Laman

Rabu, 03 Agustus 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (752): Kota Bangkok di Teluk Siam dan Geomorfologi; Tidak Dikenal di Zaman Kuno, Mengapa?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Kota Bangkok adalah ibu kota negara Thailand (dahulu disebut Siam). Wilayah Kota Bangkok termasuk dataran banjir yang subur, cocok untuk budidaya padi dan persawahan (tham na) menarik banyak pendatang ke daerah ini mulai dari pinggiran dataran tinggi sampai dengan dataran tinggi di wilayah utara atau Dataran tinggi Khorat ke timur laut. Pada abad ke-11 Masehi, sejumlah kota/kerajaan kecil yang terhubung karena budidaya padi dan perdagangan berkembang di atas Chao Phraya Valley. Kota-kota kerajaan kecil ini disatukan dibawah kendali kerajaan Ayutthaya di bagian selatan ujung dari dataran banjir.

 

Orang-orang Thailand bermigrasi dari Yunnan Tiongkok ke daratan Asia Tenggara selama berabad-abad. Referensi paling awal yang diketahui tentang kehadiran mereka di wilayah tersebut berkaitan dengan pengasingan orang Siam di prasasti abad ke-12 di kompleks kuil Khmer Angkor Wat di Kamboja yang menyebut mereka "palsu" atau "perang lama". Daerah itu pernah dikuasai oleh berbagai pemerintah negara bagian India seperti Mon, Kekaisaran Khmer, dan negara-negara Melayu, bersaing dengan negara-negara seperti Ngoenyang Thailand, Sukhothai, kerajaan Chiang Mai, Lan Na dan Ayutthaya juga saling bertentangan. Kota-kota besar berturut-turut dibangun di berbagai titik di sepanjang sungai, menjadikan pusat-pusat perdagangan kerajaan-kerajaan Thailand yang besar yang berbasis pada budidaya padi dan perdagangan luar negeri. Tidak seperti tetangga Khmer dan Burma, Thailand terus memperluas hubungannya keluar ke seberang Teluk Thailand dan Laut Andaman menuju pelabuhan perdagangan asing. Orang-orang Eropa tiba pada abad ke-16, dimulai dengan misi diplomatik Portugis ke Ayutthaya pada tahun 1511. Abad-abad berikutnya melihat berbagai kekuatan kolonial Eropa menduduki wilayah-wilayah di IndoTiongkok, di mana Thailand kehilangan sebagian besar wilayahnya oleh Prancis dan Inggris tetapi tetap satu-satunya. Negara-negara Asia Tenggara yang selamat dari pendudukan. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi Kota Bangkok dan Teluk Siam? Seperti disebut di atas, Kota Bangkok kini menjadi ibu kota negara Thailand (dulu disebut Siam). Orang Thai yang sekarang adalah penduduk pendataran yang berasal dari utara (Yunnan). Lalu bagaimana sejarah geomorfologi Kota Bangkok dan Teluk Siam? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (751): Burma Laut Andaman dan Geomorfologi; Peta Aurea Chersonesus - Sumatra dan Malaya


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Wilayah Burma (kini wilayah Myanmar) diduga kuat sudah dikenal sejak zaman kuno. Wilayah Burma diduga telah menjadi jalur migrasi dari darata Asia di barat ke Asia Tengga hingga pulau-pulau di Nusantara. Migrasi kuno itu adalah orang-orang Negrito sebagaimana masih ditemukan di Semenanjung Malaya dan pulau Andaman. Pada abad ke-2 Ptolomeus memetakan semenanjung Aurea Chersoenesus yang didalamnya termasuk wilayah Burma.


Republik Persatuan Myanmar juga dikenal sebagai Birma, disebut "Burman" di dunia Barat) adalah sebuah negara berdaulat di Asia Tenggara. Myanmar berbatasan dengan India dan Bangladesh di sebelah barat, Thailand dan Laos di sebelah timur dan Tiongkok di sebelah utara dan timur laut, seluas 676.578 km². Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw pada 2005. Peradaban awal di Myanmar termasuk penduduk berbahasa Tibeto-Burma di Burma Utara dan Kerajaan Mon di Burma Selatan. Pada abad ke-9, orang Bamar memasuki lembah atas Sungai Irrawaddy, diikuti dengan didirikannya Kerajaan Pagan tahun 1050-an. Sejak saat itu, bahasa Burma, termasuk budaya dan Buddha Theravada perlahan-lahan menjadi dominan di negara ini. Kerajaan Pagan jatuh akibat invasi Mongol. Pada abad ke-16, setelah disatukan oleh Dinasti Taungoo, negara ini sesaat pernah menjadi kekaisaran terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. Pada abad ke-19, Dinasti Konbaung menguasai daerah yang didalamnya termasuk wilayah Myanmar modern saat ini dan sesaat menguasai Manipur dan Assam. Inggris menguasai Myanmar setelah 3 Perang Anglo-Burma pada abad ke-19 dan negara ini kemudian menjadi koloni Inggris. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi Burma dan Laut Andaman? Seperti disebut di atas, wilayah Burma sudah dikenal sejak zaman kuno sebagaimana dipetakan oleh Ptolomeus abad ke-2 sebagai bagian dari semenanjung Aurea Chersonesus. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi Burma dan Laut Andaman? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.