*Semua artikel Sejarah Barus, Tapanuli dalam blog ini Klik Disini
Belum lama ini ditemukan situs kuno
di kawasan Teluk Tapanuli yang dinamai Situs Bongal. Dalam laman Dinas
Kebudayaan & Pariwisata, Provinsi Sumatera Utara disebutkan situs Bongal telah
ditetapkan sebagai cagar budaya dengan SK Kabupaten No. 2565/DISDIK/2021 yang
berada di Desa Jago-jago, Bukit Bongal, Jago-jago, Kec Badiri, Kabupaten
Tapanuli Tengah. Sudah barang tentu berita itu menarik minat dan telah menjadi
perhatian Pemerintah Daerah Sumatera Utara dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Situs Bongal adalah satu tempat
yang akan mengubah historiografi (kesejarahan) Indonesia. Data arkeologis yang
berhasil diungkap menunjukkan bahwa bukti-bukti awal interaksi para penghuni
Kepulauan Nusantara dengan berbagai kawasan dunia lama yang telah memiliki
peradaban tinggi seperti Timur Tengah, India, dan Cina. Hasil analisis
pertanggalan menggunakan metode AMS didapat rentang angka tahun yang cukup tua,
yang menjadi petunjuk kuat bahwa situs Bongal telah aktif dalam arus pelayaran
dan perniagaan dunia sejak abad ke-6 M, hingga abad ke-10 M. Konsekuensi logis
dari munculnya hasil pertanggalan absolut tersebut adalah situs purbakala dalam
kurun sejarah tertua bukan lagi situs Lobu Tua (Barus), tetapi situs Bongal (di
Desa Jago-jago). Mengingat data arkeologis tertua dari situs Lobu Tua (Barus)
yang telah dianalisis pertanggalannya secara absolut berasal dari abad ke-9 M;
sementara pertanggalan tertua di situs Bongal berasal dari abad ke-6 M. Situs
Bongal sejauh ini adalah satu-satunya situs di Nusantara yang mengandung bukti
tertua interaksi kawasan kepulauan ini dengan kawasan asal Islam (Timur
Tengah). Bukti itu terwakili oleh keberadaan koin-koin perak (Dirham) dari para
pemimpin daulah Umayyah dan Abbasyah, yang berasal dari kurun abad ke-7 M,
hingga ke-9 M. Data lain yang memperkuat interpretasi telah terjalinnya
interaksi antara Bongal dengan Timur Tengah sedini masa awal Islam adalah
artefak-artefak yang bertitimangsa relatif dari abad ke-7 hingga ke-9 M, antara
lain gerabah halus berglasir dari Persia dan wadah-wadah berbahan kaca yang
diproduksi di kawasan Syam/Suriah (https://cagarbudaya.sumutprov.go.id).
Lantas
bagaimana sejarah situs Bongal? Seperti disebut di atas, situs Bongal adalah
situs yang belum lama ditemukan. Hasil penmuan yang ada di area situs seakan
para arkeolog ditantang kembali untuk membuka lembar kepurbakalaan yang
tersembunyi selama ini. Situs Bongal sendiri sesungguhnya tidak berada di
remote area, tetapi berada di dalam kawasan peradaban kuno yang luas antara
Barus di pantai barat dan Binanga di pantai timur. Lalu bagaimana sejarah area
Situs Bongal? Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.