Laman

Jumat, 01 September 2023

Sejarah Mahasiswa (54): Ali Sastroamidjojo dan Perhimpunan Indonesia;Mohamad Hatta di Belanda - Amir Sjarifoeddin di Batavia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Ali Sastroamidjojo memiliki sejarah yang lengkap. Studi ke Belanda dan aktif dalam organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda (Perhimpoenan Indonesia). Ali Sastroamidjojo di tanah air, aktif dalam organisasi politik yang mengantarkannnya menjadi pejabat pemerintah hingga menjadi Perdana Menteri RI. Ali Sastroamidjojo dan Mohamad Hatta di Belanda dan Ali Sastroamidjojo dan Amir Sjarifoeddin Harahap di Batavia. Mengapa?


Mr. Raden Ali Sastroamidjojo lahir 21 Mei 1903 di Grabag, Magelang. Ali bersekolah di sekolah Queen Wilhelmina School, melanjutkan studi hukum di Universitas Leiden menerima gelar Meester in de Rechten (sarjana hukum) tahun 1927. Semasa sekolah, ia aktif dalam organisasi pemuda, seperti organisasi Jong Java, dari tahun 1918 hingga 1922 dan Perhimpoenan Indonesia, dari tahun 1923 hingga 1928. Ia ditangkap tahun 1927 di Belanda dengan Mohammad Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, dan Abdulmadjid Djojoadiningrat. Setelah enam bulan di penjara, Ali dibebaskan. Kembali ke Jawa tahun 1928 bersama Soejoedi membuka kantor pengacara, bersama Soekiman menerbitkan majalah Djanget di Surakarta. Partai Nasional Indonesia (PNI) pimpinan Soekarno, lalu masuk Gerindo diketuai Amir Sjarifoeddin Harahap. Menteri Pengajaran dalam Kabinet Amir Sjarifuddin I (Juli 1947) dan Kabinet Hatta (Januari 1948). Wakil ketua delegasi RI dalam perundingan dengan Belanda (Februari 1948) dan anggota delegasi RI dalam perundingan KMB. Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia, menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko (1950–1955). Ketua Umum Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung 1955, wakil tetap Indonesia di PBB (1957–1960), dan Ketua Umum PNI (1960–1966). (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Ali Sastroamidjojo dan Perhimpoenan Indonesia? Seperti disebt di atas, Ali Sastroamidjojo memiliki sejarah yang lengkap. Mengapa? Mohamad Hatta di Belanda dan Amir Sjarifoeddin Harahap di Batavia. Lalu bagaimana sejarah Ali Sastroamidjojo dan Perhimpoenan Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Mahasiswa (53): Djoeanda Karta Widjaja Lulus THS Bandung; Lahir di Jabar Wafat di Jakarta, Jateng Usulkan Pahlawan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Banyak pahlawan nasional Indonesia. Pahlawan Indonesia Prof. Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan dimakamkan sebagai pahlawan di Yogyakarta. Sebagai Pahlawan Nasional, Lafran Pane diusulkan oleh (provinsi) DI Yogyakarta (bukan dari Sumatra Utara). Demikian juga Pahlawan Nasional Ir Djuanda Kartawijaya diusulkan dari Jawa Tengah (bukan Jawa Barat), sementara Djuanda Kartawijaya lahir di Tasikmalaya dan dimakamkan sebagai pahlawan di Jakarta. Pahlawan Nasional adalah pahlawan Indonesia di semua daerah.


Ir H Raden Djoeanda Kartawidjaja lahir 14 Januari 1911. Namanya kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, diantara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS). Namanya diabadikan sebagai nama bandara di Surabaya, Jawa Timur atas jasanya dalam pembangunan lapangan terbang tersebut. Selain itu juga diabadikan untuk nama hutan raya di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, dalam taman ini terdapat Museum dan Monumen Ir. H. Djuanda. Dan namanya pun juga diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta yaitu JL. Ir. Juanda di bilangan Jakarta Pusat, dan nama salah satu stasiun kereta yaitu Stasiun Juanda, Jakarta. Djuanda wafat di Jakarta 7 November 1963 saat masih menjabat menteri dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Berdasarkan SK Presiden RI No.244/1963 Ir H Djuanda Kartawidjaja ditablkan sebagai Pahlawan Nasional (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Djuanda Kartawijaya lulus THS Bandoeng? Seperti disebut di atas, Djoeanda lahir di Jawa Barat (Tasikmalaya), studi di THS Bandoeng. Kelak dimakamkan di Djakarta dan diusulkan Jateng menjadi Pahlawan Nasional. Lalu bagaimana sejarah Djuanda Kartawijaya lulus THS Bandoeng? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.