*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Kekeliruan dalam (penulisan) narasi sejarah yang cenderung terjadi akibat penggunaan Hukum Bilangan Besar dapat diperbaiki sekalipun yang digunakan adalah Hukum Bilangan Kecil. Boedi Oetomo awalnya didirikan dengan Hukum Bilangan Besar tetap terkooptasi oleh sejumlah pihak yang sebenarnya minoritas. Namun kemudian yang terjadi adalah reaksi. Saat inilah para pengurus Boedi Oetomo menyadari telah terjadi kekeliruan. Boedi Oetomo harus melakukan reformasi besar-besaran (kembali ke kittah Mei 1908)..
Lantas bagaimana sejarah Boedi Oetomo berbalik arah dan mengikuti barisan perjuangan nasional? Seperti disebut di atas, Boedi Oetomo yang awalnya bervisi nasional tetapi kemudian bergeser menjadi bervisi kedaerah, namun dalam perkembanganya mulai muncul suara-suara para reformis. Lalu bagaimana sejarah Boedi Oetomo berbalik arah dan mengikuti barisan perjuangan nasional? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Pahlawan Indonesia - Boedi Oetomo dan Perjuangan Nasional: Mengapa Boedi Oetomo Balik Arah?
Tunggu deskripsi lengkapnya
Boedi Oetomo Balik Arah Mengikuti Barisan Perjangan Nasional: Para Reformis, Muda, Pintar dan Bergaul
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar