Jumat, 18 Agustus 2023

Sejarah Mahasiswa (26): Soepomo, Lulusan Rechtschool Studi ke Belanda Raih Doktor Hukum Predikat Cum Laude; Boedi Oetomo


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini

Mr. Soepomo, PhD lahir di Solo, meraih gelar doktor (PhD) di bidang hukum di Universiteit Leiden tahun 1927 dengan judul desertasi ‘De reorganisatie van 't agrarisch stelsel in het Gewest Soerakarta’ (lihat Het Vaderland: staat- en letterkundig nieuwsblad, 09-07-1927). Yang bertindak sebagai promotor adalah Prof. Carpentier Alting. Keutamaan Dr Soepomo, PhD adalah orang Indonesia kedua peraih gelar PhD dengan predikat Cum Laude. Ini suatu prestasi sendiri pada masa itu. itu.

Prof. Dr. Mr. Soepomo lahir 22 Januari 1903 di Sukoharjo adalah seorang politikus dan pengacara Indonesia. Ia memulai pendidikannya tahun 1917 di ELS di Boyolali. Ia lulus pada tahun 1920, dan melanjutkan studinya ke MULO di Surakarta. Pada tahun 1923, ia pindah ke Batavia dan bersekolah di Rechtsschool. Ia bekerja di sebuah pengadilan negeri di Surakarta, sebelum berangkat ke Belanda untuk melanjutkan Pendidikan di Universitas Leiden, dan belajar hukum di bawah Cornelis van Vollenhoven. Ia lulus tahun 1927 dengan tesis berjudul "Reformasi Sistem Agraria di Wilayah Surakarta". Sekembalinya ia menjadi pegawai pengadilan di Yogyakarta, kemudian dipindahkan ke Departemen Kehakiman di Batavia. Saat bertugas di Departemen Kehakiman, ia mengambil pekerjaan sampingan sebagai dosen tamu di Rechtshoogeschool. Ia kemudian bergabung dengan asosiasi pemuda Jong Java, dan menulis sebuah makalah berjudul "Perempuan Indonesia dalam Hukum", yang ia presentasikan bersama dengan Ali Sastroamidjojo pada Kongres Perempuan 1928. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Soepomo, lulusan Rechtschool studi ke Belanda raih doktor hukum dengan cum laude? Seperti disebut di atas, Soepomo memulai studi hukum di Batavia dan melanjutkan studi ke Belanda. Bagaimana hubungan Soepomo dengan Boedi Oetomo? Lalu bagaimana sejarah Soepomo, lulusan Rechtschool studi ke Belanda raih doktor hukum dengan cum laude? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Mahasiswa (25): Aminoedin Pohan dan Sjoeib Proehoeman; Dokter-Dokter Asal Padang Sidempoean (Angkola Mandailing)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini

Banyak dokter asal Angkola Mandailing lulusan Docter Djawa School/STOVIA, tetapi hanya sedikit yang melanjutkan studi ke Belanda. Diantara yang yang sedikit, tiga diantaranya meraih gelar doctor dalam bidang kedokteran. Ida Loemongga meraih gelar doctor di Amsterdan tahun 1930, Juga Sjoeib Prohoeman pada tahun 1931 dan Aminoedin Pohan pada tahun 1932. Ida Loemongga adalah perempuan pertama orang Indonesia meraih gelar doctor.


Dr. Sjoeib Proehoeman lahir di Paijakoemboeh. Dr. Sjoeib Proehoeman meraih gelar doktor (PhD) di bidang kedokteran di Universiteit Amsterdam tahun 1930 dengan judul desertasi: ‘Studies over de epidemiologie van de ziekte van Weil, over haren verwekker en de daaraan verwante organismen’. Dr. Sjoeib Proehoeman sangat menguasai tiga penyakit epidemik yang paling menakutkan: malaria, TBC dan lepra. Pada saat Sjoeib Proehoeman sudah mendapat gelar dokter, sang ayah, Si Badorang gelar Radja Proehoeman masih aktif sebagai pejabat bidang perternakan di kantor Residen Tapanoeli di Sibolga. Radja Proehoeman sendiri kelairan Pakantan, setelah lulus Veeartsen School di Buitenzorg ditempatkan di Kinari (Afdeeling XIII en IX Kota) pada tahun 1884. Pada tahun 1900 mengajukan permintaan untuk dipindahkan dari layanan di Pajakoemboeh. Radja Proehoeman dipindahkan ke Padang Sidempoean tahun 1906. Si Badorang gelar Radja Proehoeman dipindahkan dari Padang Sidempoean ke Sibolga yang juga merangkap sebagai dokter hewan pemerintah di Padang Sidempoean (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 07-03-1907).

Lantas bagaimana sejarah Dr Sjoeib Proehoeman dan Dr Aminoedin Pohan? Seperti disebut di atas, keduanya melanjutkan studi kedokteran ke Belanda dan meraih gelar doctor dalam bidang kedokteran, Mereka adalah generasi lebih lanjut dokter-dokter asal Padang Sidempoean (Angkola Mandailing). Lalu bagaimana sejarah Dr Sjoeib Proehoeman dan Dr Aminoedin Pohan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.