Laman

Rabu, 17 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (239): Pahlawan Nasional Letnan Jenderal Urip Sumohardjo; Perwira KNIL hingga Kepala Staf TNI RI

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam sejarah terbentuknya tentara Indonesia (TNI) nama Oerip Soemohardjo sangat strategis. Pada era pendudukan Jepang, Oerip Soemohardjo termasuk salah satu yang ditahan oleh militer Jepang (yang lainnya antara lain Amir Sjarifoeddin Harahap dan Ali Sastroamidjojo). Pada era Perang Kemerdekaan, Oerip Soemohardjo mantan KNIL berasda di pihak Republik melawan Belanda/NICA.    

 

Jenderal TNI Raden Oerip Soemohardjo (22 Februari 1893 – 17 November 1948) adalah seorang jenderal dan kepala staf umum Tentara Nasional Indonesia pertama pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Lahir di Purworejo, Setamat sekolah dasar, mengikuti Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi (OSVIA) di Magelang. Ibunya wafat saat ia menjalani tahun kedua di sekolah, dan Oerip berhenti sekolah untuk mengikuti pelatihan militer di Meester Cornelis, Batavia. Setelah lulus pada tahun 1914, ia menjadi letnan di Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL). Bertugas selama hampir 25 tahun dan akhirnya menjadi perwira pribumi dengan pangkat tertinggi di KNIL. Oerip mengundurkan diri sekitar tahun 1938 setelah berselisih dengan Bupati Purworejo, tempat ia ditempatkan. Oerip kemudian pindah ke sebuah desa dekat Yogyakarta membangun vila dan kebun bunga yang luas. Setelah Jerman Nazi menginvasi Belanda pada bulan Mei 1940, Oerip dipanggil kembali untuk bertugas. Ketika Jepang menduduki Indonesia (Hindia Belanda) dua tahun kemudian, Oerip ditangkap dan ditahan di kamp tawanan perang selama tiga setengah bulan. Ia melalui sisa masa pendudukan Jepang di vilanya. Pada tanggal 14 Oktober 1945, beberapa bulan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Oerip ditetapkan sebagai kepala staf dan pemimpin sementara angkatan perang yang baru dibentuk.

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo? Seperti disebut di atas, Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo adalah tokoh penting dalam pembentukan tentara Indonesia (TNI). Lalu bagaimana sejarah Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Nasional Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo: Berawal KNIL

Sejak era VOC, pemerintah telah memberdayakan penduduk pribumi (baca: Indonesia) sebagai tentara untuk mendukung militer Belanda. Perekrutan itu masih tetap berlangsung hingga Pemerintah Hindia Belanda. Salah satu nama yang kini dikenal sebagai Pahlawan Nasional adalah Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1927 Oerip Soemohardjo mendapat kenaikan pangkat dari Letnan Satu menjads Kapten (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 22-09-1927). Disebutkan kemarin kami mendapat laporan bahwa 28 letnan satu infanteri akan segera dipromosikan menjadi kapten. Mereka diantaranya empat pribumi yakni Raden Mas Soegondo (Nederland), Raden Oerip Soemohardjo (Magelang), Raden Bagoes Soendjono (Holland). Dan Raden Soemodilogo (Semarang),

Pada era Hindia Belanda, terbilang hanya pemuda Batak (Tapanoeli) yang tidak diperbolehkan menjadi anggota KNIL. Mengapa? Tidak diketahui alasannya. Fakta memang tidak pernah pemuda Batak menjadi anggota KNIL. Baru nanti menjelang Pemerintah Hindia Belanda tertekan dalam Perang Pasifik menerima dua pemuda Batak diterima di Akademi Militer di Bandoeng (pada tahun 1940). Dua yang pertama tersebut nanti akan mengejutkan kita siapa?

Pada saat terjadi promosi tersebut, terjadi mutasi di angkatan darat (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 27-09-1927). Disebutkan Letnan Satu Infanteri, Raden Oerip Soemohardjo telah dipindahkan dari Batalyon Infanteri 2 di Magelang ke Batalyon Depot 3 di Ambarawa. Sejauh ini, orang pribumi yang menjadi KNIL yang lulusan akademi militer Belanda di Breda yang dipromosi menjadi kapten adalah salah satu diantaranya. Kapten infantri Oerop diberitakan mendapat cuti ke Eropa.

De Indische courant, 17-12-1927). Disebutkan Infanteri Kapten Raden Oerip Soemohardjo telah diberikan cuti satu tahun ke Eropa karena lama tidak terputus layanan di Hindia Belanda, mulai 1 Agustus 1928. Cuti ini kemudian benar-benar dilaksanakan pada bulan Agustus 1928 yang dapat dilihat paada manifes kapal Ghristiaan Huygens  (lihat De locomotief, 23-07-1928). Dinyatakan kapal tersebut berangkat dari Batavia 25 Juli 1928 dan akan turun di Amsterdam. Dalam manifest ini Kapten Orip dengan istri. Kapal tersebut akan tiba di Amsterdam pada tanggal 23 Agustus (lihat Algemeen Handelsblad, 20-08-1928). Kembali ke tanah air pada tangga 12 Juni dengan kapal Sibayak dari Amsterdam menuju Batavia (lihat Het Vaderland : staat- en letterkundig nieuwsblad, 13-06-1929). Dalam manifes kapal disebutkan Oerip Soemohardjo bersama M Rohmah Soebrodo.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Perwira KNIL hingga Kepala Staf Tentara RI

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar