Laman

Sabtu, 04 Juli 2020

Sejarah Lombok (28): Proklamasi Indonesia 17 Agustus 1945; Militer Inggris Jepang dan Pemerintahan NICA (Belanda) di Lombok


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lombok dalam blog ini Klik Disini

Pendudukan militer Jepang di Indonesia akhirnya harus berakhir. Penduduk Sasak khususnya di Lombok sangat menderita selama kehadiran Jepang. Saudara tua tidak selalu menjadi lebih baik dari Belanda. Saudara tua dalam hal tertentu bahkan bisa lebih kejam. Sebaliknya, bagi penduduk Sasak di Lombok, Belanda telah mengangkat harga diri mereka dengan membebaskan mereka dari rezim Bali (sejak 1895). Semua yang telah kembali diraih di era rezim Pemerintah Hindia Belanda hilang seketika saat pendudukan militer Jepang (sejak 1942).

Pada tanggal 17 Agustus 1945, pemimpin Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Kemerdekaan dalam arti seluas-luasnya, suatu kemerdekaan yang tidak sepenuhnya diperolah pada era Hindia Belanda dan era pendudukan militer Jepang. Proklamasi kemerdekaan juga termasuk dalam pembebasan rakyat Indonesia dari praktek kotor dari raja-raja feodal yang dzalim. Namun proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebut tidak bergaung keras di Lombok. Selama era rezim Pemerintah Hindia Belanda dan pendudukan militer Jepang, penduduk Sasak sendiri belum sepenuhnya melupakan rezim sebelumnya yakni kerajaan Bali Selaparang. Bekas-bekasnya masih nyata yang membuat hidup berdampingan antara orang Bali dan Sasak di Lombok belum sepenuhnya hilang. Penduduk Sasak dan para pemimpinnya larut dengan masalah internal sendiri dan masih terfokus pada perjuangan untuk hidup. Energi belum terbagi untuk hal-hal yang bersifat nasional.

Gaung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 tidak terlalu terasa dan dirasakan di Lombok. Meski Lombok cukup dekat secara geografis dengan pusat-pusat pergerakan Indonesia di pulau Jawa, tetapi secara sosiologis politik terisolasi. Semua itu bersumber dari rangkaian pengalaman masa lalu yang tidak pernah putus: rezim Bali Selaparang, rezim Pemerintah Hindia Belanda dan rezim pemerintah pendudukan militer Jepang. Penduduk Sasak di Lombok seakan tidak pernah lepas dari pertarungan hidup untuk sekadar survive. Oleh karena itulah, gaung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 tidak begitu menggema di (pulau) Lombok. Oleh karena itu pula situasi dan kondisi di Lombok pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia kurang terinformasikan. Nah, untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.