Hanya ada dua orang Indonesia (baca: pribumi) di Hindia Belanda yang disebut pionir, yakni: Raden Saleh dan Willem Iskander. Raden Saleh tahun 1836 berangkat ke Eropa untuk belajar seni lukis modern, sedangkan Willem Iskander tahun 1857 berangkat ke Eropa untuk belajar ilmu keguruan.
Batu nisan di makam Raden Saleh di Bondongan (foto 1935) |
Raden
Saleh setelah selesai pelajarannya tentang seni lukis di Belanda, tahun 1839
Raden Saleh dilaporkan ikut pameran lukisan di Jerman, Austria, Paris dan
Italia (Overijsselsche courant, 29-10-1839), Sejak itu, nama Raden Saleh semakin
popular di kalangan para pelukis. Raden Saleh setelah memiliki kesempatan melukis
di Eropa dan berpameran di Eropa kembali ke tanah air tahun 1851. Raden Saleh
di Menteng membangun villa mewah yang sekaligus galerinya.
Willem Iskander
setelah selesai studinya dan mendapat akta guru di Belanda, tahun 1861 pulang
ke tanah air dan mendirikan sekolah guru (kwekschool) tahun 1862 di Tanobato,
Afdeeling Mandailing dan Angkola. Tahun 1864 Kweekschool Tanobato dianggap
sekolah guru terbaik di Hindia Belanda mengalahkan mutu sekolah guru di
Soerakarta (dibuka 1851) dan Fort de Kock (dibuka 1856).
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar