Minggu, 19 Agustus 2012

‘Rumah Tua Pondok Cina’: Rumah Pertama di Pondok Cina, Depok


Rumah Tua Pondok Cina dibangun pada 1841. Didirikan dan dimiliki seorang arsitek Belanda, tapi pada pertengahan abad ke-19 dibeli oleh saudagar Tionghoa, Lauw Tek Lock dan kemudian diwariskan kepada putranya bernama Kapitan Der Chineezen Lauw Tjeng Shiang. Di sekitar rumah tua ini terdapat perkebunan karet dan persawahan. Yang tinggal di daerah tersebut hanya lima keluarga yang semuanya orang keturunan Tionghoa.  Mereka ini selain berdagang ada juga yang bekerja sebagai petani di sawah sendiri serta bekerja di ladang kebun karet milik tuan tanah orang-orang Belanda.  Dalam perjalanan waktu, beberapa keluarga ada yang pindah ke tempat lain yang tidak diketahui apa alasannya sampai akhirnya hanya satu keluarga yang tersisa. Keluarga ini mendiami rumah tua yang kini situsnya masih dapat dilihat di Margo City.

‘Rumah Tanah Baru' F. Widayanto di Depok: Galeri Maestro Keramik Indonesia


‘Rumah Tanah Baru' atau juga disebut 'Rumah Keramik’ F. Widayanto beralamat di Jalan Curug Agung No. 1 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok. Rumah keramik ini pemiliknya adalah F. Widayanto, seorang maestro keramik terkenal di Indonesia, yang didalamnya dipenuhi dengan aneka kreasi keramik yang mewarnai bangunan rumah ini mulai dari lantai, dinding, patung-patung hingga peralatan kamar mandi.. Rumah keramik yang pertama dan terbesar di Jabodetabek ini dibangun di atas tanah seluas 1.3 Ha. Areal rumah kermaik ini dibangun tahun 1997 yang terdiri dari tiga dataran (berundak-undak) yang dipenuhi dengan aneka pepohonan hijau yang membuat rumah keramik ini tampak asri dan susana segar bebas polusi. 

‘Karnos Filmmaking Camp’ Rano Karno di Depok: Si Doel Jadi Dosen Anak Sekolahan

‘Karnos Filmmaking Camp’ adalah salah satu unit bisnis PT Karnos Film yang bergerak di bidang pelatihan dan pendidikan secara menyeluruh di bidang digital filmmaking and broadcasting. Kampus ‘Karnos Filmmaking Camp’ beralamat di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Depok. Gedung kampus ini dibangun di atas tanah seluas 4.000 M2. Dengan telah dibukanya Tol Cinere–Jagorawi (Cijago) maka kampus ini menjadi lebih mudah dijangkau dari pusat Kota Depok.

Sabtu, 18 Agustus 2012

‘Panggung Kita’ Iwan Fals di Depok: Bongkar!

 *Artikel Sejarah Tapos dalam blog ini Klik Disini

‘Panggung Kita’ adalah sebuah sebutan untuk menunjukkan pada sebuah panggung pertunjukan yang terletak di halaman belakang rumah Iwan Fals. Areal rumah Iwal Fals seluas 1.5 Ha yang berlokasi di Desa Leuwinanggung, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Awalnya, Iwan pada tahun 1982 membeli tanah yang menjadi tempat tinggalnya sekarang hanya sekadar untuk investasi saja. Namun di tahun 1995, Iwan berkekuatan hati untuk membangun areal tersebut menjadi tempat tinggal.  Iwan Fals sendiri membangun sebuah rumah besar yang luas tanahnya  6.000 M2. Di dalam kavling rumah ini juga terdapat sebuah studio musik dan garasi mobil (termasuk bus). Sementara sisa areal digunakan untuk bangunan toko, pendopo, kantor organisasi penggemar yang diberi nama Oi dan sebuah panggung terbuka yang dikenal sebagai ‘Panggung Kita’.

‘Bengkel Teater' WS Rendra di Depok: 'Burung Camar' Diantara Pepohonan Hijau


Pada tahun 1985 WS Rendra mendirikan ’Bengkel Teater Rendra’ di Desa Cipayung, Kecamatan Cipayung, Depok. Bengkel ini dibangun di atas lahan yang asri seluas 3 Ha yang di dalamnya terdapat bangunan tempat tinggal Rendra dan keluarga, serta bangunan sanggar untuk latihan drama dan tari. Selain itu, WS Rendara merancang lahan tersebut untuk ditami dengan berbagai jenis tanaman yang sebagian besar berupa tanaman keras dan pohon buah yang sudah ada sejak lahan tersebut dibeli, antara lain jati, mahoni, ebony, bambu, turi, mangga, rambutan, jengkol, tanjung, singkong dan lain-lain. Konon, setelah WS Rendra wafat tahun 2009, warisan lokasi sanggar yang asri tersebut pernah diusulkan menjadi Cagar Budaya. WS Rendra dikebumikan di dalam lingkungan sanggar tersebut. Kini sanggar tersebut tetap masih digunakan untuk kegiatan seni.

Studio Alam (TVRI) Depok: Aku Cinta Indonesia

Di Kota Depok terdapat sebuah studio alam yang terletak di Jalan Raden Saleh Kecamatan Sukmajaya, Depok. Lanskap studio alam ini dibangun pada tahun 1980. Luas studio alam adalah 28 Ha. Di dalam kawasan studio ini terdapat banyak pohon rindang, beberapa buah danau dan bangunan-bangunan rumah-rumah tradisional. Awalnya studio alam ini digunakan sebagai lokasi shooting film (sinetron) dengan tema latar belakang alam dan hutan dari sejumlah program acara TVRI seperti Rumah Masa Depan, Aku Cinta Indonesia (ACI) pada tahun 1980-an. Kini, studio alam ini tidak termanfaatkan secara maksimal. Di areal yang termasuk kawasan studio alam ini kini terdapat lapangan tenis dan dimanfaatkan juga untuk latihan tembak.