*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Satu
era berama Kerajaan Malaka di pantai (barat Semenanjung Malaya) adalah dua kerajaan
di pedalaman (Sumatra bagian utara) yakni Kerajaan Aru dan Kerajaan Minangkabau
(yang kemudian nama yang dipertukarkan dengan Pagaroejoeng). Bagaimana hubungan
antara kerajaan-kerajaan di pedalaman Sumatra dengan kerajaan pantai Malaka dan
bagaimana pula hubungan antara dua kerajaan di pedalaman Sumatra (Aru Batak
Kingdom dam Minangkabau Pangaroejoeng Kingdom. Pada masa ini ada yang
mempersepsikan dua kerajaan pedalaman ini berada di wilayah pesisir, ada pula
yang menulis Kerajaaan Aru berawal di daerah aliran sungai Baroemoen, namun disebut
berada di daerah aliran sungai Deli. Bagaimana bisa?
Kesultanan Aru atau Haru merupakan
sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah pantai timur Sumatra Utara
sekarang. Nama kerajaan ini disebutkan dalam Pararaton, yang tepatnya disebut
di dalam Sumpah Palapa: “Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti
palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa,
lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu,
ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa”. Sebaliknya
tidak tercatat lagi dalam Kakawin Nagarakretagama sebagai negara bawahan
sebagaimana tertulis dalam pupuh 13 paragraf 1 dan 2. Sementara itu dalam Suma
Oriental disebutkan bahwa kerajaan ini merupakan kerajaan yang kuat Penguasa
Terbesar di Sumatra yang memiliki wilayah kekuasaan yang luas dan memiliki
pelabuhan yang ramai dikunjungi oleh kapal-kapal asing. Dalam laporannya, Tomé
Pires juga mendeskripsikan akan kehebatan armada kapal laut kerajaan Aru yang
mampu melakukan pengontrolan lalu lintas kapal-kapal yang melalui Selat Melaka
pada masa itu. Dalam Sulalatus Salatin Haru disebut sebagai kerajaan yang
setara kebesarannya dengan Malaka dan Pasai. Peninggalan arkeologi yang
dihubungkan dengan Kerajaan Haru telah ditemukan di Kota China dan Kota
Rantang.
(Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah kerajaan pedalaman di Sumatra memiliki interaksi dengan dunia
luar? Seperti disebut di atas, ada dua kerajaan pedalaman di Sumatra yakni Kerajaan
Minangkabau dan Kerajaan Aru. Lalu bagaimana sejarah kerajaan pedalaman di
Sumatra memiliki interaksi dengan dunia luar? Seperti kata ahli sejarah tempo
doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.