*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Suku
Melayu Bengkulu adalah kelompok etnis rumpun Melayu yang mendiami Provinsi
Bengkulu. Suku ini tersebar di wilayah Kota Bengkulu dan sekitarnya (terutama
di wilayah pesisir). Suku Melayu Bengkulu merupakan kelompok etnis terbesar
kelima di provinsi Bengkulu. Pada umumnya, masyarakat Melayu Bengkulu bermukim
di Kota Bengkulu.
Bahasa Melayu Bengkulu atau Baso Bengkulu adalah salah satu bahasa atau isolek dalam Melayu Tengah yang dituturkan oleh masyarakat di Provinsi Bengkulu khususnya masyarakat di Kota Bengkulu. Bahasa ini juga merupakan salah satu dari sembilan bahasa asli Provinsi Bengkulu bersama dengan bahasa Mukomuko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Lembak, Rejang, dan Kaur (Mulak). Secara khusus bahasa ini merupakan bahasa asli yang dituturkan oleh etnis Melayu Bengkulu yang menghuni Kota Bengkulu. Namun bahasa ini telah menjadi lingua franca atau bahasa pengantar di antara etnis yang beragam di Provinsi Bengkulu, selain bahasa Indonesia, sehingga bahasa ini telah menjadi identitas bagi Provinsi Bengkulu. Bahasa ini mempunyai kemiripan dengan bahasa di sekitarnya, seperti dengan Bahasa Melayu Palembang dan Bahasa Melayu Jambi karena banyaknya kosakata yang diakhiri dengan huruf vokal "o". Bahasa ini juga mempunyai kemiripan dengan dialek Negeri Sembilan di Malaysia, yang sama-sama mendapat pengaruh dari Minangkabau. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Bengkulu, dialek Melayu di Kota Bengkulu? Seperti disebut bahasa Bengkulu dituturkan di kota Bengkulu. Mukomuko Pekal Serawai Pasemah Lembak Rejang Kaur. Lalu bagaimana sejarah bahasa Bengkulu, dialek Melayu di Kota Bengkulu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.