Laman

Selasa, 16 Agustus 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (778): Pantai Utara Jawa dan Geomorfologi;Sunda Banten Mandlika Jepara Tuban (Taruma-Majapahit)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Jangan bayangkan pulau Jawa yang sekarang sama dengan pulau Jawa di zaman kuno. Sangat jauh berbeda. Meski sudah ada kehidupan awal di pulau Jawa di Trinil/Sangiran (Pithecanthropus Erectus), tetapi populasi manusia baru meningkat drastis di era Homo Sapiens. Namun perubahan geomorfologis pulau Jawa diduga dimulai pada zaman navigasi pelayaran perdagangan. Perubahan itu masih berlangsung terus hingga awal navigasi pelayaran perdagangan orang Eropa di Nusantara.


Peta-peta tertua pulau Jawa tidak ditemukan. Peta-peta nusantara dari era Ptolomeus abad ke-2 hanya ditermukan untuk peta pulau Sumatra dan Semenanjung Malaya (Aurea Chersoenesus) dan peta pulau Kalimantan (Taprobana). Meski demikian, laporan pelaut-pelaut Arab sudah mencapai (pulau) Jawa melalui selat Sunda pada abad ke-12. Dalam rentang waktu tersebut terdapat nama-nama kerajaan di Jawa seperti Tarumanegara dan Kalingga. Teks Negarakertagama (1365) tidak memiliki peta, tetapi cukup banyak nama-nama geografis yang dapat diperbandingkan dengan pulau Jawa sekarang. Peta pulau Jawa paling tua berasal dari era Portugis. Sebagaimana diketahu, setelah Portugis menaklukkan Malaka pada tahun 1511, pada tahun yang sama dua kapal Portugis menuju Maluku melalui pantai tenggara Sumatra, menyusuri pantai utara Jawa dan perairan di utara pulau-pulau Nusa Tenggara. Dalam publikasi tahun 1521 pulau Jawa sudah digambarkan, tetapi tidak ada nama tempat yang diidentifikasi. Peta Portugis tahun 1561 sejumlah nama tempat diidentifikasi, yakni: pulau Sunda dan kota-kota pelabuhan antara lain Banten, Jepara, Mandalika dan Tuban.  

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi Pantai Utara Jawa? Seperti disebut di atas, peradaban sudah terbentuk lama di Jawa, tetapi kurang terinformasikan dan baru ada laporan pada saat mana pelaut-pelaut Arab mencapai Jawa. Sejak itu mulai disebuatkan nama-nama tempat di Jawa tetapi tidak ada peta yang ditemukan. Peta pulau Jawa baru ada pada sejak kehadiran orang Eropa/Portugis. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi Pantai Utara Jawa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (777): Pantai Barat Sumatra dan Geomorfologi; Wilayah Angkola Mula Peradaban Awal Nusantara


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Awal peradaban baru di Nusantara diduga kuat berasal dari wilayah Asia. Sebagai awal peradaban baru, berbagai elemen budaya baru bagi populasi penduduk asli yang terbentuk, merupakan interaksi penduduk pulau-pulau nusantara dengan orang asing di wilayah Asia. Arah kehadiran peradaban baru itu berasal dari arah barat (khusunya India) melalui daratan (pegunungan Himalaya ke Semenanjung Malaya dan semenanjung Indochina) maupun melalui navigasi pelayaran pantai (pantai-pantai sepaanjang India Timur, teluk Bengale hingga ke semenanjung Pegu/Burma (kini Myanmar) dan seterusnya melalui daratan awal (gugus pulau0pulau Andaman/Nicobar) hingga pantai barat Sumatra dimana peradaban awal dimulai di wilayah Angkola yang sekarang. Selanjutnya, kehadiran orang Eropa ke Nusantara, termasuk pantai barat Sumatra teknologi navigasi pelayaran sudah sangat maju.


Seorang botanis Inggris Charles Miller mengunjungi (wilayah) Angkola pada tahun 1772. Pengiriman Miller ini ke Tanah Batak diduga dalam upaya Inggris menguasai nusantara. Pada tahun yang sama James Cookj dikirim melakukan ekspedisi ke Australia dan Pasifik. Saat itu, Inggris yang berpusat di India (Calcutta) telah memiliki koloni kecil di Bengkulu. Boleh jadi pengiriman ini diduga kaitannya dengan semakin terdesaknya Inggris di Amerika Serikat. Dua tahun kemudian Inggris menyerah di Amerika Serikat sehubungan dengan proklamasi kemerdekaan Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1774. Hasil ekspedisi James Cook diterbitkan pada tahun 1775. Dalam laporan ini, Cook merekomendasikan ahar Inggris membentuk koloni di Aistralia (bagian tenggara). Pada tahun 1877 koloni Inggris dimulai di Australia di Sydney. Dua tahun kemudian, pada tahun 1879 skuadron Inggris yang berpangkalan di Madras dipindahkan ke Bengkulu. Inilah awal invasi Inggris di Nusantara (wilayah yang telah dikuasasi Belanda/VOC sejak 1619). Tujuan Inggris menggeser pangkalan di India ke pantai barat Sumatra diduga kuat untuk: (1) mengamankan koloni baru di Australia, (2) mengamankan jalur perdagangan antara India dan Tiongkok melalui selat Malaka; dan (3) upaya menaklukkan Belanda/VOC yang berpusat di Jawa dengan ibu kota di Batavia.

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi Pantai Barat Sumatra? Seperti disebut di atas, awal mula peradaban baru Nusantara di pantai barat Sumatra diduga bermula di wilayah Angkola yang kemduian mempengaruhi perubahan geomorfologi wilayah. Perubahan ini terus terjadi hingga kehadiran orang Eropa. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi Pantai Barat Sumatra? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.