Laman

Sabtu, 09 April 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (522): Pahlawan Indonesia–Loekman Djajadiningrat Studi di Delft;Ketua Indische Vereeniging di Belanda

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa Loekman Djajadiningrat sudah diketahui, namun bagaimana narasi sejarah lengkapnya belum ada yang menulis. Loekman Djajadiningrat adalah salah satu tokoh sejarah, berangkat studi ke Belanda pada tahun 1911 dan pernah menjadi ketua Indische Vereeniging di Belanda. Putra Banten yang mengikuti langkah seniornya Hoesein Djajadingrat.

The Djajadiningrat family was a high-ranking priyayi family in colonial Indonesia, whose members often served as Bupati or Regents (district heads) of Serang in Banten. Noted for their western outlook and loyalty to the Dutch authorities during the colonial period, the family nonetheless fought on both sides of the Indonesian National Revolution (1945–1949). Raden Bagoes Djajawinata, Regent of Serang (1854-1899) with his wife Ratoe Salehah had 9 children: Achmad Djajadiningrat (1877-1943); Mochammad Djajadiningrat (?-?); Hasan Djajadiningrat (1883-1920); Chadijah Djajadiningrat (?-?);Hoesein Djajadiningrat (1886-1960); Loekman Djajadiningrat (1894-1944); Soelasmi Djajadiningrat (?-?); Hilman Djajadiningrat (1896-1963); dan Rifqi Djajadiningrat (?-?). Loekman Djajadiningrat nicknamed 'Ujang', managed to flee Japanese invasion along with Lieutenant Governor-General van Mook and remnants of the colonial government to Australia. After some times serving as a commissioner for Australia and New Zealand, he later appointed to head the education department of the Dutch East Indies Government-in-Exile. He died in Sydney in 1944. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Loekman Djajadiningrat? Seperti disebut di atas, Loeman Djajadiningrat berasal dari keluarga Banten yang melanjutkan studi ke Belanda dan pernah menjadi ketua Indische Vereeniging di Belanda. Lalu bagaimana sejarah Loekman Djajadiningrat? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (521): Pahlawan Indonesia – Jumlah Pribumi Meninggal di Belanda;Willem Iskander hingga Sidartawan

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Sudah ribuan, mungkin jutaan, orang Belanda meninggal dunia di Indonesia (baca: Hindia) sejak kehadiran orang Belanda kali pertama (1595-1597). Tokoh terkenal Belanda yang meninggal di Hindia adalah Cornelis de Houtman (1601). Gubernur Jenderal Belanda kedua meninggal di Djajakarta (kemudian disebut Batavia, kini Jakarta) pada tahun 1615. Lalu bagaimana dengan orang pribumi meninggal dunia di Belanda. Tentulah orang Belanda lebih banyak yang meninggal di Indonesia karena mereka lebih banyak yang datang ke Indonesia, sementara pribumi pertama yang berangkat ke Belanda baru dimulai tahun 1857 yakni Sati Nasoetion alias Willem Iskander.

Berapa banyak orang Belanda kelahiran Belanda yang datang ke Indonesia (baca: Hindia) sulit diketahui. Mungkin sudah jutaan. Dalam perkembangannya orang Belanda juga semakin banyak yang lahir di Hindia (banyak yang meninggal di Hindia dan juga banyak meninggal di Belanda). Orang Belanda meninggal di Hindia disebabkan banyak faktor, karena sakit (penyakit), kecelakaan atau terbunuh dalam perang. Makam-makam mereka di Indonesia masih ada yang tetap terawat hingga ini hari) di berbagai tempat, seperti di tempat pemakaman Kampong Pulo di Jakarta. Di tempat pemakaman lama di Depok juga ditemukan lahir di Belanda meninggal di Depok. Dalam hal ini, makam-makan, terutama yang masih terawat, data yang terdapat pada batu nisan adalah salah satu data sejarah. Namun makan-makan Belanda yang ada di Indonesia banyak yang tidak terawat, tidak teridentifikasi siapa nama kana lahir dan meninggal. Dalam konteks inilah, arti makam lama dalam dunia penyelidikan sejarah. Tentu saja persoalannnya sama dengan orang-orang Indonesia yang meninggal di Belanda.

Lantas bagaimana sejarah orang-orang Indonesia meninggal di Belanda? Seberapa banyak? Siapa saja? Seperti disebut di atas, jumlah orang Belanda meninggal di Indonesia sangat banyak relatif terhadap orang Indonesia yang meninggal di Belanda. Lalu seberapa banyak orang Indonesia meninggal di Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.