Laman

Sabtu, 17 Juli 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (86): Gunung dan Danau di Bukit Barisan Sumatra Zaman Kuno; Toba, Ophir, Kerinci, Dempo, Leuser

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog Klik Disini 

Gunung dan danau di Indonesia sedikit banyak ada kaitannya. Gunung terbentuk di zaman purba tetapi danau bisa terbentuk atau menghilang akibat aktivitas vulkanik. Letusan gunung menyisakan kawah yang dapat terbentuk danau dan gempa vulkanik dapat membuat tanggul danau terbongkar lalu danau menyusut (menghilang) seperti danau Siabu (di Angkola Mandailing) dan danau Tangse (di Aceh). Pada zaman kuno, danau dan gunung secara bersama-sama terhubung dengan aktivitas manusia. Gunung dan danau diduga kuat menjadi dasar pemilihan dan penetapan tempat tinggal karena terkait dengan sumber dan spirit kehidupan dalam hal kaitannya dengan lahan produktif (lahan subur dan sumber tambang), religi dan sebagainya. Status gunung (aktif maupun tidur) selalu menjadi perhatian.

Para ahli menyebut danau Toba terbentuk dari aktivitas gunung api di zaman purba. Letusan yang hebat dan mungkin terjadi beberapa kali membentuk kawah yang luas dan tergenang air yang menyebabkan terbentuk danau. Bagaimna gunung api meletus dengan dhasyat dan terbentuk danau besar masih terus menjadi perhatian para peneliti. Gunung (Toba) diperkirakan meletus terakhir sekitar 74.000 tahun lalu. Seorang geolog Belanda van Bemmelen (1939) menyimpulkan bahwa danau Toba, (panjang 100 Km; lebar 30 Km) terbentuk dari aktivitas gunung api karena dikelilingi oleh batu apung sisa letusan. Peneliti berikutnya menemukan debu riolit (rhyolite) seusia batuan Toba di Malaysia dan bahkan debu itu telah mencapai 3.000 Km ke utara di India Tengah dan para ahli kelautan juga menemukan jejak-jejak batuan Toba di samudra Hindia dan bahkan hingga teluk Benggala. Hingga sejauh ini penelitian seputar Toba masih terus berlanjut. Sebab masih banyak misteri di balik (gunung atau danau) raksasa yang sedang tidur itu. Seorang peneliti Indonesia Fauzi (seismolog pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sarjana fisika dari Universitas Indonesia lulusan 1985 pernah melakukan studi (letusan) danau Toba dan berhasil meraih gelar doktor dari Renssealer Polytechnic Institute, New York, 1998 (Wikipedia).

Okelah kalau begitu. Lantas bagaimana terbentuknya sejarah gunung dan danau di Sumatra? Jelas bahwa gunung dan danau umumnya sudah terbentuk pada zaman purba. Itu satu hal. Hal lainnya yang juga penting adalah danau dan gunung menjadi penting bagi manusia. Sebab kehadiran penduduk di Sumatra untuk menjadikan kawasan gunung dan danau sebagai hunian (migrasi) dan kedatangan orang asing (perdagangan dan koloni) menjadi penting dalam sejarah Indonesia. Bagaimana semua itu berlangsung? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..