*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini
Kamal bukanlah nama asli. Nama Kamaloedin
adalah nama asing. Nama (pelabuhan) Kamal diduga kuat berasal dari nama asing.
Ada nama (pelabuhan Kamal) di Batavia dan juga ada nama (pelabuhan) Kamal di (pulau)
Madura. Pelabuhan Kamal tempo doeloe di pulau Madura dirintis karena
kedekatannnya dengan pulau Jawa (jarak terpendek antara Bangkalan di pulau Madura
dan Sorabaja di pulau Jawa). Pelabuhan ini berkembang pesat pada era Pemerintah
Hindia Belanda. Namun kini, pelabuhan Kamal seakan mati suri. Mengapa? Jembatan
Suramadu telah memperpendek waktu perjalanan dari Bangkalan ke Surabaya (atau
sebaliknya).
Pelabuah Kamal adalah pelabuhan penyeberangan di kecamatan Kamal, kabupaten Bangkalan. Pelabuhan ini menghubungkan pulau Madura dan pulau Jawa, yakni di Pelabuhan Ujung di Kota Surabaya. Pelabuhan ini dikelola oleh PT ASDP. Sebelum beroperasinya Jembatan Suramadu pada tahun 2009, pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang utama keluar masuk ke pulau Madura. Pelayaran dari Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya ditempuh sekitar 30 menit dengan kapal ferry melintasi selat Madura. Sejak beroperasinya Jembatan Suramadu, pengguna pelabuhan ini mengalami penurunan, hingga menyebabkan PT ASDP Ujung-Kamal di ambang kehancuran. Pelabuhan ini mempunyai beberapa kapal, namun tidak sebesar kapal-kapal feri Merak - Bakahueni atau Ketapang - Gilimanuk. Kapal yang beroperasi namanya terkait dengan tokoh terkenal di Madura masa lampau seperti Jokotole, Trunojoyo, Potre Koneng (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah pelabuhan Kamal di pantai barat pulau Madura di selat Madura tempo doeloe? Seperti disebut di atas, pelabuhan Kamal di Batavia adalah pelabuhan tua di pulau Madura. Suatu pelabuhan di ujung barat pulau Madura yang memiliki jarak terpendek dengan pelabuhan Oedjoeng di Soerabaja. Lalu bagaimana sejarah pelabuhan Kamal di pantai barat pulau Madura di selat Madura tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.