Laman

Sabtu, 10 September 2022

Sejarah Jambi (29): Kota Tua Telainapura dan Kota Baru Kenali Asam; Kota Pura di Danau Alam dan Kanal Tua Awal Navigasi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini 

Semasa kecil (sekolah dasar era awal tahun 1970an) nama Kenali Asam sudah dikenal di kampong saya di Padang Sidempoean. Di dinding bis Sibualbuali ditulis nama-nama kota tujuan, seperti Medan, Padang, Sungai Penuh (Kerinci) dan Kenali Asam (Jambi). Bis Sibualbuali adalah bis yang didirikan tahun 1937 di Padang Sidempoean, oleh Soetan Pangoerabaan Pane dkk, suatu bis antar kota antar provinsi (AKAP) pertama di Sumatra (suksesinya adalah ALS). Soetan Pangoerabaan adalah ayah dari sastrawan terkenal Indonesia, Sanoesi Pane, Armijn Pane dan pahlawan nasional pendiri HMI di Jogjakarta, Lafran Pane. Bagaimana dengan Telanaipura? Saya kerap bercakap-cakap dengan kawan lama seamasa kuliah, Namanya Patriono asal Kenali Asam. Tentu kami ingat Telainapura.


Nama Telainapura mengingatkan semua orang, karena popularitas Telainapura pernah mencapai lagit nusantara pada era tahun 1980an. Itu bermula ketika kolam renang Tepian Ratu, Jambi yang dianggap penduduk sebagi tempat angker disulap Radja Mursinal Nasution menjadi kolam renang yang aman dan nyaman. Radja Mursinal Nasution semasa muda sebagai perenang Klub Prim di kolam renang Medan. Hijrah ke Jambi, putri sulungnya, perenang nasional Elfira Rosa Nasution telah menyertai adik-adiknya menjadi perenang nasional asal Jambi, Maya Masita Nasution, Elsa Manora Nasution, Kevin Rose Nasution, dan Muhammad Akbar Nasution. Ingat PON, ingat Jambi, ingat pula kolam renang Tepian Ratu di Telainapura, Jambi. Telanaipura adalah sebuah kecamatan di Kota Jambi, dimana berada Kantor Gubernur Jambi, RSUD Raden Mattaher, Perpustakaan Daerah dan Lapangan Golf. Sebagian besar kantor-kantor pemerintah provinsi Jambi di Telanaipura. Tentu saja Universitas Jambi dan UIN Sultan Thaha Saifuddin. Radja Mursinal Nasution tidak lahir di Jambi, tetapi di Banda Atjeh. Yang lahir di Djambi adalah Abdoel Hakim Harahap (1905) yang menjadi Gubernur Sumatra Utara (1951-1953) yang menginisiasi pembangunan stadion dan kolamg renang di Teladan, Medan dalam rangka penyelenggaraan PON pertama di luar Jawa (1952). Sebelum menjadi guburnur, Abdoel Hakim Harahap adalah anggota dewan kota (gemeenteraad) Medan pada era Hindia Belanda, Residen Tapanoeli semasa perang revolusi dan Wakil Perdana Mentei RI di Jogjakarata semasa RIS. Ingat PON, ingat Abdoel Hakim Harahap, ingat pula stadion dan kolam renang Medan. 

Lantas bagaimana sejarah kota tua Telainapura dan kota baru Kenali Asam? Seperti yang disebut di atas, Ketika kota Telainapura belum dikenal secara nasional, nama Kenali Asam sudah dikenal di kampong saya. Kota Telainapura adalah kota tua, kota pura di area sungai/danau alam dan Kota Kenali Asam adalah area kanal navigasi perdagangan di Jambi doeloe (kini danau Sepin). Kota Telanaipura inilah yang diduga cikal bakal Kota Jambi. Lalu bagaimana sejarah kota tua Telainapura dan kota baru Kenali Asam? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Jambi (28): Geomorfologis Kota Jambi, Sungai Batanghari Air Mngalir Jauh; Sungai Mati, Danau Sipin dan Sungai Asam


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini 

Seperti halnya banyak kota-kota di Indonesia, Kota Jambi berada di daerah aliran sungai. Kota Jambi berada di daerah aliran sungai Batanghari. Sungai telah membentuk sendiri Kota Jambi dari zaman kuno, bahkan prosesnya masih terlihat hingga ini hari. Banjir dan sedimentasi adalah ibarat yin dan yang dalam perubahan permukaan tanah dan perubahan arus air di sungai serta perubahan danau. Memahami perubahan serupa ini di Kota Jambi kita sedang membicarakan masalah geomorfologis wilayah kota.


Ksota-kota lainnya yang dapat dipahami secara geomorfologis akibat adanya pengaruh sungai di Indonesia antara lain Jakarta, Semarang, Surabaya, Palembang, Padang, Pontianak, Banjarmasin dan Samarinda. Satu yang unik dalam geomorfologis kota Jambi adalah terjadinya sungai mati, sungai yang arus air mati, karena arus air bergeser arah. Namu sungai mati di kota Jambi berbeda dengan sungai mati di Soerabaja. Sungai mati di Kota Jambi yang sekaranfg adalah danau Spin, danai alam, karena perbuatan perilaku sungai. Danau alam juga terdapat di kota Palembang. Sementara di kota-kota lain ada ditemukan danau buatan, suatu intervensi manusia dalam mempangaruhi perilakukan sungai yang tujuannya untuk meminimalkan dampak banjir. Yang juga penting dalam hal intervensi manusia dalam mematikan tabiat sungai yang cenderung merusakan daratan dengan banjr adalah pembangunan kanal-kanal yang ditemukan di Jakarta, Semarang, Surabaja dan Padang. Yang juga kerap dilupakan dalam sial ini adalah kota Bandung, kota di pedalaman di pegunungan. suatu kota yang terkait dengan permasalahan sungai.

Lantas bagaimana sejarah geomorfologis Kota Jambi, sungai Batanghari yang airnya mengalir sampai jauh? Seperti yang disebut di atas, kota Jambi memiliki sungai mati yang kini menjadi danaau Spin yang secara geomorfologis kota yang dipengaruhi oleh perilaku sungai. Lantas bagaimana sejarah geomorfologis Kota Jambi, sungai Batanghari yang airnya mengalir sampai jauh? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.