Laman

Senin, 05 Juni 2023

Sejarah Banyuwangi (25):Bondowoso Tanpa Laut Tetangga Banyuwangi Dekat tapi Jauh; Gunung Merapi Gunung Ijen Gunung Raung


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Orang Madura menyebut nama Bondowoso dengan nama Bandabasa. Apa bedanya? Okelah, banda sama dengan bondo. Lalu apakah woso sama dengan basa? Jika bondo sama dengan banda, bukankah woso sama dengan wasa. Mengapa basa? Dalam hal ini basa analog dengan boso. Itu satu hal. Dalam hal ini soal sejarah wilayah Bondowoso sendiri.


Bondowoso (Madura: Bândâbâsa) wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Ibu kota kabupatennya strategis, yakni berada di persimpangan jalur dari Kecamatan Besuki dan Kabupaten Situbondo menuju Jember. Bondowoso merupakan satu-satunya kabupaten tidak memiliki wilayah pesisir laut di wilayah Tapal Kuda. Kabupaten Bondowoso dapat dibagi menjadi tiga wilayah: wilayah barat merupakan pegunungan (bagian dari Pegunungan Iyang), bagian tengah berupa dataran tinggi dan bergelombang, sedang bagian timur berupa pegunungan (bagian dari Dataran Tinggi Ijen). Bondowoso merupakan satu-satunya kabupaten di daerah Tapal Kuda yang tidak memiliki garis pantai. Kabupaten Bondowoso memiliki suhu udara yang cukup sejuk karena berada di antara pegunungan Kendeng Utara dengan puncaknya Gunung Raung, Gunung Ijen dan sebagainya di sebelah timur serta kaki pengunungan Hyang dengan puncak Gunung Argopuro, Gunung Krincing dan Gunung Kilap di sebelah barat. Sedangkan di sebelah utara terdapat Gunung Alas Sereh, Gunung Biser dan Gunung Bendusa. Letak Kabupaten Bondowoso tidak berada pada daerah yang strategis. Meskipun berada di tengah, namun Kabupaten Bondowoso tidak dilalui jalan negara yang menghubungkan antar provinsi. Keadaan yang kurang strategis tersebut yang menyebabkan Bondowoso cenderung lebih sulit berkembang jika dibandingkan dengan kabupaten di sekitarnya. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Bondowoso tanpa laut tetangga Banyuwangi dekat tapi jauh? Seperti disebut di atas, wilayah (kabupaten) Bondowoso wilayah tanpa perairan/laut. Wilayah diantara gunung-gunung, gunung Merapi, gunung Ijen, gunung Raung dan gunung Argapura. Lalu bagaimana sejarah Bondowoso tanpa laut tetangga Banyuwangi dekat tapi jauh? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Bondowoso Tanpa Laut Tetangga Banyuwangi Dekat tapi Jauh; Gunung Merapi, Gunung Ijen, Gunung Raung, Gunung Argapura

Tunggu deskripsi lengkapnya

Gunung Merapi, Gunung Ijen, Gunung Raung, Gunung Argapura: Bondowoso, Antara Jember dan Situbondo

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar