*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini
Sejarah awal tata kota Banjarmasin di Indonesia termasuk yang sangat unik. Sulit menemukan padanannya. Mengapa? Jika pun coba membandingkan dengan sejarah awal Batavia (Jacatra-Jakarta) tidak juga dapat dibandingkan. Kota Martapura juga turut mempengaruhi sejarah awal tata kota Banjarmasin. Kota Banjarmasin terbentuk di posisi sulit antara sungai besar sungai Barito dengan sungai Tatas/Martapura. Di wilayah Martapura ini kemudian terbentuk Kota Banjarbaru.
Kompas.com. 19-05-2022. Sampai dengan tahun 1664 surat-surat dari Belanda ke Indonesia untuk kerajaan Banjarmasin masih menyebut Kerajaan Banjarmasin dalam ucapan Belanda “Bandzermash”. Setelah tahun 1664 sebutan itu berubah menjadi Bandjarmassin, dan pertengahan abad 19, sejak jaman Jepang kembali disebut Bandjarmasin atau dalam ejaan baru Bahasa Indonesia menjadi Banjarmasin. Disebutkan pula bahwa nama lain Kota Banjarmasin adalah Kota Tatas. Nama Kota Tatas ini diambil dari nama Pulau Tatas yaitu delat yang membentuk wilayah kecamatan Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah. Ini dahulunya merupakan kawasan yang dijadikan sebagai pusat pemerintahan Residen Belanda. Di Kalimantan juga terkenal adanya sebuah benteng besar tempat tinggal tentara Belanda yang disebut dengan Fort Van Tatas atau Benteng Tatas. Benteng Tatas ini dikelilingi oleh sungai atau kanal Tatas yang seolah membentuk pulau mengelilingi benteng, diawali invasi bangsa Eropada pada tahun 1606, armada VOC. Dengan alasan membuka jalur perdagangan di jalur Nusantara melalui Kalimantan, VOC membangun benteng besar ini untuk mereka tinggal. (https://www.kompas.com/)
Lantas bagaimana sejarah tata kota di Banjarmasin di daerah aliran sungai Barito? Seperti disebut di atas, kota Banjarmasin terbentuk di kawasan yang sulit karena factor sungai Barito dan sungai Tatas. Hingga masa ini, factor kedua sungai ini masih mudah diamati. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Banjarmasin di daerah aliran sungai Barito? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.