*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pada
masa kini lembaga ilmu pengetahuan di Jakarta yang dikenal dengan nama LIPI.
Tempo doeloe pada era Hindia Belanda lembaga ilmu pengetahuan disebut dengan
nama Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen yang didirikan tahun
1778 atas inisiatif Radermacher. Pada artikel ini difokuskan siapa saja para tokohnya
dan siapa saja yang pernah menjadi anggotanya. Lalu apakah ada anggotanya yang
pribumi? Ada antara lain Sati Nasoetion alias Willem Iskander.
Bataviaasch Genootschap van Kunsten
en Wetenschappen (Belanda: "Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia") adalah
sebuah lembaga kebudayaan yang didirikan di Batavia pada tahun 1778. Semenjak
tahun 1910 lembaga ini dikenal dengan nama Koninklijk Bataviaasch Genootschap
van Kunsten en Wetenschappen ("Ikatan Kesenian dan Ilmu Kerajaan di
Batavia"). Lembaga ini didirikan oleh Jacob Cornelis Matthieu Radermacher,
seorang Naturalis asal Belanda pada tahun 1778. Setelah kemerdekaan Indonesia,
pada 1950 lembaga ini diganti nama menjadi Lembaga Kebudajaan Indonesia namun
pada 1962 lembaga ini diberhentikan dan koleksinya menjadi milik Museum
Nasional. Lembaga ini adalah pelopor Museum Gajah dan Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia yang sekarang kedua-duanya berada di Jakarta. Seorang
pejabat muda VOC—J.C.M Radermacher tertarik pada seni dan sains di Hindia.
Radermacher mengusulkan pembentukan asosiasi di Batavia yang serupa dengan
Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (HMW) di Haarlem. Awalnya, usulan
ini tidak diterima dengan baik hingga tahun 1777 ketika dalam peringatan 25
tahun HMW ada niat untuk membuka cabang di koloni. Paguyuban tersebut merupakan
perkumpulan ilmiah independen yang didirikan di Batavia. Pada tanggal 24 April
1778, sebuah perkumpulan didirikan di Batavia dengan nama Bataviaasch Genootschap
der Kunsten en Wetenschappen. Gubernur Jenderal dan pejabat tinggi VOC ditunjuk
sebagai anggota dewan direksi dan tokoh-tokoh kunci masyarakat menjadi anggota
asosiasi. Semboyannya adalah Ten Nutte van Het Gemeen (Untuk Kepentingan Umum).
Tujuan utama adalah untuk menganalisis aspek budaya dan ilmiah Hindia Timur,
termasuk masyarakat dan lingkungan alamnya, melalui memfasilitasi penelitian
yang dilakukan oleh para ahli. (Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah lembaga pengetahuan di Batavia dan siapa saja tokoh dan para
anggotanya? Seperti disebut di atas, lembaga pengetahuan Batavia ini adalah
lembaga ilmu pengetahuan pertama di Indonesia yang didirikan pada era VOC. Lalu
bagaimana sejarah sejarah lembaga pengetahuan di Batavia dan siapa saja tokoh
dan para anggotanya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada
permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..