*Untuk melihat semua artikel Sejarah Yogyakarta dalam blog ini Klik Disini
Bendoro Raden Mas Herdjoeno Darpito, kelak dikenal
sebagai Sri Sultan Hamengkubuwana X (sekarang). Sultan Hamengkubuwana IX sang
ayah dan Sultan Hamengkubuwana IX sang anak adalah dua pemimpin modern di
Kesultanan Djogjakarta. Antara ayah dan anak hanya beda-beda tipislah, 11, 12.
Secara dejure Hamengkubuwana IX masih menjadi sultan hingga tahun 1988 (sejak
1940), tetapi secara defacto Bendoro Raden Mas Herdjoeno Darpito sejak 1973 sudah
menjadi Sultan Yogyakarta. Apa, iya?
|
Bendoro Raden Mas Herdjoeno Darpito |
Pada tahun 1965 adalah tahun paling kritis di
Indonesia. Terjadi peristiwa penting di Indonesia yang puncaknya disebut G 30 S/PKI. Dimana-mana di seluruh
Indonesia terjadi ketegangan dan bahkan kerusuhan. Jenderal Abdoel Haris
Nasoetion nyaris terbunuh di rumahnya, tetapi tak disangka anaknya Ade Irma
Soerjani yang menjadi korban. Secara psikologis, tamat riwayat Jenderal Abdoel
Haris Nasoetion (dihentikan). Saat itu Presiden Soekarno yang merangkap Perdana
Menteri hanya sendiri (tidak ada Wakil Presiden, sejak 1956) namun masih
dibantu oleh generasi 45 (Republiken). Hamengkubuwana IX
sebagai Menteri/Ketua
BPK. Menteri-menteri lainnya, antara lain (yang berasal dari Mandailing en
Angkola) adalah Adam Malik (Menteri Koordinator Pelaksanaan Ekonomi
Terpimpin); Arifin Harahap (Menteri Negara bidang perdagangan); Jenderal TNI
Abdoel Haris Nasoetion (Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan/Kepala Staf
Angkatan Bersenjata). Saat terjadi genting, di Djokjakarta aman dan terkendali.
Mengapa bisa aman? Keris poesaka Kiai Selamat dibawa
berkeliling Djokjakarta untuk menangkal kudeta komunis. (lihat De Volkskrant, 22-04-1967). Siapa yang
memerintahkan Kiai Selamat dikeluarkan untuk menjaga kota dan kraton sementara Hamengkubuwana
IX berada di Djakarta? Saat itu, Bendoro
Raden Mas Herdjoeno Darpito sudah berumur 19 tahun (belum lama kuliah di
Universitas Gadjah Mada). Foto (De Volkskrant, 22-04-1967).
Bendoro Raden Mas (BRM) Herdjoeno Darpito gelar KPH Mangkubumi
pada tahun 1973 sudah berumur 27 tahun. Saat itu, sang ayah, Hamengkubuwana IX
diangkat menjadi Wakil Presiden RI (kosong sejak Mohamad Hatta mengundurkan
diri tahun 1956). Tahun 1973 adalah era baru Wakil Presiden. Hamengkubuwana IX
sebagai Wakil Presiden (1973-1978)
dilanjutkan oleh Adam Malik (1978-1983).
Dua wakil presiden pertama era baru ini adalah generasi 1945 (Djokjakarta).
Lantas seperti apa sejarah awal Bendoro Raden Mas Herdjoeno Darpito yang
melanjutkan jabatan historis Sultan Hamengkubuwana IX? Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber sejaman tempo doeloe.