Laman

Jumat, 08 Desember 2023

Sejarah Bahasa (162): Bahasa Yami Dialek Bahasa Batak di Taiwan;Pulau Botel Tobago Diantara Pulau Luzon dan Pulau Formosa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Tao, atau yang juga dikenal dengan Yami adalah kelompok etnis Austronesia di Kepulauan Lanyu di Taiwan. Yami, mengikuti nama yang diberikan antropolog Jepang Torii Ryuzo. Namun penghuni Pulau Lanyu dipanggil "Tao" untuk mengidentifikasi diri. Mereka termasuk penduduk asli Taiwan. Meskipun terkait dengan penduduk asli Taiwan dan Filipina. Populasi sekitar 3.100 jiwa.

 

Bahasa Yami juga dikenal sebagai Tao, adalah suatu bahasa Austronesia yang dituturkan oleh suku Yami di Kepulauan Lanyu, 46 kilometer dari tenggara Taiwan. Bahasa ini sangat mirip dengan Ivatan. Yami juga dikenal secara endonim sebagai ciriciring no Tao (berarti "ucapan manusia"), tetapi sekarang, penutur aslinya lebih memilih nama "Tao". Daftar berikut adalah imbuhan yang ditemukan dalam bahasa Yami, antara lain: ka- ... -an (kata benda umum)’ ma- ... -en (suka melakukan ini dan itu); mi-/mala- (hubungan kekerabatan dalam kelompok dua atau tiga); mala- (rasa atau terlihat seperti...); mipa- (semakin banyak...); ni- (kata kerja sempurna); ni- ... na (kata kerja "paling" atau superlatif); noka- (lampau); noma- (masa depan (jauh)); tey- (sangat, juga); tey- (akar kata yang digandakan) jumlah yang dibagi untuk setiap hal). Kosakata; orang=tao. tao (Tagalog), tawo (Bisaya Cebu); ibu=ina, ina (Tagalog); ayah=ama, ama (Tagalog); kepala=oo, ulo (Tagalog); ya=nohon, oho/opo (Tagalog). (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Yami dialek bahasa Batak di Taiwan? Seperti disebut di atas bahasa Yami dituturkan orang Yami di Botel Tobago yang kini disebut pulau Orchid. Pulau Botel Tobago diantara pulau Luzon dan pulau Formosa. Lalu bagaimana sejarah bahasa Yami dialek bahasa Batak di Taiwan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Bahasa Yami Dialek Bahasa Batak di Taiwan; Pulau Botel Tobago Diantara Pulau Luzon dan Pulau Formosa

Bahasa Yami di wilayah Taiwan adalah salah satu bahasa asli yang masih eksis (lihat Erin, 1936). Bahasa Yami mirip bahasa Batak di Filipina dan juga mirip bahasa Batak di Indonesia, seperti kosa kata elementer seperti ibu (ina), ayah (ama) dan kakek (opung). Bahasa-bahasa itu masih lestari hingga masa ini terutama di dalam bahasa Batak di Indonesia. Dalam bahasa Batak tidak hanya kosa kata yang spersifik juga ada imbuhan dan penamaan bilangan.


Bukti tertulis bahasa Batak yang terua ditermukan di Sumatra yang terdapat dalam prasasti Kedukan Bukit (682 M). Kosa-kata: man(g)alap (menjempu/mengambil), marlapas (berangkat); marbuat (membuat/membangun). Dalam kosa-kosa kata itu ada awal ma (me) dan mar (mem). Nama bilangan: tlurātus sapulu dua, tolu ratus sapulu dua = 312. Tidak ada sebutan belas dalam bahasa Batak, tetapi menggunakan system biner (sapulu sada = 10-1; sapulu dua = 10-2 dst; duapuluh satu= 20-1. dst). Nama tempat: Minanka yang diduga nama Binanga di Padang Lawas dan kosa kata mārgga = marga. Dalam prasasti Talang Tuo (684 M) juga ditemukan kata akhirnya na yang dalam bahasa Melayu menjadi nya seperti tatkālāña = tatkalanya, puṇyaña = punyanya. wuaḥña = buahnya; awalan ni yang dalam bahasa Melayu menjadi di seperti niparwuat = diperbuat. nitanam = ditanam. nimakan = dimakan; kombinasi imbuhannya niminumña = diminumnya. Yang lainnya dalam teks awal ma dan akhiran i yakni maŋhidupi = menghidupi dan marwwaṅun = membangun. Tentu saja jangan lupa kata depan danan/dngan = dengan, kata depan (oleh) atau imbuhan awalan di takni ni dan imbuhan par (per) dalam bahasa Batak. Satu lagi bahwa bahasa Batak lazim menggunakan dialek a (bukan dialek o dan e) seperti vanua = benua.

Erin adalah seorang Jepang yang pertama melakukan penyelidikan terhadap bahasa Yami di Taiwan. Hasil studinya dipresentasikan dan suatu desertasi dengan judul A study of the Yami language: An Indonesian language spoken on Botel Tobago Island (1936). Erin berkesimpulan secara fonologi, morpologi dan sintaksis bermigrasi dari Indonesia hingga jauh di utara (kini wilayah Taiwan).


Pulau ini sangat kecil 45 km persegi, memiliki populasi 1.682 (menurut sensus penduduk tahun 1934) yang hanya terdiri atas satu suku saja, yaitu disebut Yami oleh orang Jepang. Nama Yami berasal dari laporan Dr. R. Torii, yang melakukan ekspedisi ilmiah mengenai hal ini di pulau pada tahun 1897, di mana dia mengatakan bahwa orang-orang menyebut diri mereka sendiri Yami-Kami (Kami adalah kata ganti orang 1 orang jamak. eksklusif. Jadi itu mungkin berarti "Kami adalah Yami"). Pulau ini oleh orang Eropa disebut Botel Tobago, yaitu asal usul namanya tidak diketahui secara pasti. Dalam peta-peta Eropa diidentifikasi berikut: 1650: tanpa nama (peta WJ Blaeu); 1654: Tabaco (peta Xima Sanson d'Abbeville). Penduduk asli tidak menyebut diri mereka Yami, tetapi namaYami dilakukan oleh orang Jepang. Nama Botrol muncul dalam De 1'Isle yang diterbitkan tahun 1700. Nama Botel Tobago diidentifikasi tahun 1805 (W Rob. Broughton: Neue Carte von der Nordost-Küste von Asien dan den Japanischen Insein). Puyuma, suku yang berada di pantai timur Formosa menyebut pulau ini Botol dan suku Ami di pesisir Formosa dengan Buturu. Nama Botol datang langsung dari penduduk asli sedangkan Tobago dikomunikasikan Cina (Taba) yang digunakan di Jepang dan kemudian digunakan pelaut Eropa. Kedua nama itu menjadi Botol Tobago sebagai nama wilayah (pulau) dan bahasa dan penduduknya disebut Yami. Kinin ama pulau Botol Toboga diubah Taiwan menjadi Orchid Island.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pulau Botel Tobago Diantara Pulau Luzon dan Pulau Formosa: Dekat Taiwan Jauh Filipina

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar