Laman

Selasa, 13 Desember 2022

Sejarah Madura (34): Pelabuhan di Pulau Madura; Pelabuhan Arosbaja Sejak Portugis hingga Pelabuhan Kamal Era HindiaBelanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini 

Apakah ada narasi sejarah pelabuhan di pulau Madura? Tampaknya kurang terinformasikan. Yang kerap disebut adalah pelabuhan Kamal di pantai barat Madura (wilayah Bangkalan) dan pelabuhan Kalianget di pantai utara Madura (wilayah Sumenep). Bagaimana dengan dengan pantai utara dan pantai selatan? Dalam hal ini secara khusus di wilayah Sampang dan wilayah Pamekasan?


Pelabuhan Kalianget merupakan pintu gerbang perekonomian Madura Timur, dan satu-satunya yang menghubungkan wilayah daratan Sumenep dengan wilayah pulau-pulau yang ada di sekitarnya, seperti Pulau Kangean, Pulau Sapudi, Sapeken, dan beberapa daerah di Jawa. Pelabuhan Kalianget menjadi pelabuhan tertua kedua di Sumenep, setelah pelabuhan Kertasada, Marengan. Pelabuhan ini dibangun sejak masa kolonial Hindia Belanda. Dulu, pelabuhan ini berfungsi sebagai sarana transportasi penting bagi industri garam di Pulau Madura. Saat ini, selain melayani distribusi PN Garam, juga sebagai sarana transportasi antar pulau di ujung timur Sumenep dan sebagian Pulau Jawa. Pelabuhan Kalianget dibagi menjadi dua, di sisi selatan untuk kegiatan umum, yaitu diperuntukkan sebagai pelabuhan penyeberangan penumpang. Sedang di sebelah utara secara khusus digunakan oleh PT. GARAM untuk mengirimkan produk garam ke kota-kota lain dan pulau-pulau di Indonesia (https://pelindo.co.id/)

Lantas bagaimana sejarah pelabuhan di Pulau Madura? Seperti disebut di atas kini terdapat sejumlah pelabuhan di pulau Madura antara lain pelabuhan Kamal dan pelabuhan Kalianget. Sebagai sebuah pulau yang terbuka pulau Madura menjadi tujuan navigasi pelayaran sejak zaman doeloe sejak pelabuhan Arosbaja era Portugis hingga pelabuhan Kamal era Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah pelabuhan di Pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Madura (33):Jalan di Pulau Madura; Trans-JAVA Daendels Batavia-Panaroekan via Sidajoe, Greesik, Soerabaja, Pasoeroean


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini

Apa pentingnya sejarah jalan? Apakah sepenting sejarah pelabuhan? Kurang lebih sama. Sejak zaman kuno untuk mencapai pedalaman dari pantai (dan sebaliknya) fungsi jalan terbentuk. Sesuai perkembangan jaman, jalan-jalan yang ada awalnya jalan setapak untuk pejalan kaki maupun jalan pengendara kuda. Lalu jalan semakin diperlebar seiring dengan penggunaan gerobak (yang ditarik kuda, sapi atau kerbau). Jalan-jalan rintisan ini yang kemudian sebagian besar ditingkatkan pada era Pemerintah Hindia Belanda dan menjadi jalan raya yang sekarang. 


Jalan Raya Pos (De Groote Postweg) disebut juga Jalan Daendels, adalah sebuah jalan pos sepanjang 1.000 kilometer (620 mi) di Jawa yang membentang dari Anyer di Banten hingga Panarukan di Jawa Timur. Jalan ini dibangun atas perintah dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-36, Herman Willem Daendels (m. 1808-1811) sebagai salah satu langkahnya dalam memodernisasi Jawa terutama dalam bidang pertahanan dan pemerintahan. Selanjutnya, jalan ini dimanfaatkan sarana mengangkut hasil bumi dan pos komunikasi. Kantor pos pertama kali didirikan pada 26 Agustus 1746 di Batavia oleh Gubernur Jenderal yang ke-26, Gustaaf Willem van Imhoff. Empat tahun kemudian, kantor pos Semarang didirikan dan menggunakan rute melalui Karawang, Cirebon, dan Pekalongan. Sementara itu, transportasi daratan sudah ada setidaknya pada sekitar 1750, yaitu jalan yang menghubungkan Batavia ke Semarang dan seterusnya ke Surabaya. Juga jalan menghubungkan Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta. Pada 28 Januari 1807, Daendels diangkat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda oleh Louis Bonaparte. Cemas akan masa depan Jawa, dan serangan Inggris, pada tahun 1807 Louis memberi tugas kepada Daendels, yaitu mempertahankan Jawa dari serbuan Inggris dan membenahi sistem administrasi pemerintahannya (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah jalan di pulau Madura? Seperti disebut di atas pulau Madura terbilang pulau kecil yang di wilayah pantai peran pelabuhan sangat penting. Berbeda dengan di bagian pedalaman, kebutuhan jalan raya dari waktu ke waktu semakin penting. Mengapa? Apakah proses pembangunan jalan di pulau Madura mengikuti pola pembangunan trans-Java Daendels Batavia-Panaroekan via Sidajoe, Gresik, Soerabaja, Pasoeroean? Lalu bagaimana sejarah jalan di pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.