Sabtu, 25 Maret 2023

Sejarah Banyumas (2):Geomorfologi Sungai Citandui dan Sungai Serayu di Banyumas; Gunung Slamet - Pulau Pantai Selatan Jawa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Lain tempo doeloe, lain pula sekarang. Lain di zaman kuno, lain pula masa nanti. Tidak hanya populasi penduduk yang berubah, juga wilayah geografis juga berubah dari masa ke masa. Dalam narasi sejarah masa kini, tidak pernah dinarasikan sejarah geografi wilayah. Semuanya dianggap tetap (tidak berubah) dari zaman ke zaman; dari zaman megalitikum hingga ke zaman melenium. Membicarakan sejarah perubahan geografis, kita sedang berbicara tentang geomorfologis wilayah.


Letak Geografis. Wilayah kabupaten Banyumas terletak berada di barat daya propinsi Jawa Tengah (garis Bujur Timur 108.39 sampai 109.27 dan garis Lintang Selatan 7.15 sampai 7. 37). Batas-batas kabupaten Banyumas adalah: Sebelah utara: gunung Slamet, kabupaten Tegal dan kabupaten Pemalang; Sebelah selatan: kabupaten Cilacap; Sebelah barat: kabupaten Cilacap dan kabupaten Brebes; Sebelah timur: kabupaten Purbalingga, kabupaten Kebumen dan kabupaten Banjarnegara. Luas wilayah kabupaten Banyumas 1.327,60 Km2. Keadaan wilayah antara daratan dan pegunungan dengan struktur pegunungan sebagian lembah sungai Serayu, sebagian dataran tinggi dan hutan tropis di selatan lereng gunung Slamet. Pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak 3.400 M dpl dan masih aktif. Kabupaten Banyumas memiliki iklim tropis basah terletak di antara lereng pegunungan jauh dari permukaan pantai/lautan (angin laut tidak begitu tampak). Tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4-30,9 derajat Celsius. (https://www.banyumaskab.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi wilayah Banyumas, sungai Citandui dan sungai Serayu? Seperti disebut di atas, wilayah geografis Banyumas hanya dideskripsikan apa yang bisa dilihat dan dirasakan pada masa kini. Tentu saja itu tidak cukup. Analisis geomorfologis dapat memperkaya pemahaman masa kini terhadap situasi dan kondisi geografi pada masa lampau. Geomorfologis wilayah Banyumas antara gunung Slamet dan pulau-pulau di pantai selatan Jawa. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi wilayah Banyumas, sungai Citandui dan sungai Serayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyumas (1): Banyumas, Nama Kuno Sungai Serayu? Kota Banyumas Masa Lampau dan Kota Purwokerto Masa Kini


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Nama Banyumas adalah satu hal. Kota Banyumas tempo doeloe hal lain lagi. Nama kota Banyumas kini menjadi nama kecamatan Banyumas dan nama kabupaten Banyumas. Namun kini ibu kota kabupaten Banyumas tidak lagi di Banyumas tetapi di Purwokerto. Mengapa? Itu hal lain lagi. Yang ingin diperhatikan dalam hal ini adalah asal usul nama Banyumas dan pertumbuhan dan perkembangan kota Banyumas tempo doeloe.


Kabupaten Banyumas adalah wilayah kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Kota Purwokerto (bahasa Banyumasan: Purwakerta). Kabupaten Banyumas berbatasan kabupaten Brebes di utara; kabupaten Purbalingga, kabupaten Banjarnegara, dan kabupaten Kebumen di timur, serta kabupaten Cilacap di sebelah selatan dan barat. Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di ujung utara wilayah kabupaten (puncak 3.400 M dan masih aktif). Banyumas merupakan wilayah budaya Banyumasan, diantara barat Jawa dan timur Sunda dengan bahasa dialek Banyumasan (ragam tertua bahasa Jawa yang cukup berbeda dengan dialek standar bahasa Jawa ("dialek Mataraman"). Masyarakat dari bahasa dan daerah lain kerap menjuluki "bahasa ngapak" karena ciri khas bunyi /k/ yang dibaca penuh pada akhir kata merupakan sisa sisa peninggalan Bahasa Jawa Kuno (berbeda dengan dialek Mataram yang dibaca sebagai glottal stop). Secara geografis kabupaten Banyumas antara daratan dan pegunungan terdiri sebagian lembah sungai Serayu dan sebagian pegunungan dan hutan tropis di lereng selatan Gunung Slamet (kabupaten Banyumas 54,86 % berada 0–100 M dpl dan 45,14 % berada 101 m–500 M dpl. Kata Banyumas berasal banyu dan mas: banyu berarti "air", mas berarti "emas". Banyumas sebagai suatu wilayah pemerintahan, terbentuk pada abad ke-16 (masa Sultan Hadiwijaya Kesultanan Pajang). Merujuk pada cerita-cerita rakyat setempat, yakni Babad Pasir (atau Babad Pasirluhur) dan Babad Banyumas, sebelumnya wilayah Banyumas merupakan bagian dari Kadipaten Pasirluhur dan Kadipaten Wirasaba. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah nama Banyumas, nama kuno sungai Serayu? Seperti disebut di atas, sebelum kota Purwokerto tumbuh dan berkembang, kota Banyumas adalah ibu kota. Awalnya sebagai ibu kota district lalu ibu kota residentie. Kota Banyumas menjadi masa lampau dan kota Purwokerto menjadi masa kini. Lalu bagaimana sejarah nama Banyumas, nama kuno sungai Serayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.