*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pada masa ini banyak orang
Malaysia pro Indonesia dan juga tidak sedikit yang kontra. Pihak yang pro ini
bersikap cooperative dan lebih cenderung realistik dan menyiarakan pendapat apa
adanya (sesuai sejarahnya). Yang bersikap kontra adalah orang-orang Malaysia
yang mengabaikan sejarah (lama), dan bersifat non cooperative yang kerap
menimbulkan kegaduhan antara orang Indonesia dengan orang Malaysia. Mereka yang
kontra ini cenderung melihat Indonesia adalah musuh (abadi) dengan hanya
berkaca pada satu peristiwa awal yang terjadi tahun 1963 (Ganyang Malaysia).
Ganyang Malaysia adalah salah satu slogan semasa pemerintahan Republik Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno. Ini bermula dimana adanya kesepakatan antara tiga negara Federasi Malaya, Filipina dan Indonesia soal masalah Serawak dan Sabah, Federasi Malaya yang dipimpin oleh Tunku Abdoel Rachman mengingkari kesepakatan dan berpaling bekerjasama dengan Inggris dalam pembentukan negara Federasi Malaysia pada tahun 1863. Oleh karena misi Indonesia ingin mengentaskan sisa imperialis (Inggris), maka Presiden Soekarno membully Malaysia dengan mengancam yang didahului slogan Ganyang Malaysia. Meski tindakan ganyang itu tidak terlaksana, tetapi orang Malaysia, terutama dari wilayah Semenanjung menganggap Indonesia adalah musuh yang pada gilirannya menimbulkan pro kontra hingga masa ini.
Lantas bagaimana sejarah pro dan kontra orang Malaysia terhadap Indonesia? Seperti disebut di atas, timbulknya pro dan kontra antara Inddonesia dengan Malaysia dimulai pada tahun 1963 dimana Indonesia melancarkan slogan Ganyang Malaysia. Sejak itu hubungan antara pemerintah dan rakyatnya dari kedua negara mengalami pasang surut yang menyisakan adanya pro dan kontra hingga masa ini. Lalu bagaimana sejarah pro dan kontra orang Malaysia terhadap Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.