Laman

Sabtu, 08 Maret 2025

Sejarah Diaspora (15): Orang Indonesia di Papua Nugini dan Timor Leste; Portugis dan Jerman, Australia, Jepang, Amerika, Cina


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Sejarah diaspora Indonesia di Timor Leste sebenarnya sudah cukup jelas karena hanya berbagi daratan dengan (provinsi) Nusa Tenggara Timur. Eks koloni Portugis diintegrasikan sebagai suatu provinsi ke Indonesia tahun 1975 dan kemudian pada tahun 2002 yang disebut provinsi Timor Timur melepaskan diri dengan membentuk negara Timor Leste. Entah bagaimana bentuk dan pola warna bendera Papua Nugini dan Timor Leste memiliki kemiripan. Bendera kedua negara tersebut tidak ada yang mirip di Asia Tenggara maupun di Pasifik. 


Papua Nugini (Papua New Guinea), negara terletak di bagian timur pulau Papua, ibu kota di Port Moresby. Negara memiliki 850 bahasa asli. Sebagian besar penduduk di dalam perkampungan tradisional dan menjalankan sistem pertanian sederhana. Sekitar 300 tahun lalu, ubi jalar masuk Pulau Papua, yang telah diperkenalkan ke Maluku dari Amerika Selatan oleh Portugis. Orang Eropa pertama mengetahui pulau ini penjelajah Spanyol dan Portugis pada abad ke-16 (1526 dan 1527 oleh Jorge de Menezes). Nama negara mendapat nama dari nama pulau dan nama "New Guinea" dari Nueva Guinea oleh penjelajah Spanyol, Yñigo Ortiz de Retez, 1545 mencatat ada kemiripan orang-orang Papua dengan orang di sepanjang pesisir Guinea, Afrika. Wilayah ini dikuasai Jerman tahun 1884 sebagai Nugini Jerman. Setelah Perang Dunia I, Australia diberi mandat untuk memerintah bekas Nugini Jerman oleh Liga Bangsa-Bangsa. Papua Nugini memperoleh kemerdekaannya tanpa peperangan dari Australia pada 16 September 1975 (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Timor Leste dan Papua Nugini? Seperti disebut di atas kedua negara tersebut berbagi daratan dengan Indonesia di pulau Papua dan pulau Timor. Sejarah kedua negera tersebut tidak hanya tehubung dengan Indonesia, juga sejak masa lalu sejak era Portugis dimana muncul nagara-negara lainnya seperti Jerman, Australia, Jepang, Amerika Serikat dan Cina. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Timor Leste dan Papua Nugini? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 06 Maret 2025

Sejarah Diaspora (14): Orang Indonesia di Asia Tenggara; Filipina Thailand Singapura Vietnam K'boja Laos MalaysiaBurmaBrunai


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Diaspora Indonesia di wilayah Asia Tenggara (ASEAN), secara budaya sebenarnya kurang tepat. Karena secara historis orang Indonesia sendiri sebagai bagian utama dari Asia Tenggara. Namun diaspora masa kini, yang dihubungkan dengan batas-batas negara, pengertian diaspora Indonesia menjadi mereduksi yang orang Indonesia di Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Burma dan Brunai. Untuk negara Timor Leste dan Papua Nugini dideskripsikan dalam artikel tersendiri.


Pada saat ini populasi wilayah Asia Tenggara (ASEAN) diperkirakan mencapai 680 juta jiwa. Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak sebanyak 277 juta jiwa. Persentasinya sebesar 41 persen dari semua populasi  ASEAN. Populasi terbanyak kedua adalah Filipina sebanyak 117 juta jiwa. Lengkapnya adalah Vietnam sebanyak 98 juta jiwa; Thailand (71 juta jiwa); Myanmar (54 juta); Malaysia (34 juta); Kamboja (16 juta); Laos (7 juta); Singapura (6 juta); Timor-Leste (1.3 juta); Brunei Darussalam (0,45 juta jiwa). Sementara itu, pegguna Bahasa Indonesia di Indonesia sebanyak 269 juta ditambah sebanyak 5,2 juta di Asia Tenggara, 2,4 juta di wilayah Asia-Pasifik dan Afrika, dan 2 juta orang di wilayah Amerika dan Eropa. Asal usul Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu. Pengguna bahasa Melayu di Asia Tenggara sekitar 30 juta yang meliputi Malaysia, Singapura, Brunai dan Indonesia. Di Filipina pengguna bahasa Filipino sekitar 45 juta. Bahasa Filipino adalah standar dari bahasa Tagalog, dimana pengguna bahasa Tagalog sendiri sebanyak 28 Juta. Pengguna bahasa Thai di Thailand sekitar 55 juta dan pengguna bahasa Vietnam di Vietnam sekitar 70 juta. 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Asia Tenggara? Seperti disebut di atas, dulunya wilayah Asia Tenggara dapat dikelompokkan sebagai wilayah tersendiri yang dibedakan dengan dengan Asia Selatan, Asia Timur, Australia dan Pasifik. Wilayah Asia Tenggara terdiri dari Indonesia,  Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Burma dan Brunai plus Timor Leste dan Papua Nugini. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Asia Tenggara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 04 Maret 2025

Sejarah Diaspora (13): Orang Indonesia di Asia Selatan Sejak Kapan? Sri Lanka India Pakistan Banglades Maladewa Bhutan Nepal


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Asia Selatan adalah wilayah geografis yang dibedakan dengan Asia Barat, Asia Timur dan Asia Tenggara. Indonesia berada di wilayah Asia Tenggara. Pada masa ini, negara-negara di wilayah Asia Selatan terdiri dari Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka. Lalu bagaimana dengan sejarah orang Indonesia di negara-negara tersebut? 


Asia Selatan atau Hindia Muka adalah sebuah wilayah geopolitik di bagian selatan benua Asia yang terdiri dari daerah-daerah di anak benua India dan sekitarnya. Wilayah ini dibatasi oleh Asia Barat, Tengah, Timur, dan Tenggara. Seluruh wilayah tersebut, kecuali Tibet dan Teritori Britania, tergabung dalam South Asian Association for Regional Cooperation bersama Afghanistan. Subwilayah Asia Selatan di PBB mencakup wilayah di atas ditambah Afganistan dan Iran. Iran memang kadang dimasukkan ke Asia Selatan, walaupun kadang juga disebut Asia Barat. Selain itu, Myanmar juga kadang digolongkan ke Asia Selatan. Kawasan ini mempunyai sejarah yang panjang. Peradaban kuno berkembang di sekitar Lembah Sungai Indus. Masa sebelum abad ke-18 merupakan masa keemasan kawasan ini, saat Kekaisaran Mughal berkuasa di sebelah utara. Penguasa kolonial Eropa kemudian memimpin penjelajahan kawasan ini, awalnya Portugis dan Belanda, namun kemudian Kekaisaran Britania dan Prancis. Sebagian besar dari Asia Selatan memperoleh kemerdekaan dari Eropa pada akhir 1940-an (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Asia Selatan, sejak kapan? Seperti disebut di atas Asia Selatan adalah wilayah yang luas yang meliputi negara-negara Sri Lanka, India, Pakistan, Banglades dan Maladewa, Bhutan, Nepal dan Afganistan. Laluntas bagaimana sejarah orang Indonesia di Asia Selatan, sejak kapan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 03 Maret 2025

Sejarah Diaspora (12): Orang Indonesia Ada di Tiongkok? Hubungan Tradisional Antara Pantai Timur Tiongkok dan Bumi Nusantara


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Tiongkok terhubung dengan Indonesia (baca: nusantara) sejak masa lampau di zaman kuno. Catatan Tiongkok dinasti Han pada abad ke-2 menunjukkan kehadiran utusan (duta besar) dari Laut Selatan (yang diduga dari Sumatra) ke Peking. Nama-nama tempat di Sumatra dicatat dalam kronik Tiongkok pada abad ke-6. Besar dugaan orang nusantara lebih dulu ke Tiongkok daripada orang Tiongkok ke nusantara. Mengapa?


Intip Kampung Indonesia di China, Penghuninya Setia Lestarikan Budaya Nusantara. Annastasya Rizqa. Okezone. Travel. 10 Agustus 2023. Di China ada Kampung Indonesia dan penghuninya orang-orang dari Nusantara. Letaknya di Kota Yingde, Donghua, Provinsi Guangdong. Penduduknya rata-rata masyarakat Indonesia berdarah Tionghoa yang "kembali" ke China setelah peristiwa berdarah yang disponsori Badan Intelijen Amerika Serikat atau CIA pada 1965 di Indonesia. Mereka ke China dan melanjutkan hidup dengan membentuk permukiman bernama Kampung Indonesia. “Jadi mereka orang-orang Indonesia keturunan Tionghoa yang lahir dan besar di Indonesia, kemudian kembali ke sini karena berbagai alasan,” kata Rudy Chen. Dalam video yang diunggah Rudy Chen, mnereka sudah menetap di China sejak tahun 60-an. Mereka semua masih fasih berbahasa Indonesia. Mereka memperkenalkan diri menggunakan bahasa Indonesia ada yang berasal dari Malang, Cianjur hingga Aceh. Wu Jiannan dari Aceh masih hapal menyanyikan lagu Indonesia Raya. Wu Jiannan dari Indonesia ke China menempuh perjalanan jalur laut selama 7 hari 7 malam tahun 1967. Mereka juga masih membudayakan kuliner seperi kue dadar, klepon hingga kue lapis (https://travel.okezone.com). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Tiongkok? Seperti disebut di atas, dalam hubungan migrasi timbal balik modern, hubungan tradisional antara pantai timur Tiongkok dan Indonesia di Nusantara sudah terbentuk sejak zaman kuno. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Tiongkok? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 01 Maret 2025

Sejarah Diaspora (11): Sejak Kapan Orang Indonesia Bermula di Rusia? Hubungan Indonesia dan Rusia Sudah Terbentuk Lama


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Rusia pada masa ini, pada masa lalu lebih dikenal dengan nama Uni Soviet ibu kota di Moskow. Negara federasi ini dibentuk pada tahun 1922 dengan satu partai (Komunis), tetapi pada tahun 1919 pecah yang kemudian terbentuk menjadi 15 negara, termasuk Ukraina. Rusia pada masa ini identic dengan nama kota Moskow. Dalam konteks ini seberapa penting hubungan orang Indonesia dengan orang Rusia di masa lalu hingga di masa ini? 


Seberapa banyak orang Indonesia di Rusia pada masa ini umumnya adalah mahasiswa. Jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Rusia meningkat dari waktu ke waktu. Dengan perkiraan kasar berdasarkan berbagai sumberu, pada tahun 2013 sebanyak 165 mahasiswa. Pada tahun 2019 diperkirakan sebanyak 650 mahasiswa; tahun 2022 sebanyak 700 mahasiswa. Peningkatan ini terjadi karena adanya beasiswa yang diberikan pemerintah Rusia. Sebagian besar jumlah mahasiswa Indonesia tersebut kuliah di Moskow. Selain mahasiswa juga ada yang bekerja di Rusia. Berdasarkan catatan KPU tahun 2019 jumlah pemilih terdafatr di Rusia sekitar 1022 orang. Sementara itu jumlah orang Rusia yang bermukim di Indonesia ada sekitar 1000 orang pada tahun 2024. Ke dalam daftar ini tidak termasuk turis yang Rusia yang jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu terutama dengan destinasi Bali.

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Rusia, sejak kapan bermula? Seperti disebut di atas, Rusia masa kini, dulunya dikenal Uni Soviet. Hubungan antara Indonesia dan Rusia sudah terbentuk lama, sejak 1950. Bagaimana dengan hubungan antar orangnya? Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Rusia, sejak kapan bermula? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 27 Februari 2025

Sejarah Diaspora (10): Orang Indonesia di Arab dan Haji ke Mekkah; Agama Islam dan Sejak Kapan Orang Arab Ada di Indonesia?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Banyak migran Indonesia di Arab Saudi. Berdasarkan Sensus 2022 terdapat sebanyak 175.00 orang Indonesia di Arab Saudi. Akan tetapi jumlah ini relative kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain, bahkan Filipina sekalipun. Jumlahnya bahkan jauh lebih sedikit jika dibandingkan hanya dengan kuato haji Indonesia tahun 2025 yang mencapai sebanyak 221.000 orang. Bagaimana di masa lalu? 


Empat Tokoh Besar di Arab Saudi Keturunan Indonesia. Kamis, 27 Februari 2020. Sejak abad ke-19 warga Indonesia telah di Tanah Haram Makkah dan Madinah, untuk haji, juga menuntut ilmu, kemudian mereka ada menetap. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur meyakini 50% penduduk Makkah merupakan keturunan Indonesia. Umumnya tinggal di daerah Hijaz (Makkah, Jeddah dan Madinah), kini mulai tersebar ke Riyadh dan Sharqiya. Warga Saudi keturunan Nusantara di antaranya; Syaikh Abdul Hamid Al Khatib, putra Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Duta Besar untuk Pakistan di era Raja Abdul Aziz, memimpin delegasi pada upacara serah terima kekuasaan Belanda ke Indonesia. Syaikh Anis Thahir, Guru Besar ilmu hadits di Universitas Islam Madinah, sekaligus pengajar di Masjid Nabawi. Muhammad Shalih Bantan, Menteri Haji dan Umrah sejak tahun 2016 sampai sekarang, ahli IT yang dipercaya Raja Salman untuk menerapkan e-Hajj. Syaikh Muhammad Yasin Al Fadani, memiliki kunyah, Abu Al-Faid, dengan nama lengkap Muhammad Yassin Bin Muhammad Issa Al-Fadani, lahir di Makkah, salah satu ulama terkemuka di Arab Saudi (https://saudinesia.id). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Arab dan perjalanan haji ke Mekkah? Seperti disebut di atas, orang Indonesia banyak di Arab Saudi hingga masa ini, bahkan sejak di masa lampau. Sementara itu, sejak awal agama Islam sudah ada orang Arab di Indonesia. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Arab dan perjalanan haji ke Mekkah? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 26 Februari 2025

Sejarah Diaspora (9): Orang Indonesia di Taiwan Sejak Kapan? Bahasa Austronesia di Formosa dan Budaya Asli Penduduk Taiwan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Apakah ada sejarah orang Indonesia di Taiwan? Yang jelas pada masa ini ada sekitar 300 ribu orang Indonesia di Taiwan. Jumlah ini jelas tidak sedikit. Dalam hubungan politik Indonesia, Taiwan dianggap sebagai bagian dari perwakilan Indonesia di Tiongkok. Bagaimana itu bermula? 


Pengamat: Banyak WNI, Indonesia harus pertimbangkan menambah diplomat dan kantor di selatan Taiwan oleh Muhammad Irfan Jakarta 05-08-2024: Pengamat hubungan lintas selat Taiwan dari Universitas Indonesia Broto Wardoyo pada hari Senin (5/8) menekankan pentingnya menambah diplomat dan kantor perwakilan Indonesia di Taiwan yang tidak hanya berbasis di wilayah utara seperti Taipei, tetapi juga di selatan. Menurut Broto, perlindungan WNI di luar negeri merupakan poin utama dari kebijakan luar negeri Indonesia. Kini di Taiwan berdasarkan data pemerintah Taiwan ada sekitar 300 ribu orang Indonesia yang berada di Taiwan. Menurut Broto, jumlah ini belum termasuk yang tidak terdata. Broto mengatakan, saat ini kantor perwakilan Indonesia di Taiwan yakni Kantor Dagang Ekonomi Indonesia Taiwan, karena mengikuti kebijakan satu Tiongkok lebih berkutat di hubungan ekonomi dan bisnis. Penempatan diplomat di Taiwan terbilang baru yakni pada tahun 2018 dan itu pun hanya dua orang saja, kata Broto (https://indonesia.focustaiwan). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Taiwan sejak kapan? Seperti disebut di atas, orang Indonesia pada masa ini di Taiwan sangat banyak. Mereka datang sebagai mahasiswa, bekerja dan menetap. Dalam sejarahnya disebut, ada jejak bahasa Austronesia ditemukan di Formosa dan ada juga kemiripan dalam hal adat istiadat. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Taiwan sejak kapan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 24 Februari 2025

Sejarah Diaspora (8): Orang Indonesia di Jepang; Sejak Era Hindia Belanda dan Masa Pendudukan Jepang di Indonesia hingga kini


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Ada orang Indonesia asal Jepang di Jepang. Siapa dia? Yang jelas itu menunjukkan tidak hanya orang Indonesia asal Indonesia saja yang ada di Jepang. Berdasarkan Badan Layanan Imigrasi Jepang (出入国在留管理)pada tahun 2024 sebanyak 173.813 orang Indonesia di Jepang ditambah yang tidak legal sebanyak 24.712 orang. 


Orang Indonesia di Jepang merupakan kelompok imigran terbesar dari negara bermayoritas penduduk muslim di Jepang. Hingga 2007, Pemerintah Jepang mencatat sejumlah 25.620 penduduk legal berkewarganegaraan Indonesia, ditambah kira-kira 4.947 orang Indonesia pendatang gelap. Sebanyak 64.5% orang Indonesia yang berstatus penduduk legal tercatat berusia antara 20 dan 30 tahun. Sebanyak 37% dari orang Indonesia berstatus penduduk resmi tinggal di kawasan Kanto. Sebanyak 2.175 orang Indonesia tinggal di Tokyo, 1.236 di Saitama, 1.204 di Ibaraki, 1.002 di Kanagawa, 845 di Chiba, 519 di Gunma, dan 244 orang di Tochigi. Osaka-Kobe-Kyoto serta Daerah Metropolitan Chukyo masing-masing dijadikan tempat tinggal untuk 10% dari keseluruhan orang Indonesia di Jepang, dan sebesar 6% tinggal di Prefektur Nagano dan Prefektur Shizuoka. Sisanya tinggal tersebar di prefektur-prefektur lainnya di Jepang, kira-kira 30 hingga 500 orang di setiap prefektur (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Jepang? Seperti disebut di atas, jumlah orang Indonesia di Jepang pada masa kini cukup banyak. Sejak kapan itu bermula. Bagaimana pada era Hindia Belanda dan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia? Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Jepang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 22 Februari 2025

Sejarah Diaspora (7): Orang Indonesia di Belanda, Sejak Kapan? Di Negeri Penjajah, Orang Indonesia di Belanda, 1600-1950


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Sejarah orang Indonesia di Belanda, sama pentingnya dengan sejarah orang Belanda di Indonesia. Mengapa? Yang jelas ada seorang penulis Belanda membuat judul tulisan sebagai ‘In het land van de overheerser: Indonesiens in Nederland 1600-1950’ yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh orang Indonesia dengan judul ‘Di negeri penjajah: Orang Indonesia di negeri Belanda 1600-1950’. Mengapa bisa demikian? 


Ada 1,8 Juta Diaspora Indonesia di Belanda. 10 Juni 2015. Yeffrie Yundiarto Prahadi, SWA. Indonesia punya hubungan lumayan erat dengan Belanda, meski sempat dijajah 350 tahun. Setidaknya, ada cukup banyak diaspora yang bermukim di Negeri Kincir Angin itu. Hingga tahun 2013, ada sekitar 1,8 juta orang Warga Negara Indonesia maupun keturunannya di Belanda. Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN)-Belanda Ebed Litaay mengatakan, komposisi diaspora Indonesia di Belanda terdiri dari lima bagian: Generasi pertama ada sekitar 125 ribu, bagian dari sekitar 300 ribu orang Indonesia yang bermigrasi ke Belanda selama kurun 1946-1968. Kedua, anak atau cucu dari generasi pertama di atas. Generasi kedua berjumlah sekitar 275 ribu sedangkan generasi ketiga ada 1,3 juta orang. Ketiga, Warga Negara Indonesia sekitar 17 ribu orang yang datang ke Belanda dengan beragam alasan, seperti belajar, menikah atau bekerja. Keempat, Moluccans yang jumlahnya saat ini sekitar 65 ribu orang, yang berasal dari 12.500 orang Maluku yang hijrah ke Belanda pada tahun 1951. Kelima, adalah orang Jawa di Suriname yang datang ke Belanda, yang jumlahnya kini 83.000 (https://swa.co.id). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Belanda, sejak kapan? Seperti disebut di atas, banyak orang (asal) Indonesia di negeri Belanda. Tentu saja banyak orang (asal) Belanda di Indonesia. Lalu bagaimana dengan judul buku ‘Di Negeri Penjajah, Orang Indonesia di Negeri Belanda, 1600-1950’? Yang jelas orang Belanda juga banyak di Jerman, di Prancis, di Inggris dan di Amerika. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Belanda, sejak kapan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 21 Februari 2025

Sejarah Diaspora (6): Orang Indonesia Ada di Afrika Selatan, Cape Town, Cabo de Bona Esperanca;Kaapstad Kaap GoedeHoop 1652


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Sejarah awal orang Indonesia di (pulau) Madagaskar mungkin sudah ada sejak lama, mungkin sebelum kehadiran Hindu di Nusantara. Bagaimana dengan di (daratan) Afrika di pantai selatan (Afrika Selatan)? Ada yang menyebut itu baru dimulai pada tahun 1760an. Satu yang jelas Afrika Selatan sudah dikenal pelaut-pelaut Portugis. Dalam hubungan ini saya teringat, pada bulan Agustus 2020, saudara kita diaspora Afrika Selatan yang juga pembaca blog ini bernama Inoki Nurza mengirim satu catatan tentang sejarah yang kurang dimengertinya bagaimana nama Indonesia sudah ada di Afrika Selatan pada tahun 1667. 


Bo-Kaap, sebuah kawasan panorama indah di Cape Town, Afrika Selatan. Bo-Kaap cukup penting dalam sejarah Cape Malay di Cape Town. Museum Bo-Kaap sebuah museum berlatar belakang tahun 1760-an, bangunan tertua di kawasan ini masih mempertahankan bentuk aslinya. Museum ini, museum sejarah sosial yang menceritakan kisah komunitas lokal dalam konteks sosial-politik dan budaya nasional. Pada tahun 1760, Jan de Waal membeli sebidang tanah di kaki Signal Hill, mulai tahun 1763, de Waal membangun huurhuisjes (rumah sewa) yang ia sewakan kepada para budaknya. Tiga yang pertama berada di 71 Wale Street (sekarang Museum Bokaap), di atas Buitengracht Street, dan 42 Leeuwen Street. Pekerja Muslim Mardijkers pindah ke Cape dari Asia Tenggara dan tinggal di Bo-Kaap. Pada awalnya para budak didatangkan dari Malaysia, Indonesia, dan berbagai wilayah di Afrika, sehingga dinamakan "Melayu". Sebagian besar penduduk baru beragama Islam, dan beberapa masjid dibangun di daerah tersebut. Lebih banyak lagi Muslim, termasuk gelombang pengasingan politik dari Jawa dan Ceylon tahun 1820 (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah kampung orang Indonesia di Afrika Selatan, Cape Town, Cabo de Bona Esperanca? Seperti disebut di atas, pantai selatan Afrika sudah lama dikenal pelaut-pelaut Portugis. Namun baru pada tahun 1652 pelaut Belanda mendarat di pantai. Kelak wilayah pendaratan Belanda ini terbentuk Kaapstad di Kaap Goede Hoop yang kemudian pelaut-pelaut Inggris menyebutnya dengan nama Cape Town. Lalu bagaimana sejarah kampung orang Indonesia di Afrika Selatan, Cape Town, Cabo de Bona Esperanca? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 18 Februari 2025

Sejarah Diaspora (5): Orang Indonesia Ada di Madagaskar, Sejak Kapan? Apakah Mirip Bahasa Malagasi dengan Bahasa Indonesia?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini 

Migrasi orang Indonesia jauh ke Suriname belum lama berlangsung. Bagaimana dengan migrasi orang asal Indonesia di pulau Madagaskar? Adanya migrasi awal ke Madagaskar di masa lampau karena temuan Frederik de Houtman (1596) yang mengindikasikan ada kemiripan bahasa Melayu di nusantara dengan bahasa Malagasi di pulau Madagaskar.


Madagaskar, secara resmi bernama Republik Madagaskar (Malagasi: Repoblikan'i Madagasikara, Prancis: Republique de Madagascar), adalah sebuah negara pulau di Samudra Hindia, lepas pesisir timur Afrika. Selain pulau utama, beberapa pulau kecil di sekitarnya juga menjadi klaim republik ini, yaitu Pulau Juan de Nova, Pulau Europa, Kepulauan Glorioso, Pulau Tromelin, dan Bassas da India meskipun pulau-pulau tersebut adalah milik Prancis. Walaupun secara geografis berdekatan dengan Afrika, sejarah geologi, biologi, dan demografi Madagaskar berbeda dengan wilayah daratan utama benua itu, dimana lebih terasa seperti di Asia Tenggara daripada Afrika dilihat dari bahasa, budaya, sosial, dan bentang alamnya. Untuk menyebut bahasa dan bangsanya, dipakai nama "Malagasy". Madagaskar pertama kali dihuni pada pertengahan abad pertama oleh orang Austronesia, lalu para migran bantu yang melintasi Selat Mozambik dari Afrika Timur menetap bersama sekitar abad kesembilan, kelompok etnis lain terus menetap di Madagaskar dari waktu ke waktu, masing-masing etnis yang ada berasimilasi membentuk kebudayaan Malagasi. Kelompok etnis Malagasi sering dibagi menjadi 18 subkelompok atau lebih, yang terbesar adalah Merina (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Madagaskar, sejak kapan? Seperti disebut di atas ada kemiripan bahasa Indonesia hingga masa kini dengan bahasa Malagasi sejak masa lampau mengindikasikan migrasi itu sudah sejak lama adanya. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Madagaskar, sejak kapan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 17 Februari 2025

Sejarah Diaspora (4): Orang Indonesia Jauh di Suriname di Amerika Latin; Orang Jawa dan Cina, Mengapa Harus ke Suriname?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Orang Jawa Suriname disingkat Jawa-Suriname adalah Suku Jawa yang berada di Suriname sejak akhir abad ke-19, di mana angkatan pertamanya dibawa oleh kolonis Belanda dari Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Sebagian keturunan mereka ada yang tinggal di Belanda. Sampai sekarang, mereka tetap menuturkan bahasa Jawa. 


Suriname, secara resmi bernama Republik Suriname (Sranan Tongo: Republik Sranan), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan bagian utara, terkadang dianggap sebagai bagian dari Karibia dan Hindia Barat. Terletak sedikit di utara khatulistiwa, lebih dari 90% wilayahnya ditutupi oleh hutan hujan. Suriname adalah negara terkecil di Amerika Selatan baik dari segi jumlah penduduk maupun wilayah, dengan sekitar 612.985 penduduk di wilayah seluas sekitar 163.820 kilometer persegi. Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Paramaribo, yang merupakan rumah bagi sekitar setengah dari populasi Suriname. Suriname adalah satu-satunya negara di luar Eropa di mana bahasa Belanda adalah bahasa resmi Sranan Tongo, bahasa kreol dari bahasa Inggris, adalah lingua franca yang digunakan secara luas. Sebagian besar orang Suriname adalah keturunan budak dan buruh yang dibawa dari Afrika dan Asia oleh Belanda. Suriname sangat beragam, tidak ada kelompok etnis yang menjadi mayoritas (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Suriname di Amerika Latin? Seperti disebut di atas orang Indonesia di Suriname umumnya berasal dari Jawa dan juga orang Cina di Indonesia. Mengapa itu terjadi? Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Suriname di Amerika Latin? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 13 Februari 2025

Sejarah Diaspora (3): Orang Indonesia di Australia di Masa Lalu hingga Masa Kini; Pulau Cocos, Pulau Natal dan Kota Darwin


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini banyak diaspora Indonesia di Australia karena alasan studi dan bekerja. Namun bukan itu yang dimaksud. Orang Indonesia di Australia keberadaannya sudah lama ada, bahkan sejak era VOC. Para migran asal Indonesia terus berlanjut hingga masa Pemerintah Hindia Belanda. Bagaimana bisa? Yang jelas sebelum keberadaan orang Inggris di Australia, sudah menjadi wilayah perdagangan orang Belanda.


Australia, dengan nama resmi Commonwealth of Australia, negara di belahan bumi selatan yang terdiri dari daratan utama benua Australia, pulau Tasmania, dan berbagai pulau kecil seperti di Samudra Hindia. Sejarah Australia sendiri dimulai penjelajah Belanda, Willem Janszoon, mencapai Australia tahun 1606. Pada tahun 1770, penjelajah Inggris, James Cook mencapai Australia di Sydney. Lalu Inggris mendirikan koloni penjara pada 7 Februari 1788. Hingga permulaan abad ke-19, Australia masih dikenal sebagai Nieuw-Holland, nama yang pertama kali diberikan oleh penjelajah Belanda, Abel Tasman, pada tahun 1644. Nama Australia baru kemudian dipopularkan oleh penjelajah Matthew Flinders, sejak tahun 1804. Gubernur Lachlan Macquarie menetapkan nama Australia tahun sebagai pengganti Nieuw-Holland tahun 1817. Pada tahun 1824, Kantor Angkatan Laut mengadopsi nama Australia. Pada pertengahan abad ke-19, ditemukan tambang emas di Australia sehingga para imigran berdatangan (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Australia di masa lalu hingga ke masa kini? Seperti disebut di atas, Australia sudah dikenal di Indonesia bahkan sejak era VOC. Salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah keberadaan pulau Cocos, pulau Natal, kota Darwin di daratan benua Australia. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Australia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 11 Februari 2025

Sejarah Diaspora (2):Keberadaan Awal Mula Orang Indonesia di Amerika Serikat, Sejak Kapan? Siapa Saja Para Diaspora Pertama


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Kisah tentang orang Indonesia di Amerika Serikat tentulah menarik diperhatikan. Hingga kini, jumlah diaspora Indonesia di Amerika Serikat sudah pun sangat banyak. Yang menjadi pertanyaan bagaimana itu semua bermula. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, sejarah seharusnya memiliki permulaan. Siapa sajakah orang Indonesia pertama di Amerika Serikat? 


Kisah Orang Indonesia Berkarir di Angkatan Darat Amerika. 50 menit yang lalu. Leonard Triyono. VOA. Kristania Virginia Besouw dianugerahi gelar Miss Indonesia tahun 2006 mengikuti kontes Miss World di Polandia, meninggalkan Indonesia dan membangun hidup baru di Amerika Serikat. Meskipun telah berpindah kewarganegaraan dan menetap di Amerika, Kristy yang menjadi sersan di di Angkatan Darat Amerika Serikat mengaku tetap cinta Indonesia dan merindukan banyak hal termasuk makanannya. Saya ngidam cakalang, jadi minta dikirim dari Indonesia, dari Manado”. Rosita Aruan Orchid Baptiste anggota Angkatan Darat AS dengan pangkat Letnan Kolonel, kepada VOA, perempuan Batak lahir dan dibesarkan di Sumatra Utara. Lulus dari Fakultas Hukum di Universitas Sumatera Utara, awalnya sebagai jurnalis di Jakarta tahun 1997. Perjalanan Letnan Kolonel Rosita Aruan Orchid Baptiste dan Sersan Kristania Virginia Besouw juga dialami oleh pria Indonesia berdinas di Angkatan Darat AS. Letnan Kolonel Bill Kadarusman datang ke Hawaii sebagai mahasiswa. Meskipun telah menjadi warga negara Amerika, Bill menegaskan cintanya pada Indonesia (https://www.voaindonesia.com) 

Lantas bagaimana sejarah keberadaan awal orang Indonesia di Amerika Serikat sejak kapan? Seperti disebut di atas, pada masa ini sangat banyak diaspora Indonesia di Amerika Serikat, jadi siapa saja para diaspora pertama. Lalu bagaimana sejarah keberadaan awal orang Indonesia di Amerika Serikat sejak kapan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 08 Februari 2025

Sejarah Diaspora (1): Orang Indonesia di Kaledonia Baru di Pasifik; Migran dari Jawa Sejak 1896, Konsulat Indonesia Sejak 1951


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Banyak diaspora asing di Indonesia yang telah menjadi warga negara Indonesia termasuk dari Belanda; sebaliknya banyak diaspora Indonesia di Belanda yang sudah menjadi warga negara Belanda. Bagaimana dengan di negara lainnya? Mari kita selidiki satu per satu dimulai dari negara Kaledonia Baru di Pasifik.


Kaledonia Baru (Nouvelle-Calédonie) awalnya sebuah departemen (wilayah kabupaten) luar negeri Prancis di Oseania. Wilayah ini ditemukan James Cook tahun 1774 dan memberi nama Kaledonia Baru. Prancis mengambil alih wilayah ini tahun 1853 dan membangun Noumea sebagai kota utama yang sejak 1864 hingga 1897 dijadikan sebagai lokasi pembuangan sebanyak 22.000 tahanan. Gubernur Paul Feillet kemudian menghapuskan hukuman para tahanan, yang lalu disusul mendatangkan migran pekerja dari Asia di Kaledonia Baru. Dalam konteks Koeli Ordonantie 1880 untuk perkebunan Belanda di Sumatra, Prancis meminta buruh kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk dipekerjakan di pertambangan nikel dan perkebunan di Kaledonia Baru. Migran pekerja pertama dari Jawa dikirim 170 pekerja dan tiba di Kaledonia pada 16 Februari 1896. Selepas Perang Pasifik, 1946, Kaledonia Baru tetap menjadi wilayah luar negeri Prancis. Konsulat Indonesia dibuka  di Noumea 13 Mei 1951 yang dipimpin Susetyo (1951-1953). Tahun 1953, status kewarganegaraan Prancis diberikan kepada semua warga Kaledonia Baru, tanpa memandang etnis dan status. Konsul Indonesia berikunya adalah Abdul Gani Samil, 1953–1958 (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Kaledonia Baru di Pasifik? Seperti disebut di atas, banyak diaspora Indonesia di berbagai tempat di berbagai belahan dunia termasuk Kaledonia baru. Ini semua bermula adanya migran yang didatangkan dari Jawa sejak 1896 yang kemudian diduga menjadi dasar pembentukan konsulat Indonesia di Kaledonia Baru sejak 1951. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Kaledonia Baru di Pasifik? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 06 Februari 2025

Sejarah Jakarta (122): Tan Joe Hok, Juara Bulu Tangkis di Indonesia Juara All England 1959; Then Giok Soei, 1934, S Loebis, 1935


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini

Pada era Pemerintah Hindia Belanda, bulu tangkis (badminton) di Indonesia bukan diperkenalkan orang-orang Inggris dan Belanda tetapi justru orang-orang Amerika tahun 1908. Raja badminton pertama di Batavia adalah The Giok Soei (Juara Badminton West Java,1934), raja badminton di Soerabaja adalah S Loebis (Juara Badminton Oost Java, 1935). Bagaimana di era Republik Indonesia? Tan Joe Hok juaranya.


Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara lahir 11 Agustus 1937 adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1950-an hingga 1960-an. Ia adalah putra Indonesia pertama yang menjuarai All England tahun 1959 setelah mengalahkan kompatriotnya, Ferry Sonnevile di final. Tan Joe Hok juga meraih medali emas Asian Games tahun 1962. Selain itu, Ia bersama enam pebulu tangkis Indonesia lainnya merebut Piala Thomas untuk pertama kalinya tahun 1958. Tan Joe Hok bersama dengan Ferry Sonneville, Lie Poo Djian, Tan King Gwan, Njoo Kim Bie, Eddy Jusuf, dan Olich Solihin merupakan perintis Tim Thomas Indonesia yang dikenal sebagai “tujuh pendekar" bulu tangkis tanah air. Mereka berhasil menjuarai Piala Thomas 1958 setelah menaklukkan juara bertahan Malayadengan skor 6-3 di Singapore Badminton Hall, Singapura. Dalam perebutan Piala Thomas tersebut, Tan Joe Hok bermain sebagai pemain tunggal sekaligus pemain ganda berpasangan dengan Lie Poo Djian (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah Tan Joe Hok, juara bulu tangkis Indonesia hingga juara All England 1959? Seperti disebut di atas, permainan bulu tangkis sudah lama dikenal di Indonesia. Dua pemain terkenal di era Hindia Belanda adalah Then Giok Soei, 1934 dan S Loebis, 1935. Lalu bagaimana sejarah Tan Joe Hok, juara bulu tangkis Indonesia hingga juara All England 1959? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 04 Februari 2025

Sejarah Jakarta (121):Film di Jakarta Tempo Doeloe; Hal Sebenarnya Tentang Film Mina, Het Dienstmeis Je Gaat Inkoopen Doen1915


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini banyak video dalam bentuk sinematik tempo doeloe di era Pemerintah Hindia Belanda yang diupload di Youtube. Video-video tersebut diinterpretasi secara bebas yang ada kalanya terkesan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Dua antara video-video tersebut adalah bejudul Mina, Het Dienstmeis Je Gaat Inkoopen Doen (1915) yang diterjemahkan salah sebagai Mina dan Juragan Belanda dan berjudul Het leven der Europeanen in Indie (JC Lamster, 1912). Bagaimana dengan film Loetoeng Kasaroeng?


Film cerita pertama yang dibuat di Indonesia adalah film Loetoeng Kasaroeng, bikinan L. Heuveldorp dan G. Krugers di Bandung. Film garapan 1926 di bawah naungan Java Film Company ini menampilkan cerita rakyat daerah Priangan (Jawa Barat). Film tersebut diproduksi menggunakan peralatan seadanya. Ceritanya pun dibuat secara sederhana. Namun, film ini bisa dibilang meledak di pasaran, sampai diputar enam hari berturut-turut dari 31 Desember 1926 hingga 6 Januari 1927. Pada 1928, barulah Wong Bersaudara (Nelson, Joshua, dan Othnil) membuat film Lily van Java lewat perusahaan film bernama Halimun Film di Surabaya. Film ini tergolong sukses dan Halimun Film berubah menjadi Batavia Motion Picture dan pindah ke Jakarta. Film produksi Batavia Motion Picture tercatat antara lain Melatie van Java (1928), Si Conat (1929), dan Si Pitung (1932). Tak berselang lama setelah Halimun Film berdiri, Tan Khoen Hian mendirikan Tan’s Film di Batavia. Film hasil produksi perusahaan ini antara lain, Melatie van Agam (1930), Siti Akbari (1937), Fatima (1937), Rukihati (1938), dan Gagak Hitam (1939) (https://intisari.grid.id/) . 

Lantas bagaimana sejarah film di Jakarta tempo doeloe? Seperti disebut di atas, film pertama yang dibuat di Indonesia semasa Pemerintah Hindia Belanda adalah Loetoeng Kasaroeng, Dalam hal inilah perlu menkaji ulang hal sebenarnya tentang film pendek (bisu) berjudul ‘Mina, Het Dienstmeis Je Gaat Inkoopen Doen’. Lalu bagaimana sejarah film di Jakarta tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 31 Januari 2025

Sejarah Yogyakarta (43): Saat Pertama Kali Jenderal Soedirman ke Djakarta; Mengapa Tanda Tangan Dipublikasikan oleh Batavia?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Yogyakarta dalam blog ini Klik Disini 

Ibu kota Republik Indonesia direlokasi dari Djakarta ke Jogjakarta pada tanggal 4 Januari tahun 1946. Ini ditandai dengan berangkatnya Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohamad Hatta dengan menggunakan kereta api dari stasion Manggarai yang didampingi Menteri Keamanan Rakyat Amir Sjatifoeddin Harahap. Presiden Soekarno baru kembali ke Djakarta setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda sebagai Republik Indonesia Serikat (RIS). Keberangkatan Soekarno sebagai Presiden RIS dilakukan pada tanggal 28 Desember 1949. Bagaimana dengan Jenderal Soedirman sendiri?


Soedirman dan sesama tentara PETA mendirikan cabang BKR di Banyumas akhir Agustus 1945. Pada tanggal 5 Oktober 1945 Soekarno mengeluarkan dekret pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada bulan Oktober, pasukan Inggris tiba di Semarang, dan kemudian bergerak menuju Magelang. Soedirman mengirim beberapa pasukannya untuk mengusir mereka. Soedirman yang membawahi Divisi V, tanggal 12 November 1945, dalam pertemuan pertama TKR, terpilih sebagai pemimpin TKR. Soedirman, saat itu berusia 29 tahun dipromosikan menjadi Jenderal dan dikukuhkan tanggal 18 Desember 1945. Pada tanggal 7 Oktober 1946, Sjahrir dan mantan Perdana Menteri Belanda, Wim Schermerhorn, sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Perundingan ini dimoderatori oleh diplomat Inggris Lord Killearn. Soedirman berangkat ke Jakarta dengan menggunakan kereta tanggal 20 Oktober. Namun, ia diperintahkan untuk kembali ke Yogyakarta setelah tentara Belanda tidak mengizinkan dirinya dan anak buahnya memasuki Jakarta dengan bersenjata. Soedirman berangkat dengan kereta lainnya pada akhir Oktober, dan tiba di Stasiun Gambir tanggal 1 November. Perundingan di Jakarta berakhir dengan perumusan Perjanjian Linggarjati tanggal 15 November 1946 (Wikiepedia)

Lantas bagaimana sejarah saat kali pertama Jenderal Soedirman ke Djakarta? Seperti disebut di atas, Jenderal Soedirman adalah panglima TRI di ibu kota RI di Jogjakarta, harus datang ke Djakarta dalam soal gencatan senjata. Perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani Panglima TRI tersebut dipublikasikan Batavia. Lalu bagaimana sejarah saat kali pertama Jenderal Soedirman ke Djakarta? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.