Laman

Selasa, 23 Januari 2024

Sejarah Bahasa (255): Bahasa Kamberau di Kampong Bahumia, Distrik Kambrau; Pintu Gerbang Teluk Arguni di Kaimana di Papua


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Kamberau (Bauana) dituturkan di kampung Bahumia, distrik Kambrau, kabupaten Kaimana, provinsi Papua Barat. Wilayah tutur bahasa Kamberau berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Kamberau di timur, wilayah tutur bahasa Irarutu di barat, wilayah tutur bahasa Gesira atau Ubia di utara. Bahasa Kamberau (Bauana) berbeda dengan bahasa Irarutu, bahasa Irarutu Botuer, bahasa Kaimana, dan bahasa Sabakor (Buruwai).

 

Kambrauw adalah sebuah distrik yang berada di kabupaten Kaimana, provinsi Papua Barat, Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2020, penduduk di daerah ini berjumlah 2.249 jiwa. Distrik Kambrauw terdiri desa-desa: Bahumia, Kooy, Rauna, Ubia, Sermuku, Waho, Wamesa dan Werafuta. Suku asli yang tinggal di kabupaten Kaimana adalah suku Kuripasai, Miereh, Maerasi, Irarutu, Koiway, Oburau, Madewana dan Kuri, serta ada juga suku pendatang dari luar wilayah, seperti Buton, Jawa, Bugis dan lainnya. Penduduk Kaimana memiliki keberagaman agama yang dianut. Persentasi penduduk menurut agama di daerah ini yakni Kristen 99,11%, dimana Protestan 81,77% dan Katolik 17,34% serta sebagian kecil lagi beragama Islam yakni 0,89%. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kamberau di kampong Bahumia, distrik Kambrau? Seperti disebut di atas bahasa Kamberau di kampong Bahumia, distrik Kambrau. Pintu Gerbang Teluk Arguni di Kaimana. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kamberau di kampong Bahumia, distrik Kambrau? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (254): Bahasa Sabakor di Kampong Yarona, Bahasa Distrik Buruway; Riwayat Pulau Adi di Teluk Kaimana, Papua


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Sabakor juga disebut bahasa Buruwai. Bahasa Sabakor diituturkan di kampong Yarono, distrik Buruwai kabupaten Kaimana dengan jumlah penutur 275 orang. Kampong-kampong tetangga Yarono juga menggunakan bahasa Sabakor. Oleh karenanya bahasa Sabkor juga disebut bahasa Buruwai. Bahasa ini tergolong bahasa Asmat–Kamoro. Bahasa Sabakor berbeda dengan bahasa Kambrau, bahasa Baham dan bahasa Kowia.


Buruway adalah sebuah distrik di kabupaten Kaimana, Papua Barat, Indonesia. Dengan kampung Kambala sebagai Ibu Kota distriknya. Distrik Buruway terdiri kampong-kampong Adi Jaya, Edor, Esania, Gaka, Guriasa, Hia, Kambala, Nusaulan, Tairi dan Yarona. Pulau Adi adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan Semenanjung Bomberai. Pulau Adi terletak di Laut Seram sebalah barat dari Teluk Kaimana. Semenanjung ini dipisahkan dari Semenanjung Bomberai oleh Selat Nautilus yang lebar tersempitnya hanya sepuluh kilometer (6,2 mil). Adi menandai perbatasan selatan Teluk Kamrau; di baliknya terletak Laut Seram yang terbuka. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Sabakor di kampong Yarona, distrik Buruway? Seperti disebut di atas bahasa Sabakor dituturkan di Buruwai. Riwayat Pulau Adi di Teluk Kaimana, Papua. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sabakor di kampong Yarona, distrik Buruway? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982