Laman

Rabu, 30 Maret 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (502): Pahlawan Indonesia–RM Soerjowinoto Studi di Delft; Notasi Musik Jawa, Gamelan, Paul Seelig

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Diantara pribumi asal Jawa yang studi di Belanda pada generasi awal Indische Vereeniging, terdapat seorang penyair dan dua orang seniman. Dua seniman ini adalah RM Soerjo Poetro dan RM Soerjowinoto yang sama-sama kuliah di Technische Hoogeschool di Delft. Mereka berdua mempromosikan musik tradisi, gamelan di Belanda. Secara khusus RM Soerjo Poetro mulai menulis musik gamelan dengan notasi Barat. Serjowinoto, seniman (musik) Jawa satu era dengan Paul Seelig, seorang musikus yang kemudian mengkombinasikan musik Bareat dan musik Jawa dengan aransemenya yang terkenal Javaasche Rhapsody, 1919 (jauh sebelum dikenalnya Behemian Rhapsody (Queen).

Paul Johan Seelig (Dortmund, 23 februari 1876 - jappenkamp Mater Dolorosa bij Meester Cornelis, 13 juni 1945) was een componist, dirigent en pianist, die het grootste deel van zijn leven in Nederlands-Indiëleefde. Zijn Duitse vader werkte in Breda en zijn Duitse moeder was op weg naar hem en beviel in het treinstation van Dortmund. De geboorteaangifte was bij de burgerlijke stand te Breda. Seelig genoot zijn muzikale opleiding in Duitsland waar hij onder andere piano en cello leerde spelen. In 1898 was hij tweede dirigent van het Stadttheater in Essen. Hij trad onder andere op in Japan, Palestina, Turkije, Roemenië, Hongarije en Nederland. In 1900 vestigde hij zich in Surakarta in Nederlands-Indië waar hij het hoforkest van de Soesoehoenan leidde. Ook maakt hij zich de oosterse muziek meester. Hij nam, na diens dood, de uitgeverij en muziek- en instrumentenhandel van zijn vader in Bandung over. In 1911 werkte hij als orkestdirecteur bij het koninklijk orkest in Bangkok (Siam). Seelig componeerde met een wisselwerking tussen oosterse en westerse muziek. Zijn werk werd onder andere uitgevoerd door Renate Arends, Henk Mak van Dijk, Käthe Haasse (de moeder van Hella Haasse) en hij werkte ook met operazangeres Éva Gauthier. Seelig zat tijdens de Tweede Wereldoorlog in een Jappenkamp. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah RM Soerjowinoto? Seperti disebut di atas, RM Soerjowinoto adalah pribumi generasi pertama studi di Delft yang menjadi ahli musik Jawa. RM Soejowonoto satu era dengan Paul Seelog. Lalu bagaimana sejarah RM Soerjowinoto? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (501): Pahlawan Indonesia – Penemuan Pedalaman di Pulau-Pulau Maluku; Seram Halmahera Buru Aru

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Sejarah penemuan pedalaman begitu heroik di Sumatra, Jawa dan Kalimantan karena jauhnya ke pedalaman dari wilayah pantai. Penemuan pedalaman di pulau-pulau Maluku juga berbeda dengan penemuan pedalaman (pulau) Sulawesi. Sejumlah pulau besat di kepulauan Maluku dalam hal ini memiliki kisah sendiri. Pulau-pulau besar di Maluku adalah Seram, Halmahera, Buru dan Aru..

Kepulauan Maluku adalah sekelompok pulau di Indonesia yang merupakan bagian dari Nusantara. Kepulauan Maluku terletak di lempeng Eurasia dan Pasifik. Ia berbatasan dengan Pulau Sulawesi di sebelah barat, Nugini di timur, dan Timor Leste di sebelah selatan, Palau di timur laut. Pada zaman dahulu, bangsa Eropa menamakannya "Kepulauan rempah-rempah" — istilah ini juga merujuk kepada Kepulauan Zanzibar yang terletak di pantai Afrika Timur. Sejak 1950 - 1999, Kepulauan Maluku Utara secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Maluku. Kabupaten Maluku Utara kemudian ditetapkan sebagai Provinsi Maluku Utara. Secara geografis, Maluku terbagi menjadi tiga kawasan yang berbeda satu dengan yang lainnya: Maluku Utara, Maluku Tengah, dan Maluku Tenggara. Di wilayah Maluku Utara pulau Ternate dan Tidore dua pulau paling utama di kawasan ini, terlepas dari luasnya yang sangat kecil, bila dibandingkan dengan pulau besar seperti Halmahera. Maluku Tengah merupakan sentrum penduduk dan pusat dari Kepulauan Maluku. Kawasan ini terdiri dari beberapa kepulauan: Ambon, Gorom, Watubela, Lucipara, dan Banda dimana pulau besar adalah Seram dan Buru. Maluku Tenggara merupakan kawasan yang paling jarang penduduk meliputi Kepulauan Kei, Tanimbar, Aru, dan Barat Daya. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah penemuan pedalaman pulau-pulau di (kepulauan) Maluku? Seperti disebut di atas, penemuan pulau-pulau di Maluku seheroik di pulau-pulau besar seperti Sumatra, Jawa dan Kalimantan, tetapi penemuan pedalaman pulau-pulau di Maluku lebih pada upaya pemetaan wilayah, survei vegetasi dan sebagainya. Lalu bagaimana sejarah penemuan pedalaman pulau-pulau di Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.