Jumat, 10 Maret 2023

Sejarah Malang (34): Sengguruh, Kota Kuno di Daerah Aliran "Gemuruh" Sungai Metro? Pegunungan Selatan di Pantai Selatan Jawa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Dimana itu Sengguruh? Itu hanya suatu sebuah desa Bro. Desa yang kini masuk wilayah kecamatan Kepanjen, kabupaten Malang. Apakah sejarahnya sekadar itu saja? Okelah. Memang kini Sengguruh hanya sebuah desa di daerah aliran sungai Brantas (dahulu disebut sungai Metro), sedangkan Kepanjen sebagai ibu kota kecamatan dan bahkan kini telah dijadikan sebagai ibu kota kabupaten Malang (sejak 2008). Namun sebelum lupa, dan sebelum Sengguruh dilupakan, sejatinya sejarah Sengguruh memiliki sejarah panjang hingga ke masa lampau di wilayah Pegunungan Selatan di Pantai Selatan Jawa. Sejatinya Sengguruh sendiri lebih dulu dijadikan ibu kota distrik (kecamatan) sebelum direlokasi ke Kepanjen. Nama besar Sengguruh di masa lampau, masih tersisa pada hari ini sebagai nama bendungan besar Sengguruh. 


Kepanjen, ibu kota kabupaten Malang (sejak 2008). Kepanjen juga merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Malang, berjarak 20 Km di selatan Kota Malang. Singosari, Kota Batu dan Kepanjen dikenal sebagai kota satelit Kota Malang (kawasan metropolitan Malang Raya). Kepanjen merupakan jalur transit yang menjadi pilihan untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur selatan menuju Kota Blitar dan Kediri. Selama berada di Kepanjen, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang tersedia seperti akomodasi dan wisata alam. Kecamatan Kepanjen terdiri dari kelurahan Ardirejo, Cepokomulyo, Kepanjen, Penarukan dan desa-desa antara lain Curungrejo, Dilem, Jatirejoyoso, Jenggolo, Kedung Pedaringan, Kemiri, Mangunrejo, Mojosari, Ngadilangkung, Panggungrejo, Sengguruh dan Talangagung. Di wilayah kecamatan Kepanjen yang masuk desa Sengguruh terdapat Bendungan Sengguruh, sebuah bendungan yang dibangun terutama untuk mengurangi sedimen di Waduk Karangkates. Bendungan ini mulai dibangun pada tahun 1982 (selesai 1988), dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik PLTA berkapasitas 29 MW (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah Sengguruh, kota kuno di daerah aliran ‘gemuruhnya’ sungai Metro? Seperti disebut diatas, sejarah Sengguruh kurang terinformasikan, padahal Sengguruh adalah wilayah Malang di Pegunungan Selatan, pantai selatan Jawa yang sudah dikenal sejak baheula. Lalu bagaimana sejarah Sengguruh, kota kuno di daerah aliran ‘gemuruhnya’ sungai Metro? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (33): Lumajang di Sebelah Timur Wilayah Malang; Lumajang Malang di Pegunungan Selatan, Pantai Selatan Jawa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Wilayah Malang, dari masa ke masa, sejatinya tidak hanya terhubung dengan pantai timur Jawa di Pasoeroean dan Soerabaja, tetapi juga ke arah di pantai selatan Jawa. Wilayah selatan Malang ini lebih dikenal wilayah Pegunungan Selatan. Di wilayah selatan Jawa di Pegunungan Selatan (Pegunungan Kenden) tidak hanya Malang, juga Blitar dan Lumajang.


Lumajang (Jawa: Lumajang; Madura: Lomajhâng) adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, ibu kotanya kecamatan Lumajang Kota. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo di utara, Kabupaten Jember di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Malang di barat. Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang rawan bencana, khususnya letusan Gunung Semeru. Kabupaten Lumajang terdiri dari dataran yang subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yaitu: Gunung Semeru (3.676 M); Gunung Bromo (2.329); Gunung Lemongan (1.651 M). Ketinggian daerah kabupaten Lumajang bervariasi dari 0-3.676 M dpl., ketinggian 100–500 M (35,40 % wilayah); ketinggian 0–25 M dpl 11,01 %. Penduduk asli atau suku yang mendiami kabupaten Lumajang adalah suku Jawa, demikian juga di kecamatan Lumajang. Meski demikian, penduduk dari suku lain juga ada yang tinggal di kecamatan ini, termasuk suku Madura, kemudian suku Bawean, Tengger, Osing, Samin. Bahasa Jawa yang digunakan di Jawa Timur, bukan bahasa Jawa baku umumnya menggunakan bahasa Jawa kasar (Ngoko). Sementara bahasa Madura terbagi menjadi dialek Kangean, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Probolinggo, Bondowoso, dan Situbondo. Dalam pemakaiannya, bahasa Madura juga mengenal tiga tingkatan yaitu Enja’iya (bahasa halus), Enghi-enten (bahasa tengahan), dan Enghi-bhunten (bahasa kasar) (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Lumajang di sebelah timur wilayah Malang? Seperti disebut di atas, wilayah Lumajang tidak hanya berbicara di timur Malang, tetapi juga wilayah Malang dan wilayah Lumajang di Pegunungan Selatan, pantai selatan Jawa. Lalu bagaimana sejarah Lumajang di sebelah timur wilayah Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.