*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Sejarah
kuno adalah awal dari sejarah kita, sejarah modern kita adalah kelanjutan
sejarah kuno. Sejarah, sejatinya bersifat garis continuum. Namun masa-masa pada
titik sejarahbanyak yang hilang tidak terdokumentasikan. Oleh sebab itu, karena
masuknya hasil analisis maka narasi sejarah menjadi terkesan random. Dalam hal
ini sejarah tetaplah sejarah. Sejarah adalah narasi fakta dan data. Upaya
panggalian data memperjelas fakta harus terus dilakukan agar narasi sejarah
terus menjadi lebih sempurna. Dalam hal ini kita fokuskan pada satu asepek
saja: sejarah bahasa Melayu dan persebarannya.
Catatan tertulis pertama dalam
bahasa Melayu ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatra, di wilayah yang
sekarang dianggap sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya. Istilah "Melayu"
sendiri berasal dari Kerajaan Minanga (Malayu) awal yang bertempat di Kabupaten
Dharmasraya, Sumatra Barat. Akibat penggunaannya yang luas, berbagai varian
bahasa dan dialek Melayu berkembang di Nusantara. Ada tiga teori yang
dikemukakan tentang asal usul penutur bahasa Melayu (atau bentuk awalnya
sebagai anggota bahasa-bahasa Dayak Melayik. Hudson (1970) melontarkan teori
asal dari Kalimantan, berdasarkan kemiripan bahasa Dayak Malayik (dituturkan
orang-orang Dayak berbahasa Melayu) dengan bahasa Melayu Kuno, penuturnya yang
hidup di pedalaman, dan sifat kosakata yang konservatif. Kern (1888)
beranggapan bahwa tanah asal penutur adalah dari Semenanjung Malaya dan menolak
Kalimantan sebagai tanah asal. Teori ini sempat diterima cukup lama (karena
sejalan dengan teori migrasi dari Asia Tenggara daratan) hingga akhirnya pada
akhir abad ke-20 bukti-bukti linguistik dan sejarah menyangkal hal ini
(Adelaar, 1988; Belwood, 1993) dan teori asal dari Sumatra yang menguat,
berdasarkan bukti-bukti tulisan. Ahli sejarah bahasa Melayu umumnya bersetuju
tentang tanah air Melayu mungkin berada di barat laut Kalimantan. Suatu bentuk
yang dikenal sebagai bahasa Melayu Purba dituturkan di Kalimantan setidaknya
pada 1000 SM dan telah dikatakan bahasa leluhur bagi semua rumpun bahasa
Melayik. Leluhurnya, bahasa Melayu-Polinesia Purba yang berasal dari bahasa
Austronesia Purba, mulai terpecah setidaknya pada tahun 2000 SM akibat
orang-orang Austronesia menyebar dari pulau Taiwan ke selatan menuju Asia
Tenggara Maritim.
(Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah Orang Melayu diantara Orang Asli di Semenanjung dan bahasa
Minangkabau diantara bahasa asli? Seperti disebut di atas, Asal usul bahasa
Melayu sendiri dan bagaimana penyebarannya terjadi masih terbuka di ruang
diskusi (akademik). Keterbatasan data yang ada menjadi penyebabnya. Lalu
bagaimana sejarah Orang Melayu diantara Orang Asli di Semenanjung dan bahasa
Minangkabau diantara bahasa asli? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..