanya Isolasi Wilayah Madura hingga Era Teknologi Informasi Masa Kini


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Bagaimana sejarah awal telekomunikasi di pulau Madura? Kita tidak sedang membicarakan telekomunikasi jarak pendek seperti tatap muka dalam menyampaikan pesan (message) dari sumber (source) ke penerima pesan (receiver). Akan tetapi memahami pesan-pesan (data dan informasi) pada era Pemerintah Hindia Belanda di pulau Madura melalui teknologi (alat) komunikasi yang baru telegraaf (channel). Teknologi telegraf inilah bersama teknologi radio yang kemudian mendasari kemajukan teknlogi kumunikasi yang lebih baru telepon termasuk di wilayah pulau Madura.    


Mengenal 11 Alat Komunikasi Tradisional Berdasarkan Sejarah. Oleh Dwi Latifatul Fajri 8 Oktober 2021. Komunikasi tradisional secara umum menekankan pada proses penyampaian pesan dari berbagai media dan sifatnya sederhana. Media komunikasi ini membantu kelangsungan hidup manusia. Bentuk-bentuk komunikasi tradisional berupa lambang isyarat, simbol, bunyi-bunyian, dan gerakan. Meski terlihat sederhana tetapi alat ini bisa memperlancar kegiatan dan aktivitas sehari-hari. Alat komunikasi tradisional digunakan manusia ratusan tahun lalu. Seiring berjalannya waktu, alat komunikasi semakin berkembang dan lebih modern. Contoh alat komunikasi tradisional yaitu surat, lukisan, prasasti, kentongan, dan masih banyak lagi. Alat komunikasi tradisional adalah proses penyampaian pesan dari pihak satu ke pihak lain memakai media tradisional, sebelum berkembangnya teknologi. Di Indonesia komunikasi tradisional ini menjadi bagian dari tradisi, upacara keagamaan, peraturan, dan sistem yang berlaku di masyarakat. Perbedaan alat komunikasi tradisional dan modern terletak pada jumlah audiens yang menerima pesan dari alat komunikasi. Pada komunikasi modern, audiens bisa berpartisipasi dalam konten media. Sedangkan media massa tradisional memiliki keterbatasan dalam pengiriman pesan dan jumlah audiens. Contoh media massa modern seperti internet, blog, e-mail, dan sosial media. Peran komunikasi tradisional yaitu: mempercepat persahabatan dan kerja sama, mendorong manusia untuk bekerja dan menjaga keharmonisan, memberi rasa keterikatan dan dipakai untuk mengambail keputusan Bersama. Berdasarkan buku Dunia Komunikasi dan Gadget karya Syerif Nurhakim, bentuk media alat komunikasi tradisional terbagi ke dalam beberapa bentuk, yaitu: 1. Kentungan, 2. Cerita rakyat, 3. Seni drama tari (Sendratari, 4. Wayang, 5. Asap, 6. Lukisan purba, 7. Prasasti 8. Daun Lontar, 9. Surat Kabar, 10. Kantor Pos, 11. Telegraf (https://katadata.co.id/).

Lantas bagaimana sejarah telekomunikasi di pulau Madura? Seperti disebut di atas, berbagai macam alat komunikasi yang digunakan di pulau Madura hingga penggunakan teknologi komunikasi telegraaf, yang dimulai sejak terbukanya isolasi wilayah Madura hingga teknologi informasi masa kini. Lalu bagaimana sejarah telekomunikasi di pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Telekomunikasi di Pulau Madura; Sejak Terbukanya Isolasi Wilayah Madura hingga Teknologi Informasi Masa Kini

Penggunaan telegraf sudah lama di Eropa dan Amerika. Paling tidak tahun 1794 sudah diketahui di Belanda (lihat Leydse courant, 15-09-1794). Disebutkat Angkatan darat (Leger) telah mengirimkan telegraaf ke Russel (mungkin Brussel masa ini). Bagaimana dengan di Inggris? Pengoperasiannya masih baru (lihat Ommelander courant, 23-02-1796). Disebutkan dari London dikatakan bahwa telegraf telah dipasang di Admiralitet disana, yang dengannya seseorang dapat berkorespondensi dengan semua pelabuhan. Kami baru-baru ini memperoleh berita dalam 7 menit dari Douvres.


Tentu saja hubungan komunikasi dengaan menggunakan teknologi telegraf dihubungkan dengan kabel telegraf. Telegraf sendiri ditemukan di Amerika. Belanda termasuk salah satu negara di Eropa yang menggunakan telegraf. Pada tahun 1810 satu kapal Amerika tiba di Soerabaja (lihat Bataviasche koloniale courant, 20-07-1810). Disebutkan kapal Amerika De Telegraaf telah tiba di Sourabaija, dengan penumpang heer de Vieje dan keluarga, pemuda Ifschdijk Popkens muda, dan beberapa penumpang lainnya. Sebagaimana diketahui negara bagian Philadelpia banyak dihuni oleh warga Amerika asal Belanda. Apa yang menarik dari berita kapal ini adalah bahwa nama kapal Amerika disebut telegraf dengan bahasa Belanda. Itu mengindikasikan kapal yang mendarat adalah kapal yang dimiliki warga Amerika yang berasal dari Belanda. Bataviasche koloniale courant adalah surat kabar pertama pada era Pemerintah Hindia Belanda semasa Gubernut Jenderal Daendels (1809-1811) yang edisi pertama terbit tanggal 5 Januari 1810.

Secara fungsional telegraf telah membuat lebih efisien (lebih cepat dan lebih murah) untuk mengirim pesan dari pada surat (tulisan) dan kurir (lisan). Telegraaf pada masa ini tentu saja berbeda dengan telegraaf yang kemudian dikembangkan oleh Samuel Finley Breese Morse. Telgraaf ini menjadi sangat penting dalam situasi perang. Disebutkan Angkatan laut Inggris telah menerima telegraf dari Portsmouth dimana Prancis menyerang dengan kekuatan de 60 kanon (lihat De nieuwe Haagse Nederlandse courant, 23-05-1798). Dalam konteks inilah kita berbicara sejarah telekomunikasi (telegraf) di Hindia (baca: Hindia) khususnya di Soerabaja dan Madoera. Sebagaimana diketahui sejak 1795 Prancis telah menduduki Belanda dan Hindia/VOC hingga awal Pemerintah Hindia Belanda berada di bawah kekuasaan Prancis hingga berakhirnya masa Gubernur Jenderal Daendels setelah Inggris menduduki Jawa (1811). Lalu sejak kapan penggunaan telegraaf di Hindia Belanda?


Tampaknya wilayah Hindia Belanda terlalu terpencil dari dunia telegraf, Surat kabar berbahasa Belanda yang terbit di Batavia Bataviasche courant dalam periode 1816-1827 tidak ada menginformasikan soal penggunaan telegraf di Batavia. Penggunaan telegraf hanya dilaporkan di Eropa. Sebagaimana diketahui pada era ini Samuel Finley Breese Morse di Amerika mengembangkan teknologi telegraaf dengan kode Morse (sesuai Namanya). Orang-orang Belanda di Hindia Belanda tampaknya belum membutuhkan telegraf. Antara Belanda dan Hindia begitu jauh, dengan pelayaran yang masih melalui Afrika Selatan dibutuhkan hampir dua bulan. Hindia Belanda benar-benar jauh dari teknologi kumunikasi. Semuanya masih menggunakan surat. Pesan-pesan bersifat public dikomunikasikan melalui surat kabar Bataviasche koloniale courant dan Bataviasche courant. Dalam edisi surat kabar Javasche courant (suksesi Bataviasche courant sejak 1828) juga tidak menginformasikan soal telegraf di Hindia Belanda. Sementara itu penggunaan telegraf semakin meluas di Eropa. Surat kabar Javasche courant tutup tahun 1849. Surat kabar baru terbit 1850 di Semarang yakni Samarangsch advertentie-blad yang dan di Batavia tahun 1852 Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie.

Pada awal tahun 1850 nama kapal Amerika Telegraaf yang pernah mendarat di Soerabaja (1810) masih eksis dan terdeteksi di Eropa. Pada tahun 1854 Inggris akan melakukan pekerjaan besar dengan membangunan jaringan telegraaf dari London ke Calcutta (lihat Samarangsch advertentie-blad, 22-12-1854). Disebutkan Inggris membuat telegraf listrik antara Calcutta dan London untuk menerima dalam beberapa menit berita dari India Timur, yang mana selama ini lewat pos harus menunggu selama enam minggu. Jaringan telegraf Calcutta ini akan diperluas melalui Cina ke Jepang, Pasifik, Kepulauan Sandwich hingga California. Lantas bagaimana dengan di Hindia Belanda? Yang jelas, Gubernur Jenderal Hindia Belanda lebih sering berada di Buitenzorg.


Sejak Perang Jawa berakhir (1825-1830) praktis di pulau Jawa terbilang situasi dan kondisi keamanan kondusif. Sementara di luar Jawa, setelah Perang Padri di pantai barat Sumatra berakhir 1838, perang terus terjadi seperti di West Borneo, Lampoeng dan Palembang dan kemudian disusul di Bali. Sementara itu jaringan jalan di pulau Jawa semakin meluas dan sudah mulai dibicarakan konsesi pengoperasian kereta api. Di Jawa juga pengembangan pendidikan bagi penduduk pribumi sudah berjalan baik. Sekolah guru sudah didirikan di Soerakarta pada tahun 1851 dan pada tahun yang sama didirikan sekolah kedokteran di Batavia. Seperti disebut di atas, sudah eksis dua surat kabar berbahasa Belanda dan munculnya surat kabar berbahasa Melayu. Penggunaan teknologi telegraf (listrik) tampaknya mulai didambakan di Hindia Belanda khususnya di Batavia. Sementara Inggris akan membanguna jaringan telegraaf antara London dan Calcutta, Inggris juga sedang mensurvei pembangunan jaringan telegraaf antara Calcutta dengan ibukota Burman di Ranggon (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 13-09-1854). Satu yang penting lainnya adalah Amerika juga akan membangunan jaringan telegraaf antara Amerika dan Eropa (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 16-09-1854). Disebutkan perusahaan Amerika telah tiba untuk meminta izin kepada pemerintah Denmark untuk membangun telegraf kapal selam antara Amerika dan Eropa melalui Islandia dan Denmark. Semua biaya akan ditanggung oleh perusahaan. Di Australia sudah dioperasikan telegraaf (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 27-09-1854). Tidak diketahui permulaannya sejak kapan, tetapi di dalam berita disebut Melbourne juga memiliki telegraf ke Williamstown, sebuah kota di Teluk Hobsons. Di India juga marak pengembangan jaringan telegraaf (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 18-10-1854). Disebutkan pembangunan rel kereta api dan pembangunan telegraf listrik yang menghubungkan Calcutta dengan Delhi, Agra dan Bombay. Dari Australia disebutkan telegraf antara Geelong dan Melbourne sekarang beroperasi (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 24-01-1855).

Dengan keberadaan telegraf di Caculta, para koresponden surat kabar mengirimkan berita dari Hindia Belanda ke Belanda melalui telegraaf di Calcutta. Berita-berita yang dikirim termasuk harga komoditas dan berita keberangkatan kapal terutama di Batavia (lihat misalnya Rotterdamsche courant, 26-07-1854).  Dengan demikian telah memotong waktu separuhnya. Pada saat ini pejabat pelabuhan di Batavia adalah J Groll.


Telegraf. April 18, 2018. Alat atau sarana untuk pengiriman berita bagi pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun 1855 atas usul Pemerintah Hindia Belanda kepada Pemerintah Kerajaan Belanda di Negari Belanda diperoleh izin untuk mendirikan telegrap elektro magnit di Indonesia. Pelaksanaannya dilakukan oleh Leman Laut Groll yang bertitel Insinyur pada dinas telegrap Pemerintah bersama-sama beberapa ahli telegrap yang dikirirnkan dari Eropa. Demikian pula peralatan telegrap dibeli dan dikirim dari Eropa setelah ijin yang dimaksud di atas diterima. Saluran telegrap pertama dipasang antara Batavia dengan Buitenzorg yang selesai pada tanggal 23 Oktober 1856. Tiang-tiang telegrap berupa tiang-tiang pohon-pohon randu yang sudah ada ditambah dengan penanaman pohon-pohon randu yang baru. Pembukaan perhubungan telegrap pertama ini diresmikan dengan pengiriman telegrap pertama dari Batavia Centrum ke Buitenzorg. Pengiriman telegrap pertama dilakukan oleh Ir. Groll selaku Kepala Dinas Telegrap Pemerintah kepada Gubernur Jenderal c.P. Pahud. Maka mulailah era telekomunikasi umum bagi Indonesia yang mula-mula hanya diperuntukkan bagi Pemerintah. Setelah tahun 1857 saluran Jakarta-Surabaya dengan saluran cabang Semarang-Ambarawa dapat diselesaikan, maka penggunaan telegrap mulai disediakan bagi umum. Pada tahun 1859 panjang saluran-saluran telegrap sudah mencapai 2700 km dan jumlah kantor-kantor telegrap sudah sebanyak 28. (https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/)

Inggris tampaknya lebih maju dalam hal telegraf di wilayah koloninya seperti India, Australia dan Burma serta Singapoera. Awalnya korespondensi mengirim via Cacultta lalu kemudian menjadi lebih dekat ke Singapoera. Di Hindia Belanda urusan telegraaf masih sepi sendiri. Namu meski terlambat, daripada sama sekali tidak, pengoperasian telegraf akhirnya terlaksana di Batavia, yang dihubungkan dengan Buitenzorg. Namun sekali lagi, wilayah Hindia Belanda masih terisolasi dalam komunikasi telegraf.


Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 25-10-1856: ‘Batavia. Kami membaca di Javasche Courant hari ini bahwa Telegraf Elektro Magnetik antara Batavia dan Buitenzorg telah siap, dan pesan pertama kepada Yang Mulia Gubernur Jenderal telah dikirimkan pada tanggal 23 tersebut, yang terjadi dalam waktu empat menit. Kami dengan sepenuh hati menyambut acara penting ini untuk koloni. Ini harus menjadi kepuasan nyata bagi Gubernur Jenderal, yang seperti yang kita pahami, bahkan belum satu setengah tahun yang lalu, dalam jabatannya sebagai Menteri Koloni, mengusulkan kepada Raja untuk mendirikan Telegraf Elektromagnetik di Jawa, dalam waktu satu bulan. selang waktu yang relatif singkat, bahkan untuk menerima pesan pertama yang dikirimkan dengan telegraaf. Sesuai dengan izin yang diberikan oleh Raja atas usul Menteri Pahud, jika kita mengetahui dengan baik, jalur telegraf yang sebagian sudah siap. diperluas lagi ke Samarang dan Soerabaya, dengan stasiun-stasiun di tempat-tempat perantara utama, dan kemudian juga dihubungkan dengan titik-titik lain, seperti Anjelir, Cheribon, Pekalongan, Rembang dan Banjoewangie, sehingga seolah-olah ada komunitas instan ada diantara dua titik ekstrim pulau. Mungkin dianggap berlebihan untuk menguraikan kegunaannya. yang umumnya diharapkan dari realisasi rencana yang baru saja dijelaskan. Kecuali bahwa pemerintah dengan demikian akan diberi kesempatan. untuk mendapatkan dalam beberapa menit berita tentang peristiwa-peristiwa penting di titik-titik utama pulau Jawa, pendistribusian telegraf ke seluruh pulau itu, untuk berbagai kelas penduduk pada umumnya, dan untuk perdagangan pada khususnya, terutama mengenai komunitas ibu kota, bisa sangat bermanfaat dan nyaman. Kami mengucapkan selamat kepada Gubernur Jenderal kami saat ini atas keberhasilan awal uji coba, dan berharap penyelesaian lebih lanjut dari jalur yang diusulkan akan dilakukan secepat mungkin dengan bagian yang sekarang sedang dipersiapkan, selain desakan yang diberikan oleh Gubernur Jenderal segera setelah kedatangannya di wilayah ini, banyak yang telah disumbangkan oleh keterampilan dan ketekunan Insinyur Groll dan pejabat telegraf Jansen dan Bosse. Sementara itu di Batavia, telegraaf mulai dari kantor pos di Weltevreden, dan dua kamar disediakan untuknya di gedung sekretaris di sebelah istana di Buitenzorg. Penduduk asli melihat ke telegraaf dengan takjub, jika tidak dengan rasa takut, dan memanggilnya bitjara angin (windspraak).

Siapa J Groll?

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sejak Terbukanya Isolasi Wilayah Madura hingga Teknologi Informasi Masa Kini: Teknologi Kumunikasi (Informasi) Masa ke Masa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar