Laman

Senin, 05 Juni 2023

Sejarah Banyuwangi (24): Jember, Dipisah Gunung Raung Banyuwangi; Pembangunan Jalan Membuka Isolasi wilayah Banyuwangi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Jember berada di sebelah barat wilayah Banyuwangi. Apa kaitan antara dua wilayah. Yang jelas wilayah Banyuwangi sudah dikenal sejak masa lampau. Bagaimana dengan wilayah Jember? Apakah wilayah Jember sebagai wilayah yang dikenal sejak dari dulu? Yang jelas juga wilayah Jember berada di lereng sebelah barat gunung Raung dan di lereng sebelah selatan gunung Argapura.


Jember adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur. Secara administratif, wilayah Jember meliputi Kepulauan Nusa Barung, yang berada di Selatan Laut Jawa. Kabupaten Jember dibentuk berdasarkan Staatsblad Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928, mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929. Pemerintah Regenschap Jember yang semula terbagi dalam tujuh Wilayah Distrik, pada tanggal 1 Januari 1929 sejak berlakunya Staatsblad No. 46/1941 tanggal 1 Maret 1941 Wilayah Distrik dipecah menjadi 25 Onderdistrik, yaitu: Distrik Jember (Jember, Wirolegi, dan Arjasa); Distrik Kalisat (Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe, dan Sukowono); Distrik Rambipuji (Rambipuji, Panti, Mangli, dan Jenggawah); Distrik Mayang (Mayang, Silo, Mumbulsari, dan Tempurejo); Distrik Tanggul (Tanggul, Sumberbaru, dan Bangsalsari); Distrik Puger (Puger, Kencong Gumukmas, dan Umbulsari); Distrik Wuluhan (Wuluhan, Ambulu, dan Balung). Secara geografis berbentuk dataran ngarai yang subur pada bagian Tengah dan Selatan, dikelilingi pegunungan yang memanjang sepanjang batas Utara dan Timur serta Samudra Indonesia sepanjang batas Selatan dengan Pulau Nusa Barong yang merupakan satu-satunya pulau yang ada di wilayah Kabupaten Jember. Ketinggian antara 0–3.330 M. Kabupaten Jember mempunyai banyak sungai/kali yang bermanfaat untuk pertanian. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Jember, dipisahkan gunung Raung Banyuwangi? Seperti disebut di atas, Jember berada di sebelah barat Banyuwangi di lereng sebelah barat gunung Raung. Pembangunan jalan darat dari wilayah Jember membuka isolasi wilayah Banyuwangi. Lalu bagaimana sejarah Jember, dipisahkan gunung Raung Banyuwangi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Jember, Dipisahkan Gunung Raung Banyuwangi; Pembangunan Jalan Darat Buka Isolasi Wilayah Banyuwangi

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pembangunan Jalan Darat Buka Isolasi Wilayah Banyuwangi: Lembah Jember

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar