Laman

Rabu, 02 Februari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (393): Pahlawan Indonesia Soetan Goenoeng Moelia, Sarjana Pendidikan GelarDoktor;Menteri Pendidikan

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Soetan Goenoeng Moelia adalah salah satu pahlawan Indonessia. Hanya saja belum ada pihak yang mengusulkannya menjadi Pahlawan Nasional. Mengapa? Yang jelas adalah Sutan Gunung Mulia adalah guru Indonesia, sarjana pendidikan yang bergelar doktor. Tentu saja tidak hanya itu. Sutan Gunung Mulia adalah Menteri Pendidikan Republik Indonesia yang kedua (menggantikan Ki Hadja Dewantara).

Narasi sejarah tokoh Indonesia ada yang ditulis panjang lebar dan ada juga yang ditulis sekadarnya dan bahkan ada yang tidak pernah ditulis. Narasi sejarah salah satu tokoh sejarah Indonesia seperti Sutan Gunung Mulia di laman Wikipedia hanya ditulis seadanya saja, sebagai berikut: ‘Todung Sutan Gunung Mulia (atau nama lengkapnya Todung Sutan Mulia Harahap; 21 Januari 1896 – 11 November 1966) adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1945 hingga tahun 1946 dalam Kabinet Sjahrir I dan Kabinet Sjahrir II. Ia adalah seorang Batak-Angkola yang bermarga Harahap, ia juga adik sepupu dari Amir Sjarifoeddin Ia juga salah satu pemrakarsa pembentukan Partai Kristen Indonesia. Namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah badan penerbitan Kristen PGI, yakni BPK Gunung Mulia’. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Sutan Gunung Mulia? Seperti disebut di atas, Sutan Gunung Mulia adalah guru bIndonesia pertama yang sarjana pendidikan dengan gelar doktor. Sutan Gunung Mulia juga pernah menjadi Menteri Pendidikan RI. Lalu bagaimana sejarah Sutan Gunung Mulia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (392): Pahlawan Indonesia Sutan Muhammad Zain, Guru Bahasa; Bahasa Melayu – Bahasa Indonesia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam pergeseran lingua franca dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia tidak sedikit peran Soetan Mohamad Zain. Sejarah bahasa Melayu sudah sejak kuno (lihat prasasti Kedukan Bukit 682 M). Namun sejarah bahasa Indonesia masih terbilang baru. Perubahan nama (Melayu menjadi Indonesia) terjadi pada Kongres Pemuda 1928 di Batavia. Tentu saja saat diadakan kongres ini, Soetan Mohamad Zain sudah cukup dikenal.

Prof. Sutan Muhammad Zain (lahir di Sungai Pasak, Padang Pariaman, Westkust van Sumatra, Hindia Belanda, 1886 – meninggal di Tokyo, Jepang, 6 April 1962 pada umur 76 tahun) adalah seorang pakar bahasa terkemuka di Indonesia. Dia menyusun gramatika Bahasa Melayu, yang menjadi pendahulu dan dasar-dasar gramatika Bahasa Indonesia. Sejak tahun 1911, Prof. Sutan Muhammad Zain telah menjadi guru Bahasa Melayu di Prince Hendrik School, Batavia. Pada tahun 1923, Zain mendapat beasiswa untuk belajar di Rijksuniversiteit Leiden Belanda, sampai akhirnya menjadi pribumi Indonesia pertama yang memiliki ijazah tertinggi dalam penguasaan Bahasa Melayu serta diakui di kalangan ilmiah. Selain giat mengembangkan Bahasa Indonesia, Zain juga aktif sebagai aktivis pergerakan. Ia menjadi ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) (1914-1922), anggota Gemeente Raad (1920-1922), dan anggota Volksraad. Pada zaman Jepang, untuk pertama kalinya Zain menyusun gramatika Bahasa Melayu, yang menjadi pendahulu dan dasar-dasar gramatika Bahasa Indonesia. Dalam bukunya "Djalan Bahasa Indonesia", untuk pertama kalinya dikenal apa yang kini disebut sebagai kata benda, kata kerja, kata sandang dan seterusnya. Salah satu karya monumental lainnya adalah sebuah kamus yang cetakan pertamanya dilakukan pada tahun 1951 yaitu "Kamus Modern Bahasa Indonesia", yang kemudian dikembangkan oleh Jusuf Sjarif Badudu menjadi "Kamus Lengkap Badudu-Zain" yang diterbitkan tahun 1992. Prof. Zain wafat setelah mengalami stroke dalam perjalanan pesawat udara dari Amerika Serikat menuju Tokyo, Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Sutan Moehamad Zain? Seperti disebut di atas, Soetan Mohamad Zain sudah menjadi guru pada masa Kongres Pemuda 1928. Soetan Mohamad Zain sendiri lulus sekolah guru (kweekschoo) pada tahun 1906. Lalu bagaimana sejarah Soetan Mohamad Zain? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.