Laman

Minggu, 31 Desember 2023

Sejarah Bahasa (209): Bahasa Dobel Bahasa Kobro’or di Pulau Kobror; Geomorfologi Pulau-Pulau Besar di Tengah Kepulauan Aru


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Dobel, atau Kobro’or, adalah bahasa yang dituturkan masyarakat Desa Dobel di pulau Kobror atau Kobroor, kecamatan Aru Tengah di kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Dobel merupakan sebuah bahasa karena persentase perbedaannya dengan bahasa-bahasa lain di Maluku sebesar 81-100%, misalnya bahasa Lola dan Kola. Dekat wilayah bahasaDobel terdapat pulau Baun.


Tidak Hanya di Papua, Habitat Cendrawasih Juga Ada di Pulau Kobror, Aru oleh Christ Belseran & Ridzki R Sigit (Dobo) di 29 October 2023. Banyak yang tidak tahu, bahwa cendrawasih tidak hanya ada di Pulau Papua. Jenis-jenisnya tersebar di pulau-pulau sekitarnya, termasuk Kepulauan Aru, Maluku Tenggara. Burung yang kami amati berada di Hutan Kokoyarjurem yang berada di Pulau Kobror, Aru Tengah. Lokasi ini dapat dicapai dengan menempuh perjalanan berjarak sekitar 1 jam dari Desa Lorang, dengan menggunakan boat bermotor. Pulau Kobror memiliki vegetasi mangrove lebat di pinggir pantai, yang berpadu pepohonan hutan alam tinggi di dalamnya. Hutannya masih lestari dan menjadi habitat ragam satwa endemik, salah satunya cenderawasih. (https://www.mongabay.co.id/

Lantas bagaimana sejarah bahasa Dobel bahasa Kobro’or di pulau Kobror? Seperti disebut di atas bahasa Dobel dituturkan di pulau Kobror. Geomorfologi pulau-pulau besar di tengah kepulauan Aru. Lalu bagaimana sejarah bahasa Dobel bahasa Kobro’or di pulau Kobror? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (208): Bahasa Koba di Pulau Koba Kepulauan Aru; Hanya Satu Desa di Kepulauan Aru Ditemukan Ada Sawah Padi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Koba adalah bahasa yang dituturkan di Kepulauan Aru, Indonesia Timur. Bahasa ini dekat dengan bahasa Dobel, tetapi tingkat kesepahamannya rendah. Bahasa Koba disebut sebagai dialek bahasa Barakai. Desa Koba terletak di bagian Aru Selatan, dikenal penghasil padi, karena hanya di desa Koba yang bisa menghasilkan padi, Desa Koba masih berhubungan erat dengan desa Samang dan desa Ujir, hubungan ini masih terjalin erat dari jaman leluhur hingga sampai saat ini. Nama Koba juga ditemukan di pulau Bangka dan pulau Flores.


Suku Aru merupakan suku bangsa yang mendiami wilayah kepulauan Aru di Maluku Tenggara, sering dikaitkan berasal dari Pulau Eno-Karang. Suku Aru termasuk rumpun Melanesia Pasifik terdiri dari 16 suku asli dan beberapa suku lainnya dari wilayah Maluku, Jawa, dan Tionghoa, Suku Aru tercatat memiliki beberapa bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi mereka; Bahasa Barakai, Batuley, Karey, Koba, Kompane, Lola, Larong, Manombai, Mariri, Tarangan, dan Ujir. Keragamaman suku dan bahasa Aru membuat wilayah kepulauan Aru sangat istimewa. Tercatat pada tahun 1600 orang-orang Tionghoa telah menginjakan kaki di Kepulauan Aru untuk berdagang. Orang Tionghoa dengan orang Aru kemudian membentuk sebuah komunitas masyarakat “Aru baru”. Belanda tercatat datang ke kepulauan Aru tahun 1623, kemudian Inggis pada tahun 1857. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Koba di pulau Koba kepulauan Aru? Seperti disebut di atas dialek bahasa Koba dituturkan di pulau Koba tempat dimana ditemukan sawah. Hanya satu desa di kepulauan Aru ditemukan sawah padi. Lalu bagaimana sejarah bahasa Koba di pulau Koba kepulauan Aru? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sabtu, 30 Desember 2023

Sejarah Bahasa (207): Bahasa Aru Rumpun Bahasa Kepulauan Aru; Barakai Koba Kola Kompane Lola Lorang Manombai Mariri


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Rumpun bahasa Aru adalah kumpulan bahasa Austronesia yang dituturkan di Kepulauan Aru. Semua bahasa dituturkan oleh kurang dari sepuluh ribu orang. Meski secara geografis dekat dengan rumpun bahasa Maluku Tengah, rumpun ini secara linguistik bukan bagian dari rumpun Maluku Tengah (Ross 1995).

 

Bahasa Aru adalah sekelompok selusin bahasa Austronesia yang digunakan di Kepulauan Aru di Indonesia. Tidak ada satupun yang dituturkan oleh lebih dari sepuluh ribu orang. Meskipun secara geografis dekat dengan bahasa-bahasa di Maluku Tengah, secara linguistik mereka bukan bagian dari kelompok tersebut (Ross 1995). Klasifikasi bahasa Aru berikut ini berasal dari Glottolog 4.0 (2019), dan disusun menurut Hughes (1987: 96) karena bahasa Aru membentuk suatu keterkaitan atau rantai dialek yang saling berhubungan: Ujir - Kola – Kompane; Ujir; Kola – Kompane; Aru Tengah; Lola; Dobel – Koba; Lorang; Manomabai; Tarangan Barat; Tarangan Timur; Karey – Barakai; Batuley – Mariri (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Aru rumpun bahasa di kepulauan Aru? Seperti disebut di atas bahasa Aru adalah rumbpun bahasa di kepulauan Aru. Dialek-dialek bahasa rumpun bahasa Aru antara lain Barakai, Koba, Kola, Kompane, Lola, Lorang, Manombai dan Mariri. Lalu bagaimana sejarah bahasa Aru rumpun bahasa di kepulauan Aru? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (206): Bahasa Kei Fordata Bahasa Kei Tanimbar; Identifikasi Bahasa-Bahasa di Pulau Tanimbar dan Pulau Kei


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Kei adalah salah satu bahasa dalam rumpun besar bahasa-bahasa Austronesian. Salah satu cabang rumpun bahasa Austronesia adalah rumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah-Timur yang terbagi lagi menjadi beberapa rumpun kecil. Salah satu rumpun kecil ini adalah rumpun bahasa Kei-Tanimbar. Rumpun bahasa Kei-Tanimbar memiliki dua cabang yakni rumpun bahasa Yamdena-Onin dan rumpun bahasa Kei-Fordata. Bahasa Kei berada dalam rumpun bahasa Kei-Fordata.

 

Bahasa Tanimbar Kei (Atnebar, Veveu Tanebar Evav) adalah sebuah bahasa yang termasuk kedalam rantai dialek bahasa Kei; terdiri dari 4 dialek. Bahasa Tanimbar Kei dituturkan oleh orang Tanimbar Kei[a] di pulau Tanimbar Kei, Maluku Tenggara, Maluku. Pada tahun 2022, penutur bahasa ini berjumlah 646 jiwa. Penelitian tentang bahasa Tanimbar Kei telah dilakukan pada tahun 1986. Penelitian ini membahas tentang struktur bahasa Tanimbar Kei. Pada Peta Bahasa-bahasa di Indonesia tahun 2018 mengklasifikasikan Tanimbar Kei sebagai dialek dari bahasa Kei. Tetapi, dalam seminar bahasa Kei yang dilakukan oleh Universitas Pattimura dan Summer Institute of Linguistics di Tual pada 25-27 Oktober 1990, diperoleh data bahwa bahasa Kei terbagi menjadi dua dialek berdasarkan jumlah konsonan, yakni dialek Kei Kecil dan Kei Besar Utara; dari data tersebut, Tanimbar Kei termasuk kedalam dialek Kei Kecil. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kei Fordata bahasa Kei Tanimbar? Seperti disebut di atas ada bahasa yang diidentifikasi sebagai bahasa Tanimbar Kei atau bahasa Kei Tanimbar; Identifikasi bahasa- bahasa di pulau Tanimbar dan pulau Kei. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kei Fordata bahasa Kei Tanimbar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Jumat, 29 Desember 2023

Sejarah Bahasa (205): Bahasa Seira Fordata di Pulau Seira dan Pulau Fordata Kepulauan Tanimbar;BaratDaya-TenggaraBarat Maluku


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Fordata (Iyaru) dituturkan oleh masyarakat desa Ritabel, pulau Larat, kecamatan Tanimbar Utara, kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Pada tahun 2008 Kabupaten Maluku Barat Daya dimekarkan dengan membentuk Kabupaten Maluku Tenggara Barat dengan ibu kota di Saumlaki (Pulau Yamdena). Pada tahun 2019 nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat diubah menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar


Dalam daftar peta wilayah yang diterbitkan tahun 1895 diidentifikasi pulau Larat dengan luas 51.525 HA dan pulau Vordate seluas 12.600 HA. Nama Vordate diduga yang kini menjadi nama Fordata. Pulau Sejra dinyatakan seluas 17.550 HA. Pada masa ini nama pulau Sejra diduga menjadi nama pulau Sera. Kota Larat di pulau Larat dan kota Seira di pulau Sera. Di wilayah kabupaten kepulauan Tanimbar pulau terbesar adalah pulau Yamdema atau pulau Tanimbar. Nama pulau ini sudah dikenal sejak era Portugis dengan nama pulau Timor Laoet (tentu saja bukan maksudnya pulau di sebelah timur laut pulau Tinor), tetapi, mungkin karena letaknya yang jauh terpisah dari kepulauan Timor lalu disebut pulau Timor Laoet.

Lantas bagaimana sejarah bahasa Seira Fordata di pulau Seira dan pulau Fordata kepulauan Tanimbar? Seperti disebut di atas bahasa Seira Fordata dituturkan di kepulauan Tanimbar; Wilayah barat daya-tenggara barat Maluku. Lalu bagaimana sejarah bahasa Seira Fordata di pulau Seira dan pulau Fordata kepulauan Tanimbar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (204): Bahasa Selwasa Teluk Selawassa Tempoe Doeloe; Nama Selwasa Mirip Nama Selawassa dan Nama Sulawesi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Selwasa di kepulauan Tanimbar yang dipertuturkan di wilayah Selwasa. Tempo doeloe kampong Selawassa di teluk Selawassa karena kampong itu berada di suatu teluk. Nama Selwasa mirip dengan nama kmapong/teluk Selawassa, yang nama ini juga mirip dengan nama pulau Sulawesi..

Nama-nama geografis memiliki sejarahnya sendiri. Para ahli kartografi Eropa melalui pelait-pelaut Eropa yang mengkomunikasikan nama-nama geografis. Pelaut Eropa pertama di wilayah kepulauan Tanimbar adalah pelaut Portugis yang kemudian disusul oleh pelaut Spanyol lalu kemudian secara intens pelaut Belanda. Nama-nama geografis biasanya didasarkan pada sebutan penduduk penduduk dimana para pelaut itu mendengar, mencatat dan mengeja sendiri di dalam peta. Sumber pertama dalam pembuatan peta berasal dari para pelaut, sejak era Portugis hingga era VOC. Pada masa Pemerintah Hindia Belanda dilakukan pemetaan laut oleh angkatan laut. Peta-peta baru itu merujuk peta-peta lama dengan perubahan yang sesuai menurut ahli kelautan Pemerintah Hindia Belanda. Sumber ini kemudian menjadi sumber Pemerintah Indonesia dalam membuat peta Indonesia.

Lantas bagaimana sejarah bahasa Selwasa, reluk Selawassa tempoe doeloe? Seperti disebut di atas bahasa Selwasa dituturkan di kepulauan Tanimbar. Nama Selwasa mirip nama Selawassa dan nama pulau Sulawesi. Lalu bagaimana sejarah bahasa Selwasa, reluk Selawassa tempoe doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Kamis, 28 Desember 2023

Sejarah Bahasa (203): Bahasa Selaru Pulau Selaru di Kepulauan Tanimbar di Maluku; Sejra, Jamdena, Selaroe, Seloe, Woeliaroe


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Di kepulauan Tanimbar paling tidak terdapat empat bahasa utama yakni bahasa Yamdena, Fordata, Selaru, dan Seluarsa. Selain itu isole bahasa yang berbeda ditemukan di pulau Tanimbar yakni bahasa Makatian. Bahasa Selaru dalam hal ini bahasa yang dituturkan di pulau Selaru. Salah satu pulau terluar Indonesia di Maluku.


Selaru adalah bahasa Austronesia yang dituturkan di Selaru dan Yamdena, Kepulauan Maluku. Bahasa Selaru dituturkan di desa Namtabung di kecamatan Selaru. Secara linguistik, bahasa ini tidak dekat dengan bahasa Seluwasan, kerabat terdekatnya. Rumpun bahasa Selaru-Seluwasan adalah sepasang bahasa Austronesia (secara geografis rumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah–Timur) yang dituturkan di Kepulauan Tanimbar. Keduanya tidak berkerabat. Menurut Ethnologue, kemiripan kosakatanya 56 persen (Wikipedia dan lainnya)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Selaru di pulau Selaru di kepulauan Tanimbar provinsi Maluku? Seperti disebut di atas bahasa Selaru ditututkan di pulau terluar Selaru. Tempo doeloe pulau-pulau Sejra, Jamdena, Selaroe, Seloe, Woeliaroe. Lalu bagaimana sejarah bahasa Selaru di pulau Selaru di kepulauan Tanimbar provinsi Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (202): Bahasa Makatian di Pulau Tanimbar;Saumlaki Bumi Duan Lolat, Pulau Wuliaru dan Pulau Selu di Makatian


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Makatian, disebut juga bahasa Matine, dituturkan oleh masyarakat Desa Makatian, Kecamatan Wermaktian, Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Wilayah Makatian sejak doeloe kampong Makatian di teluk Selawassa hingga pulau Wuliaru dan pulau Selu yang menjadi terbentuknya bahasa Malatian.


Konsultan Asing Bantu Jaga Warisan Leluhur. Clemens Sarbunan. 5 Desember 2023. KBRN, Tual: Ketua Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Desa (YPMD) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Leunard Maiseka kepada rri.co.id mengungkapkan melestarikan 5 bahasa di Tanimbar, dengan bantuan para Konsultan asing. “Kami dibantu para Konsultan asing dari Amerika, Brasil dan Korea, dan mereka datang membantu kami melakukan penelitian, sekaligus melatih kami, bagaimana mengartikan setiap ejaan dari bahasa Lokal”. Bahasa yang terus dikembangkan diantaranya Fordata, Yamdena Timur, Selaru, Seluasa dan Makatian. Selain itu bahasa Fordata logat Seira juga sudah dilakukan. Setelah terjemahan bahasa Makatian diselesaikan, akan membuat adaptasi terhadap dialek antara Makatian dan Seluasa, kedua bahasa memiliki kata-kata kebanyakan sama tetapi berbeda, Maiseka juga menandaskan, Lagu-lagu daerah juga menjadi, agenda penting yang untuk membantu YPMD mengembangkan basasa ibu tersebut (https://www.rri.co.id/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Makatian di pulau Tanimbar? Seperti disebut di atas bahasa Makatian dituturkan di wilayah Makatian. Kota Saumlaki Bumi Duan Lolat, pulau Wuliaru dan pulau Selu di Makatian. Lalu bagaimana sejarah bahasa Makatian di pulau Tanimbar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Rabu, 27 Desember 2023

Sejarah Bahasa (201): Bahasa Batak Bahasa Sanskerta Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Nusantara; Bahasa Melayu Batak Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Di nusantara disebut bahasa Indonesia berasal bahasa Melayu, bahasa Melayu berasal dari mana? Apakah bahasa Batak, benar-benar bahasa zaman kuno? Nusantara adalah kepulauan antara benua Asia dan benua Australia, populasinya disebut Austronesia. Lalu apakah kita perluas? Pulau pulau antara benua Afrika dan benua Amerika, bahasanya disebut Melayu-Polinesia yang populasinya terdiri dari Austonesia, Melanesia dan Micronesia.

 

Bahasa Melayu bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia yang dituturkan terutama di Asia Tenggara Maritim. Bahasa ini memiliki sekitar 290 juta penutur (dengan 30 juta sebagai "bahasa Melayu" dan 260 juta sebagai "bahasa Indonesia") di seluruh dunia. Bahasa ini menjadi bahasa kebangsaan dan bahasa resmi di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan menjadi akar dari bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi dan bahasa kebangsaan di Indonesia. Selain itu, bahasa Melayu tempatan merupakan salah satu bentuk bahasa daerah di Sumatra, Kalimantan, dan sebagai kreol di berbagai daerah di Indonesia. Penggunaan istilah "bahasa Melayu" di Indonesia pada umumnya merujuk pada dialek bahasa Melayu yang merupakan bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Melayu merupakan bahasa perantara dalam kegiatan perdagangan dan keagamaan di Kepulauan Nusantara (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Batak bahasa Sanskerta bahasa Melayu bahasa Indonesia di Nusantara? Seperti disebut di atas pada masa ini bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Lalu bahasa Melayu berasal dari bahasa apa? Bahasa Melayu Batak Indonesia. Lalu bagaimana sejarah bahasa Batak bahasa Sanskerta bahasa Melayu bahasa Indonesia di Nusantara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bahasa (200): Bahasa Batak Bahasa Melayu di Nusantara,Ada Bahasa Batak Ada Disitu Melayu; Bahasa Batak Bukan Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Batak penutur alaminya adalah masyarakat Batak. Bahasa Batak merupakan bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Batak dapat mengacu pada beberapa hal berikut: Rumpun bahasa Batak, termasuk bahasa-bahasa di dalamnya, seperti: Bahasa Utara- Alas-Kluet, Singkil, Karo, Pakpak; Bahasa Selatan- Simalungun, Toba, Angkola, Mandailing (Wikipedia). Hany aitu saja narasinya.


Perbedaan Proto Melayu dan Deutro Melayu Kompas.com. 29/03/2023. Verelladevanka Adryamarthanino dan Tri Indriawati. Baik Proto Melayu atau Deutro Melayu adalah sama-sama nenek moyang bangsa Indonesia. Kendati demikian, Proto Melayu dan Deutro Melayu tetap memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan keduanya dapat dilihat mulai dari tahun kedatangan, ciri-ciri, hingga hasil kebudayaannya. Sesuai tahun kedatangannya, bangsa Deutro Melayu tiba di Indonesia setelah bangsa Proto Melayu. Adapun bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Deutro Melayu adalah suku Jawa dan Bugis. Lalu, ada juga suku Aceh, Bali, Betawi, Makassar, Melayu, Minahasa, Sunda, dan Madura. Proto Melayu adalah suku Dayak dan suku Toraja (https://www.kompas.com/). Bagaimana dengan Batak, Minangkabau, Kerinci, Rejang dan Lampung di Sumatra?

Lantas bagaimana sejarah bahasa Batak dan bahasa Melayu di Nusantara, ada bahasa Batak disitu ada Melayu? Seperti disebut di atas bahasa Batak dan bahasa Melayu pada masa kini dikenal sebagai dua bahasa berbeda. Bahasa Batak bukan Melayu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Batak dan bahasa Melayu di Nusantara, ada bahasa Batak disitu ada Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 26 Desember 2023

Sejarah Bahasa (199): Bahasa Moa di Pulau Moa Diantara Pulau Leti dan Pulau Lakor; Pulau Terluar dan Moa Island di Selat Torres


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Pulau Moa merupakan pulau di provinsi Maluku. Pulau ini masuk ke dalam wilayah kabupaten Maluku Barat Daya. Adapun jumlah populasinya menurut data 2016 mencapai 7.245 jiwa. Bahasa Moa terdapat di desa Moain, desa Tounwawan, desa Klis, dan desa Patti serta desa Kaiwatu kecamatan Moa kabupaten Maluku Barat Daya.


Bahasa Daerah Moa: Simbol Kekeluargaan dan Identitas yang Mengakar. Demianus Nahaklay. 10 November 2023. Kompasiana. Bahasa daerah adalah kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga. Bahasa daerah Moa, yang digunakan oleh masyarakat di Desa Moain, Tounwawan, Klis, Patti, Kaiwatu, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, masih tetap dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi orang Moa, penggunaan bahasa daerah saat berinteraksi dengan sesama dianggap penting untuk memperkuat rasa kekeluargaan dan persaudaraan. Mereka menganggap bahwa tidak menggunakan bahasa daerah saat bersua dengan sesama orang Moa, terutama bagi mereka yang telah lama merantau atau berpendidikan, dapat dianggap sombong dan tidak mencintai asal daerahnya. Oleh karena itu, disarankan agar dalam pertemuan dengan sesama orang Moa, kita menggunakan bahasa daerah Moa sebagai bentuk penghormatan dan untuk memperkuat ikatan kekeluargaan (https://www.kompasiana.com/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Moa di pulau Moa diapit pulau Leti dan pulau Lakor? Seperti disebut di atas bahasa Moa dituturkan di pulau Moa. Pulau-pulau terluar Indonesia dan Moa Island di Selat Torres (Australia). Lalu bagaimana sejarah bahasa Moa di pulau Moa diapit pulau Leti dan pulau Lakor? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (198): Bahasa Melayu di Kepulauan Maluku dan Bahasa Melayu di Daerah Non Melayu; Mengapa-Bagaimana?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Melayu di masa lampau pernah menjadi lingua franca. Namun kini bahasa Indonesia yang menjadi lingua franca dari Sabang hingga Merauke. Bahasa Melayu sendiri kini menjadi bahasa daerah di Indonesia dengan berbagai dialek. Di wilayah Maluku bahasa Melayu antara lain terdapat di Layeni, Teon Nila Serua, Maluku Tengah; Kaiely, Teluk Kaiely, Buru; Bula, Bula, Seram Timur; Luang Timur, Mndona Hiera, Maluku Barat Daya; Salarem, Aru Selatan Timur.

 

Bahasa Melayu Maluku Utara adalah dialek bahasa Melayu yang dituturkan di hampir seluruh wilayah provinsi Maluku Utara. Di wilayah Kepulauan Sula, masyarakat di sana biasanya menggunakan Melayu Sula (bahasanya mirip Melayu Ambon, tetapi strukturnya masih mengikuti bahasa-bahasa di Maluku Utara), sedangkan di Bacan, Mandioli, dan wilayah di sekitar Bacan menggunakan Bahasa Melayu Bacan. Oleh sebab itu, Maluku Utara mempunyai tiga bahasa pasar, tetapi hanya Melayu Maluku Utara yang digunakan sebagai lingua franca. Di Maluku Utara sendiri, namanya dikenal oleh masyarakat di sana sebagai Bahasa Pasar. Nama ini diambil karena bahasa ini adalah percakapan sehari-hari masyarakat Maluku Utara. Bahasa ini mempunyai pengucapan yang cepat dan nadanya yang datar serta intonasinya yang agak kasar, sehingga masyarakat di sebelah barat Indonesia kebanyakan akan tidak mengerti bahasa ini. Bahasa ini juga dikenal sebagai bahasa Melayu Ternate, karena basis bahasa ini terletak di Ternate. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu di kepulauan Maluku, bahasa Melayu di daerah non Melayu? Seperti disebut di atas di sejumlah tempat di wilayah Maluku terdapat penutur bahasa Melayu. Mengapa dan bagaimana? Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu di kepulauan Maluku, bahasa Melayu di daerah non Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Senin, 25 Desember 2023

Sejarah Bahasa (197): Bahasa Marsela dan Dialek Bahasa Pulau Marsela; Blok Marsela Batas Indonesia, Timor Leste dan Australia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Pulau Marsela adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Timor dan berbatasan dengan negara Timor Leste. Pulau Marsela ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Maluku Barat Daya yang memilikiBlok Migas Marsela. Desa-desa yang tedapat di pulau Masela adalah: Ilbutung, Marsela, Bululora, Latalola Kecil, Serili, Latalola Besar, Uiwily, Nura, Lawawang, Iblatmunta, Telalora, Babyotan.


Bahasa Marsela Tengah (Masela Tengah) dituturkan oleh masyarakat di Desa Bululora, Kecamatan Pulau Masela, Kabupaten Maluku Barat Daya, Pulau Marsela (Masela), Provinsi Maluku. Bahasa Marsela Tengah (Masela Tengah) dituturkan juga di sebelah timur, barat, utara, dan selatan Desa Bululora. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Marsela Tengah (Masela Tengah) merupakan sebuah bahasa karena persentase perbedaannya dengan bahasa lain di Maluku berkisar 85%--100%, misalnya dengan Bahasa Marsela Timur (Masela Timur), Marsela Barat (Masela Barat), dan Serili. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Marsela dan dialek-deialek bahasa di pulau Marsela? Seperti disebut du atas bahasa Marseka dituturkan di pulau Marsela. Blok Marsela batas Indonesia, Timor Leste dan Australia. Lalu bagaimana sejarah bahasa Marsela dan dialek-deialek bahasa di pulau Marsela? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (196): Bahasa Emplawas di Pulau Babar; Kelompok Populasi - Bahasa Tanimbar di Barat Daya Kepulauan Maluku


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Emplawas dituturkan oleh penduduk Emplawas. Penutur bahasa ini ada di beberapa desa yang terletak di Kecamatan Pulau-Pulau Babar Timur, Kabupaten Maluku Barat Daya. Desa-desa tersebut ialah Desa Emplawas, Desa Tela, Desa Lawawang, dan Desa Iblatmuntah. Bahasa ini berbeda dengan bahasa Marsela dan bahasa Masbuar dengan perbedaan sebesar 90an persen.

 

Pulau-Pulau Babar Timur adalah nama sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Maluku Barat Daya, dan ibukota kecamatan berada di desa Letwurung. Luas wilayah kecamatan ini sekitar 499,24 km² dan penduduk ditahun 2020 berjumlah 5.166 jiwa. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Emplawas di pulau Babar? Seperti disebut di atas bahasa Emplawas adalah satu dialek bahasa dituturkan di pulau Babar. Kelompok populasi dan bahasa Tanimbar di barat daya Kepulauan Maluku. Lalu bagaimana sejarah bahasa Emplawas di pulau Babar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Minggu, 24 Desember 2023

Sejarah Bahasa (195): Bahasa Oirata Orang Oirata di Pulau Kisar; Kelompok Populasi dan Bahasa Asal Papua di Luar Pulau Papua


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Oirata atau Bahasa Woirata (juga dikenal dengan Bahasa Maaro) merupakan salah satu dari kelompok bahasa Papua yang dipertuturkan di Pulau Kisar dan Ambon, di provinsi Maluku. Dalam laporan Ethnologue pada tahun 1987 diperkirakan ada sekitar 1.200 penutur.


Orang Oirata adalah orang yang tinggal di Pulau Kisar. Orang Oirata berpusat di dua desa yaitu Oirata Timur dan Oirata Barat. Pada zaman dahulu, Oirata Timur dikenal dengan nama Manheri, sedangkan Oirata Barat disebut Mauhara. Di Oirata timur terdapat 4 soa, yaitu: a. Ha'noo: terdiri dari 5 mata rumah dengan fam (marga) masing - masing: (1) Sorlewen: (2) Sohoradi: (3) Leikahaisau: (4) Irauru-wasair: (5) Liulorwartana: b. Selwaku: terdiri dari 4 mata rumah dengan fam masing - masing: (1) Lerusmauwana: (2) Leka: (3) (4) Lenoo. c. Hunlori: terdiri dari 4 matarumah dengan fam masing - masing: (1) Leule (2) Laule (3) Surwei (4) Darlekrau (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Oirata orang Oirata di pulau Kisar? Seperti disebut di atas di pulau Kisar terdapat bahasa Oirata yang digolongkan kelompok bahasa Papua. Kelompok Populasi dan Bahasa Asal Papua di Luar Pulau Papua. Lalu bagaimana sejarah bahasa Oirata orang Oirata di pulau Kisar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (194): Bahasa Kisar di Pulau Kisar Batas Timor Leste; Suku Meher/Kisar dan Suku Woirata/Oirata di Pulau Kisar


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Kisar adalah sebuah bahasa Austronesia yang dipertuturkan di daerah Maluku Selatan, Pulau Kisar (timur laut Pulau Timor), 19 desa; Pulau Roma, desa Hila dan Likagraha (Solath); Pulau Wetar, Amau, Naumatang, Hi'ai, Kota Ambon (bahkan sampai ke Dili dan Kupang), provinsi Maluku.


Pulau Kisar salah satu pulau terluar wilayah Indonesia di perairan Selat Wetar berbatas sebelah selatan perairan ujung timur Pulau Timor (Timor Leste). Pulau bagian wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, provinsi Maluku. Letak Geografis di sebelah utara berbatasan dengan Pulau Romang, sebelah selatan dengan Selat Timor, sebelah barat dengan Pulau Wetar dan sebelah timur dengan Pulau Leti, Pulau Moa, dan Pulau Lakor. Pulau Kisar memiliki 9 buah desa yang dibagi dalam 2 kecamatan, yaitu: Kecamatan Kisar UtaraL Nomaha, Pur-Pura, Lebelau; Kecamatan Kisar Selatan: Lekloor, Oirata Barat, Oirata Timur, Abusur, Kotalama, Wonreli. Pulau Kisar telah memiliki sebuah lapangan terbang dan landasan pacu yang bernama Bandara John. J. Bakker digunakan oleh pesawat kecil jenis Cassa 212 dengan kapasitas maksimal 18 orang, Kebanyakan masyarakat di Pulau Kisar adalah masyarakat yang berbahasa Meher dan Woirata. Pulau Kisar relatif kepadatan penduduk cukup tinggi terutama di bagian tengah pulau. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kisar di pulau Kisar berbatas Timor Leste? Seperti disebut di atas bahasa Kisar atau bahasa Meher di pulau Kisar. Suku Meher/Kisar dan Suku Woirata/Oirata di Pulau Kisar. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kisar di pulau Kisar berbatas Timor Leste? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sabtu, 23 Desember 2023

Sejarah Bahasa (193): Bahasa Wetar Pulau Wetar dan Pulau Liran; Bahasa Tanimbar Orang Tanimbar di Pulau Tanimbar


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Pulau Wetar di kabupaten Maluku Barat Daya terdiri dari 4 kecamatan yakni; Wetar, Wetar Barat, Wetar Timur dan Wetar Utara. Pulau-pulau antara lain Babi, Lirang (Liran) dan Redong. Penduduk pulau Wetar banyak berasal dari Tanimbar.


Bahasa Wetar adalah bahasa yang digunakan di Pulau Wetar dan Pulau Liran (Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Indonesia), serta pulau-pulau di sekitarnya, termasuk Pulau Atauro (Timor Timur). Di Pulau Atauro, terdapat 3 dialek: Rahesuk di sebelah utara, Resuk di sebelah tenggara, serta Raklungu di sebelah barat daya. Dialek Dadu'a, dituturkan oleh orang Atauro yang bermukim di Timor, di distrik Manatuto. Bahasa Wetar memiliki hubungan dekat dengan bahasa Galoli yang dituturkan di Timor, yakni di pantai utara dekat Atauro. Namun, bahasa Wetar lebih banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Wetar di pulau Wetar dan pulau Liran? Seperti disebut di atas bahasa Wetar di pulau Wetar. Bahasa Tanimbar orang Tanimbar di pulau Tanimbar. Lalu bagaimana sejarah bahasa Wetar di pulau Wetar dan pulau Liran? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (192):Bahasa Mambai Pulau Timor, Bahasa Penutur Kedua Terbanyak di Timor Leste; Bahasa Tetum di Pulau Timor


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Mambai dituturkan oleh kelompok etnis terbesar kedua di Timor Leste. Bahasa ini juga disebut Mambae atau Manbae. Mambai masuk dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah dari Cabang Timor. Bahasa ini dituturkan oleh kelompok etnis Esian Timor Timur di Mambai. Sebagai salah satu bahasa Ramela, pengaruhnya lebih kuat dari bahasa Papua dan Melayu di Ambon. Dengan 195.778 penutur bahasa ini adalah bahasa ibu kedua yang paling umum di Timor Leste.


Suku Mambai (Mambae, Manbae) merupakan suku terbesar kedua setelah suku Tetum Dili di Timor Timur. Awalnya, mereka dikenal sebagai Maubere oleh Portugis. Maubere atau Mau Bere adalah nama depan laki-laki yang tersebar luas di kalangan masyarakat Mambai. Jumlah suku Mambai sekitar 80.000 dari pedalaman Distrik Dili hingga pantai selatan wilayah tersebut, khususnya di distrik Ainaro dan Manufahi. Pusat utamanya adalah Ermera, Aileu, Pos Administratif Remexio, Turiscai, Maubisse, Ainaro dan Same, Timor Timur. Di antara masyarakat Timor Timur yang diasingkan di Australia, masyarakat Mambai merupakan salah satu kelompok utama. Bahasa Mambai termasuk dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah-Timur dari cabang bahasa Timor. Ini adalah bahasa ibu kedua yang paling umum di Timor Timur dengan 195.778 penutur. Rumah melingkar dengan atap kerucut merupakan tempat tinggal khas, dan suku Mambai mengolah jagung, padi, dan sayuran umbi-umbian. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Mambai di pulau Timoe, bahasa penutur kedua terbanyak di Timor Leste? Seperti disebut di atas bahasa Mambai8 orang Mambai di Timor Leste. Bahasa Tetum di pulau Timor. Lalu bagaimana sejarah bahasa Mambai di pulau Timoe, bahasa penutur kedua terbanyak di Timor Leste? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982