*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pemerintah Republik Indonesia terus memantau status gunung api di Indonesia. Ini dapa dibaca pada Laporan Aktivitas Gunung Api (Volcanic Activity Report) yang terdapat dalam laman https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan. Beberap gunung api ayng dipantai dengan status Level III (Siaga) adalah gunung Awu, gunung Ili Lewotolok, g Anak Krakatau, g Merapi, g Semeru, g Sinabung, Anak Krakatau Level III (Siaga). Disebutkan laporan yang dibuat oleh Fahrul Roji, A.Md. - Rabu, 18 Mei 2022, situasi kondisi gunung Anak Krakatau sebagai berikut: ‘Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 25-100 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah utara”.
Lantas bagaimana sejarah letusan gunung Krakatau 1883? Seperti disebut di atas, gunung Krakatau yang pernah meletus tahun 1883 kini tetapi menjadi kekhawatiran umum karena sifatnya yang masih aktif. Yang penting kita harus ingat tsunami dan korban jiwa dan harta. Lalu bagaimana sejarah letusan gunung Krakatau 1883? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..
Pahlawan Indonesia – Letusan Gunung Krakatau 1883: Tsunami hingga Sungai Tjiliwong (kini Jakarta)
Tunggu deskripsi lengkapnya
Letusan Gunung Krakatau 1883: Ingat Tsunami dan Korban Jiwa dan Harta
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar