*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina
dalam blog ini Klik Disini
Sejarah
pendudukan Amerika Serikat hanya terjadi Filipina (1898-1946), tetapi sejarah
pendudukan Jepang terjadi di banyak negara seperti Korea, China, Indochina
(Prancis), Semeanjung dan Borneo Utara (Inggris), Indonesia (Belanda) dan juga
di Filipina (Amerika Serikat; eks Spanyol) plus pulau Timor bagian Timur
(Portugis; kini Timor Leste). Namun diantara negara-negara yang diduduki Jepang
tersebut ada dua negara yang khusus: Indonesia dan Filipina. Penduduk Filipina
tentu saja banyak yang menentang kehadiran Jepang (karena Jepang adalah musuh
bebuyutan Amerika Serikat); sebaliknya penduduk Indonesia terbilang welcom
(karena musuh Jepang adalah Belanda, yang juga menjadi sebagian besar musuh
penduduk Indonesia).
Pendudukan Jepang di Filipina terjadi antara
1942 dan 1945 (sama dengan Indonesia). Meski sejak 1935 Filipina sudah
berbentuk Republik (Presiden Manuel Quezon) tetapi secara teritorial (masih) di
bawah persemakmuran Amerika Serikat. Sementara Indonesia masih menjadi koloni
Belanda. Dalam berbagia tulisan, invasi Jepang ke Filipina dimulai pada tanggal
8 Desember 1941, sepuluh jam setelah serangan militer Jepang ke pangkalan
militer America Serikat, Pearl Harbor di Honolulu, Hawaii. Setelah Amerika
Serikat bangkit, upaya melawan balik Jepang dimulai dan tentu saja untuk
membebaskan koloni-koloni Amerika Serikat di Pasifik, termasuk untuk pembebasan
Filipina yang diduduki (militer) Jepang. Filipina terbilang yang lebih awal
dibebaskan dari Jepang. Serangan bom atom Amerika Serikat di Hirosima dan
Nagasaki menyebabkan Jepang menyerah kepada Sekutu (yang dipimpin Amerika
Serikat) pada tanggal 14 Agustus 1945. Dalam situasi ini tiga hari kemudian Ir.
Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia (dari segala bangsa).
Lantas
bagaimana sejarah pendudukan (militer) Jepang di Filipina? Seperti disebut di atas itu terkait dengan
perseteruan antara Jepang dan Amerika Serikat. Lalu apa yang membedakan
pendudukan Jepang di Filipina dan pendudukan Jepang di Indonesia? Yang jelas Presiden Manuel Quezon melarikan diri ke
Amerika Serikat, sementara banyak pemimpin revolusioner Indonesia (elawan
Belanda) bekerjasaa dengan Jepang (termasuk Ir. Soekarno). Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.