Laman

Kamis, 16 Maret 2023

Sejarah Malang (46): Sepak Bola di Malang Sejak Kapan Bermula? Era Hindia Belanda hingga Era Persema dan Kini Era AREMA


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Bagaimana sejarah sepak bola di Malang? Tentu saja sudah ada yang menulis. Sepak bola adalah bagian dari sejarah Malang sendiri. Hal itulah mengapa sejarah sepak bola di Malang perlu ditulis Kembali. Narasi sejarah sepak bola di Malang akan menjadi lebih lengkap, jika data yang tercecer dapat ditambahkan untuk membentuk narasi sejarah sepak bola di Malang yang sesungguhnya.


Malang Punya Klub Sepak Bola Tertua, Apa Saja? Malang Times. 28 Nov 2017. Sepak bola Malang juga tercatat salah satu culture sepak bola tertua di Indonesia. Sepak bola masa penjajahan Belanda, banyak pemain asli Malang duta Timnas Hindia Belanda. Venue pertandingan juga merupakan stadion tertua di Indonesia. Stadion Gajayana terletak di pusat Kota Malang, mulai dibangun 1924 dan dibuka 1926.  Klub pertama yang didirikan di Malang adalah Go Ahead, pada tahun 1898. Pada tahun 1902 lahirlah Voorwaarts dan berlanjut MOT pada tahun 1904. Malang memiliki klub militer Wilhelmina tahun 1909. Klub-klub Cina juga lahir di Malang, adalah Kam Soe Twie dan Tjoe Kian Hwee tahun 1913. Setahun kemudian berdirilah Hak Sing Hwee, kemudian semua digabung menjadi HCTNH tahun 1930. Kiper utamanya Mo Heng menjadi penjaga gawang Timnas Hindia Belanda pada Piala Dunia 1938. Organisasi yang menaungi klub-klub di Malang berdiri 7 Agustus 1922, Malangsche Voetbal Bond (MVB). Tahun 1933 perserikatan sepakbola di Malang dibuat oleh warga lokal atau pribumi dinamakan Persatoean Sepak bola Indonesia Malang (PSIM). Namun pada oktober 1934, sarikat tersebut berganti nama menjadi Persatoean Sepakbola Toemapel (PST). Pada tahun 1935, seluruh klub serta anggota perserikatan yang beda pendapat membentuk Malangsche Voetbal Unie (MVU) 11 Juli 1935. Setelah sempat vakum selama pendudukan Jepang, berdiri lagi tahun 1949 dengan nama dalam bahasa Indonesia menjadi Persatoean Sepakbola Malang (PSM). Perserikatan merupakan campuran antara MVB dengan PSIM. Sejak itu munculah nama Persema 20 Juni 1953. Sesungguhnya nama Persema telah digunakan pada tahun 1951 dan 1952 (https://www.malangtimes.com/)

Lantas bagaimana sejarah sepak bola di Malang, sejak kapan bermula? Seperti disebut di atas, sepak bola di Malang sudang dikenal lama. Seberapa tua dan sejak kapan bermula? Sepakbola di Malang sejak era Hindia Belanda hingga era Persema, dan kini era Arema Malang. Lalu bagaimana sejarah sepak bola di Malang, sejak kapan bermula? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Sepak Bola di Malang Sejak Kapan Bermula? Era Hindia Belanda hingga Era Persema, Kini Era Arema Malang

Kapan sepak bola bermula di Malang? Itu bermula pada tahun 1898 (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 01-06-1898). Disebutkan karena adanya saran dari seseorang di Semarang agar seharusnya ada kegiatan sepak bola di Malang, para pemuda di Malang sedikit tersinggung, dan kini para pemuda sudah mulai bermain dan lambat laun berlatih secara teratur. Kini, ada semangat yang muncul di Malang, sambil berlatih berharap akan mengundang tim atau diundang tim dari Soerabaja dalam suatu pertandingan. Bagaimana bisa gatalnya dari Semarang tetapi garuknya ke Soerabaja. Apa yang tengah terjadi? Fakta bahwa di Semarang belum ada tim sepak bola.


Pada awal kehadiran sepak bola di Indonesia (baca: Hindia Belanda), berlatih dengan sama akan segera membosonkan. Itulah yang terjadi di Medan tahun 1892. Dalam hal ini dapat dikatakan sepak bola di Hindia Belanda kali pertama dilaporkan di Medan. Rupanya berita itu sampai ke telinga orang-orang Inggris di Penang (wilayah otoritas Inggris). Tampaknya orang-orang Inggris di Penang kegatalan, lalu menggaruknya ke Medan. Pada akhir tahun 1893 tim dari Penang melawat ke Medan untuk melakukan pertandingan sepak bola (lihat Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad, 02-01-1894). Inilah pertandingan sepak bola pertama di Indonesia (dapat dikatakan pertandingan berstatus internasional: Belanda vs Inggris). Foto: Lapangan Esplanade Medan (1890)

Bagaimana dengan di Ibu kota sendiri (baca: Batavia). Pertandingan sepak bola di Batavia dilaporkan di Batavia tahun 1896 antara Bataviasche Sportclub dan Batavia-Cricket-Club (Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 11-05-1896). Ini berarti keberadaan sepakbola paling tidak sudah diketahui di dua tempat (Medan dan Batavia). Adanya sepak bola di Batavia tampaknya telah memicu eks pemain sepak bola di Soerabaja menyelenggarakan pertandingan sepakbola. Kapan itu bermula tidak diketahui secara pasti. Boleh jadi keberadaan sepak bola di Batavia dan Soerabaja ini yang mendorong seseorang menulis di surat kabar De Lecomotief memicu aagar dibentuk tim sepak bola di Semarang dana Malang. Para pemuda Belanda di Malang meresponnya dan kini tengah menyiapkan diri dan berlatih teratur dan beraharap bisa bertemu dengan tim di Soerabaja.


Keberadaan sepak bola di Indonesia (baca: Hindia Belanda), seperti yang disebut di atas yang dimulai di Medan, pada dasarnya para pemuda yang dimaksud adalah para pemuda Belanda yang berada di Hindia Belanda. Mereka yang menjadi pionier sepak bola di Hindia Belanda dan Penang (Inggris) adalah para pemuda yang mahir bermain sepakbola. Mereka ini sebagian besar adalah pemain sepak bola di Belanda (maupun di Inggris) yang kemudian datang ke Hindia untuk bekerja di berbagai perusahaan-perusahaan. Bahkan diantara mereka banyak juga eks pemain professional di Belanda dari klub-klub besar. Seperti kita lihat nanti, saat orang-orang Belanda ini bermain sepak bola di alun-alun esplanade Medan dan Koningplein Batavia (juga di Soerabaja dan Malang) ditonton oleh orang-orang pribumi dan orang Cina, lalu dari situ memunculkan minat mereka dan kemudian mengadangan pertandingan dan membentuk tim sendiri-sendiri. Ternyata virus sepak bola ini cepat menyebar.

Seperti halnya tim Penang melawat ke Medan (1893), akhirnya tim Soerabaja bertandang ke Malang (dimana Malang mengalami kekalahan, tetapi berapa skor tidak terinformasikan). Lalu tidak lama kemudian tim Malang dengan nama Go Ahead melakukan kunjungan balasan ke Soerabaja untuk melawan tim Soerabaja (ECA). Pertandingan diadakan tanggal 17 Juli lalu depan lapangan masjid di Soerabaja (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 22-07-1898). Disebutkan pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-2. Usai pertandingan tim Malang bersama beberapa anggota ECA mendampingi ke Darmo, dimana mereka menunggu kereta ke Malang yang mana kedua kapten saling meyakinkan bahwa mereka akan memainkan pertandingan lain sebentar lagi. yang mana ECA akan datang ke Malang.


Bagaimana dengan di Semarang? Di Semarang sendiri adanya sepakbola kali pertama dilaporkan tahun 1899. Ini bermula ketika Semarangschr voetbalclub melakukan pertandingan dengan tim dari Soerabaja (lihat Soerabaijasch handelsblad, 22-05-1899). Nun jauh di Medan, sudah lama tidak terinformasikan kehadiran tim Inggris dari Penang. Yang jelas tim Medan, seperti halnya tim Soerabaja vs Malang/Semarang, sudah melakukan pertandingan kendang dan tandang dengan tim di Langkat di Bindjei. Boleh jadi dalam hubungan ini tim Medan tidak lagi ke Medan karena sudah terbentuk relasi Penang dengan Singapoera (sesama Inggris). Pada tahun 1899 di Medan diketahui sudah ada tim pribumi (lihat De Sumatra post edisi 24-05-1899). Disebutkan kemarin sore yang berada di lapangan Esplanade (kini Lapangan Merdeka) di Medan terlihat tontonan yang menggembirakan. Sejumlah orang Eropa berada di pertandingan sepak bola dengan warga Cina dan kaum pribumi. ‘Hidup persaudaraan!!’. Pada tahun 1900 tim Medan menjadi Medan Sportclub (lihat Sumatra Post 29-03-1900). Lalu pada tahun 1901 didirikan klub di Langkat (lihat Sumatra Post 20-12-1901). Klub Langkat ini didominasi oleh orang-orang Inggris yang disebut Langkat sprotclub. Dua klub ini kemudian kerap bertanding dan menjadi rivalitas (seperti halnya Soerabaja vs Malang).

Meski di Medan pertandingan sepak bola pertama diselenggarakan di Indonesia, tetapi pada era Hindia belanda klub yang terbilang pertama dibentuk adalah Bataviasche sportclub (Bataviasche Voetbalclub/BVC) dan Quick Voetbalclub keduanya di Batavia yang didirikan tahun 1896. Klub-klub berikutnya yang dibentuk menyusul ECA di Soerabaja dan Go A Head di Malang (1898); lalu kemudian Semarangsche voetbalclub (1899) dan baru Medan Sportclub/Medan Voetbalclub (1900) dan Langkat Sportclub (1901). Lantas bagaimana dengan di kota-kota lainnya? Seperti kita lihat di Bandoeng pada tahun 1904 dibentuk Bandoengsche voetbalclub dan Sidolig.


Pada tahun 1904 pertandingan sepak bola diadakan di Bandung antara anak-anak Bandoengsche melawan Bataviasch Voetbal Club (BVC) di Pietersplein (Pieters Park) (lihat De Preanger-bode, 31-03-1904). Sebelumnya di Medan sudah terbentuk dua klub pribumi tahun 1903 yakni klub Toengkoe (orang-orang Melayu) dan klub Letterzetter (orang-orang Mandailing dan Angkola, Tapanoeli). Ini mengindikasikan diantara orang pribumi para pemuda Melayu dan pemuda Batak yang terbilang pertama membentuk klub sepakbola. Seperti kita lihat nanti, di Medan pada tahun 1907 sudah diselenggarakan kompetisi dua jenjang (divis) dan menjadi tiga divisi pada tahun 1908. Dalam hal ini klub Toengkoe telah berganti nama menjadi Maimoen dan klub Letterzetter menjadi Medan Tapanoeli. Voorwaarts adalah suksesio Medan sportclub.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Era Hindia Belanda hingga Era Persema, Kini Era Arema Malang: Kegiatan Sepak Bola, Pertandingan, Perserikatan dan Kompetisi

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar