Laman

Minggu, 04 Juni 2023

Sejarah Banyuwangi (23):Gilimanuk di Bali, Gili Lain Dimana?Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Banyuwangi Hubung Selat Bali


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Gili adalah pulau. Apakah Gilimanuk dulunya suatu pulaui? Apakah manuk di Bali artinya sama dengan sungai Tjimanoek di Indramajoe dan tanjung Manokwari di Papua. Mengapa Gilimanuk di Jembrana, Bali yang dipilih untuk menghubungkan pelabuhan Banyuwangi di pulau Jawa. Apakah itu jarak terpendek di selat Bali? Tentu saja tidak.


Pelabuhan Gilimanuk adalah sebuah pelabuhan feri di kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali yang menghubungkan Pulau Bali dengan Pulau Jawa via perhubungan laut (Selat Bali). Pelabuhan Gilimanuk berada dalam naungan dan pengelolaan dari ASDP Indonesia Ferry. Pelabuhan ini dipilih para wisatawan yang ingin menuju Pulau Jawa menggunakan jalur darat. Setiap harinya, ratusan perjalanan kapal feri melayani arus penumpang dan kendaraan dari dan ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk di Bali. Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Gilimanuk-Ketapang atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 1 jam (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Gilimanuk di Bali, gili lainnya dimana? Seperti disebut di atas, di Gilmanuk dibangun pelabuhan untu menghubungkan pelabuhan Banyuwangi di Jawa. Dalam hal ini pelabuhan Gilimanuk dan pelabuhan Banyuwangi hubungkan selat Bali. Lalu bagaimana sejarah Gilimanuk di Bali, gili lainnya dimana? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Gilimanuk di Bali, Gili Lain Dimana? Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Banyuwangi Hubungkan Selat Bali

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Banyuwangi Hubungkan Selat Bali: Mengapa Penting?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar