Laman

Selasa, 14 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (651): Separatis dalam Bernegara; Negara Federasi Malaysia versus Negara Kesatuan Republik Indonesia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Separatisme tampaknya terdapat dimana-mana bahkan di Rusia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat. Bagaimana di Asia Tenggara khususnya di Indonesia dan Malaysia. Separatis dalam arti umun adalah pemisahah dari negara baik oleh negara anggotanya maupun bagian (wilayah) dari negara bersangkutan. Gerakan separatis ini ada yang sudah selesai (membentuk negara mandiri atau gerakannya berhenti/dihentikan) dan ada juga yang terus berjuang untuk tujuan pemisahan itu. 

Separatisme politis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai. Negara-negara yang telah pecah belum lama ini karena gerakan separatis:  Cekoslowakia-menjadi Republik Ceko dan Slowakia; Ethiopia-pemisahan Eritrea; Timor Leste-pemisahan Indonesia; Singapura-pemisahan Malaysia; Yugoslavia-menjadi Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Slovenia, Serbia, Montenegro, dan Kosovo; Uni Soviet-menjadi Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizia, Latvia, Lithuania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan; Sudan Selatan-pemisahan Sudan. Daerah kekuasaan yang telah memproklamasikan kemerdekaan namun tidak dikenal oleh dunia sebagai negara merdeka: Chechnya; Republik Turki Siprus Utara. Negara-negara dengan gerakan separatis: Afrika Selatan-daerah Zulu; Amerika Serikat-Alaska, Hawaii dan Puerto Riko; Britania Raya-Irlandia Utara (IRA, Sinn Féin, Partai Buruh dan Sosial Demokratik), Skotlandia, Wales, dan Cornwall; Cina-Taiwan; Filipina-separatis Muslim di selatan (Moro); India-Kashmir, Sikh; Indonesia-Aceh (Gerakan Aceh Merdeka), Papua bagian barat (Organisasi Papua Merdeka), Maluku (Republik Maluku Selatan); Italia-Padania, (Lega Nord), Tyrol Selatan, Sisilia; Jerman-Bavari; Kanada-Quebec; Myanmar-suku Karen dan Kachin; Rusia-Chechnya; Sri Lanka-Tamil (Macan Tamil); Thailand-Pattani; Turki-Kurdi. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah (gerakan) separatis? Seperti disebut di atas, Singapoera termasuk salah satu contoh pemisahan negara dari negara induknya (Federasi Malaysia). Pemisahan ini terjadi pada tahun 1965. Sementara di Indonesia, gerakan separatis pernah dilancarkan di Aceh, tetapi gerakan di Papua masih ada. Timor Timur bukanlahlah gerakan separatis tetapi lebih tepat gerakan disintegrasi (seperti halnya Singapoera dari Federasi Malaysia). Lalu bagaimana sejarah separatis(me)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Separatisme dalam Bernegara: Negara Federasi Malaysia versus Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tunggu deskripsi lengkapnya

Negara Federasi Malaysia versus Negara Kesatuan Republik Indonesia: Separatisme dalam Bernegara

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar