Laman

Rabu, 05 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (10): Tata Kota Kupang Pulau Timor;Kerajaan Aroe, Demak dan Japara hingga Era Portugis dan Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Seberapa tua kota Kupang? Tampaknya kota Kupang sudah eksis sejak masa lampau. Boleh jadi tumbuh semasa kerajaan Aroe, kerajaan Demak/Japara. Bagiamana bisa? Yang jelas kota Kupang mengalami perkembangan sejak kehadiran pelaut-pelaut Portugis dan Belanda. Dalam hal ini pedagang-pedagang Portugis/Belanda mengikuti jalur navigasi pelayaran perdagangan lama (Aroe/Malaka dan Demak/Japara).


Sejarah Kota Kupang. Berproses dari masa ke masa sampai terbentuknya nama Koepang. Awalnya terdapat dua kampung tradisional, kampung Kaisalun dan kampung Bani Baun. Kedua kampung dihuni sekelompok orang bersama pemimpin adatnya yang mengaku sebagai suku bangsa Helong yang datang dari negeri seberang laut. Kata Helong berasal dari dua suku kata, kata He yang berarti “Jual” dan kata Lo yang berarti “Tidak”. Jika digabung berarti Tidak Jual. Pengertian umumnya yaitu pengorbanan atau rela berkorban. Falsalah hidup Helong dari leluhurnya, bersedia berkorban dan tidak rela diganggu oleh lingkungannya dan mereka akan berbalik membalas. Kupang bagi orang Helong dinamakan “Kai Salun-Buni Baun”. Raja Koen Bissi ll atau Koen Am Tuan memerintah warganya untuk membangun pagar batu di sekeliling pagar istana. Pagar batu tersebut adalah batu Alam bersusun keatas berlapis empat. Kondisi tersebut menurut bahasa Helong yaitu “PAN”. Oleh rakyat atau warga yang ini berurusan atau menemui Raja Koen ditempat yang disebut PAN, sehinggga sering disebut “KOENPAN”. Dalam perkembangan penggunaan bahasa (ucapan) secara etimologis kata ‘’KoenPan” berubah menjadi “Koepang”, selanjutnya dengan ejaan baru maka disesuaikan lagi menjadi “KUPANG”. Sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur Lai Bissi yakni moyang dari KoEn Lai Bissi maka oleh pemerintah Kabupaten Kupang menggantikan nama Kampung Cina menjadi Kelurahan Lai Bissi Kopan. (https://kupangkota.go.id/) 

Lantas bagaimana sejarah tata kota Kupang di pulau Timor? Seperti disebut di atas, kota Kupang sejatinya adalah kota tua, suatu kota yang diduga terbentuk pada masa navigasi pelayaran zaman kuno, sejak Kerajaan Aroe, Demak dan Japara hingga era kehadiran Portugis dan Belanda. Lalu bagaimana sejarah tata kota Kupang di pulau Timor? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (9): Tata Kota di Aceh Mulai Sejak Kapan? Kerajaan Aroe Zaman Kuno, Era Portugis, VOC, Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Satu pertanyaan awal, mengapa sejarah permulaan kota Banda Aceh kurang terperharikan? Boleh jadi karena data yang tersedia sangat minim. Mengapa? Secara teknis kota Banda Aceh dengan nama Kota Radja baru terbuka pada Perang Atjeh pertama. Pada awal kehadiran Portugis, semasa Kerajaan Aroe, kota Atjeh berada di suatu pulau, tetapi pada awal kehadiran Belanda kota Atjeh sudah relokasi ke daratan di daerah aliran sungai Krueng Atjeh. Di area baru inilah kota Atjeh tumbuh berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda.


Sejarah Banda Aceh, Kota Berumur 817 Tahun yang Pernah Gemilang pada Masa Kesultanan Aceh Darussalam. Kompas.com. 04-02-2022. Kota Banda Aceh dibangun oleh Sultan Johan Syah 22 April 1205. Saat ini, Kota Banda Aceh berusia 817 tahun. Sejarah Banda Aceh sebagai ibu kota Kesultanan Aceh Darussalam, Banda Aceh berdiri pada abad ke-14. Kesultanan Aceh Darussalam dibangun atas puing-puing kerajaan Hindu dan Buddha yang pernah ada sebelumnya, seperti kerajaan Indra Purba, Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan Indrapura. Dari batu nisan Sultan Firman Syah, salah seorang sultan yang pernah memerintah Kesultanan Aceh bahwa Kesultanan Aceh beribu kota di Kutaraja atau Banda Aceh sekarang. Kemunculan Kesultanan Aceh tersebut tidak terlepas dari keberadaan Kerajaan Islam Lamuri. Pada abad ke-15, singgasana Kerajaan Lamuri dipindahkan ke Meukuta Alam (di wilayah Banda Aceh). Saat itu, Banda Aceh telah berevolusi menjadi salah satu kota pusat pertahanan. Ibu kota ini yang ikut mengamankan jalur perdagangan maritim dan lalu lintas jemaah haji dari perampokan yang dilakukan armada Portugis. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh tumbuh kembali sebagai pusat perdagangan, khususnya lada. Pada masa agresi Belanda kedua, terjadi evakuasi besar-besaran pasukan Aceh. Situasi ini dirayakan Van Swieten yang memproklamirkan jatuhnya Kesultanan Aceh dan mengubah nama Banda Aceh menjadi Kutaraja. (https://regional.kompas.com/)

Lantas bagaimana tata kota di Aceh mulai sejak kapan? Seperti disebut di atas, kota Atjeh berada di ujung utara Sumatra di daerah aliran sungai Krueng Atjeh. Suatu kota baru dibentuk pada permulaan Kerajaan Atjeh semasa Kerajaan Aroe. Kota Atjeh tumbuh sejak era Portugis dan VOC dan berkembang pada masa Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana tata kota di Aceh mulai sejak kapan?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.