Laman

Jumat, 19 Februari 2021

Sejarah Ternate (6): Sejarah Galela di Gilolo Halemahera Tempo Doeloe; Danau Galela Era Hindoe-Boedha, dari Moro hingga Aroe

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Ternate dalam blog ini Klik Disini 

Ini bukan tentang Galileo Galilei (1564-1642) seorang fisikawan Italia, tetapi tentang Galela Gilola pada waktu sejaman. Galela Gilolo pada masa kini dihubungkan dengan nama geografi (pulau) Halmahera. Galela merujuk pada nama Gilolo dan nama Gilolo dihubungkan nama Djailolo. Itu latar belakangnya. Lalu dari situ kita mempelajari sejarah Galela di pulau Halmahera, provinsi Maluku Utara.

Galela adalah nama kecamatan yang berada di pantai timur pulau Halmahera bagian utara. Kecamatan Galela (ibu kota di Soasio) termasuk wilayah Kabupaten Halmahera Utara, provinsi Maluku Utara. Pada tahun 2006 kecamatan Galela dimekarkan dan terbentuk tiga kecamatan yang baru yakni: Kecamatan Galela Utara, Kecamatan Galela Selatan dan Kecamatan Galela Barat. Posisi GPS Galela sendiri sejak zaman kuno berada tepat di hadapan pulau Morotai. Nama Jailolo sendiri juga menjadi nama kecamatan (kecamatan Jailolo dan kecamatan Jailolo Selatan) di kabupaten Kabupaten Halmahera Barat.

Lantas bagaimana sejarah asal usul Galela? Yang jelas sebelum muncul nama Galela sudah disebut nama Gilolo sebagai pulau. Nama pulau Gilolo kemudianlebih dikenal dengan nama Pulau Halemahera, Lalu apa hubungannya nama Galela dengan nama danau di Gilolo. Nama Galela atau Gilolo diduga sudah ada sejak zaman kuno era Hindoe-Boedha yang kemudian terhubungan dengan nama Moro hingga nama Aroe. Bagaimana itu semua terhubung? Itu yang ingin diketahui. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Galela Gilolo

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pulau Halmahera: Sejarah Galela

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar