Kamis, 31 Oktober 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (2): Imbuhan Ni, Ma, Na; Bahasa Indonesia Merujuk Bahasa Melayu, Bahasa Batak Asal Bahasa Melayu?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Bahasa Indonesia merujuk pada bahasa Melayu. Apakah bahasa Melayu merujuk pada bahasa Batak? Pertanyaan ini tentu dapat membingungkan pada masa ini. Sebaliknya jawaban yang ada pada masa kini juga membingungkan. Fakta bahwa awalan ma, mar dan ni ditemukan dalam bahasa Batak (bahkan hingga ini hari). Pertanyaan dan jawaban yang membingunkan tersebut menjadi menarik diperhatikan dalam konteks sejarah Bahasa Indonesia.

 

Secara populer diklaim bahwa bahasa Melayu Kuno ada pada prasasti-prasasti Sriwijaya dari Sumatera Selatan adalah leluhur bahasa Melayu Klasik. Namun, seperti yang dinyatakan oleh beberapa ahli bahasa, hubungan yang tepat antara kedua bahasa ini, baik leluhur maupun bukan, diragukan dan masih tidak pasti (lihat James N. Sneddon. 2003. The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society). Hal ini disebabkan adanya sejumlah kekhasan morfologis dan sintaksis, serta imbuhan yang lazim dari bahasa Batak dan Jawa yang berkaitan, tetapi tidak ditemukan bahkan dalam manuskrip-manuskrip bahasa Melayu Klasik. Mungkin saja bahasa prasasti-prasasti Sriwijaya adalah sepupu dekat dan bukannya leluhur bahasa Melayu Klasik (lihat Teeuw, A. 1959. The history of the Malay language. A preliminary survey dalam Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde 115-2). Selain itu, walaupun bukti terawal bahasa Melayu Klasik telah ditemukan di Semenanjung Malaya dari tahun 1303, bahasa Melayu Kuno tetap digunakan sebagai bahasa tulisan di Sumatra hingga akhir abad ke-14, dibuktikan dari Prasasti Bukit Gombak bertarikh 1357 dan manuskrip Tanjung Tanah zaman Adityawarman (1347–1375) (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu merujuk bahasa Batak? Seperti disebut di atas, narasi asal usul bahasa Melayu masa kini membingungkan. Awalan Ma, Mar, Ni disebut bahasa Melayu Kuno yang kemudian menjadi awalan Ba, Bar dan awalan Be, Ber. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu merujuk bahasa Batak? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 29 Oktober 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (1): Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); Kamus Indonesia oleh E St Harahap, 1942 Cikal Bakal KBBI


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Kamus bahasa adalah buku dokumentasi bahasa yang berisi panduan tata bahasa dan daftar entri kosa kata termasuk turunannya. Kamus bahasa dibuat sejaman yang langsung dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Dalam hal ini kamus bahasa direvisi pada waktu tertentu untuk dimungkinkan mendaftarkan entri kosa kata baru dan juga menghapus kosa kata yang tidak digunakan lagi. Kanus Bahasa Indonesia masih terbilang baru (yang sudah ada sebelumnya adalah kamus bahasa Melayu).

 

Kamus Besar Bahasa Indonesia (disingkat KBBI) adalah kamus bahasa resmi bahasa Indonesia yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka (edisi keempat sempat diterbitkan juga oleh Gramedia Pustaka Utama). Kamus ini menjadi acuan tertinggi bahasa Indonesia yang baku, karena merupakan kamus bahasa Indonesia terlengkap dan terakurat yang pernah diterbitkan oleh penerbit yang memiliki hak paten dari Pemerintah Indonesia yang dinaungi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Kamus dengan sejarah yang panjang ini, berasal dari empat sumber. Dimulai dari Kamus Indonesia yang disusun oleh E St. Harahap pada tahun 1942, Kamus Moderen Bahasa Indonesia yang disusun oleh Sutan Muhammad Zain pada tahun 1954, Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh WJS Poerwadarminta pada tahun 1953, dan Kamus Besar Indonesia oleh Pusat Bahasa pada tahun 1969 (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Seperti disebut di atas, Kamus Indonesia disusun oleh E St Harahap tahun 1942 yang dianggap menjadi cikal bakal KBBI. Lalu bagaimana sejarah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 11 Oktober 2024

Sejarah Sepak Bola Indonesia (34): Negara-Negara Sepak Bola Terawal Asia; Indonesia, Palestina, Jepang, China, Filipina, Lebanon


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini

Pada tanggal 15 Oktober 2024 ini akan dilangsungkan kembali pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga Grup C. Pertandingan antara Indonesia dan Cina merupakan pertandingan Indonesia yang keempat. Posisi sementara Cina di peringkat 6 dengan 0 poin, sementara Indonesia dengan 3 poin diperingkat 5. Jika Indonesia menang akan naik ke peringkat 2 andai kata Jepang di kandang sendiri mengalahkan Australia dan antara  Arab Saudi dikandang ditahan Bahrain.


Pada tahun 2018 FIFA telah mengakui Indonesia mewarisi Hindia Belanda sebagai negara pertama di benua Asia yang tampil di Piala Dunia. Tentu saja pengakuan itu juga merujuk bahwa pada Piala Dunia 1938 di Prancis. Pada saat itu hanya ada enam negara di Asia yang telah menjadi anggota FIFA: Indonesia, Palestina, Jepang, China, Filipina dan Lebanon. Jadi, dalam hal ini Indonesia dan Cina adalah dua diantara negara Asia yang dapat dikatakan negara sepak bola tertua. Jika ukurannya keanggotaan FIFA, bagaimana dengan negara-negara lainnya di Asia? Yang jelas nama Indonesia sudah diterima dalam Kongres Hindia pada tahun 1918. Namun karena yang berkuasa kerajaan Belanda nama yang ada adalah Hindia Belanda (baca: Indonesia Belanda seperti halnya India Inggris). Nama Indonesia sebagai nama negara baru diproklamasikan pada tahun 1945. Sementara itu negara-negara lain yang berada di bawah kekuasaan penjajah sejak awal nama yang digunakan tidak berubah: Palestina, China, Lebanon (ketiganya Inggris); Filipina (Amerika Serikat). Catatan: Jepang sejak 1945 berada di bawah kekuasaan Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat. Jangan lupaAmerika Serikat baru memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1774. But not least: Belanda berada di bawah penjajahan Jerman antara 1940-1945.   

Lantas bagaimana sejarah negara-negara sepak bola terawal di Asia? Seperti disebut di atas, nama Indonesia pada Piala Dunia 1938 disebut Hindia Belanda. Lalu pada tahun 2018 FIFA mengakui Indonesia adalah pewaris nama Hindia Hindia. Oleh karenanya negara-negara terawal menjadi anggota FIFA adalah Indonesia, Palestina, Jepang, China, Filipina, Lebanon. Lantas bagaimana sejarah negara-negara sepak bola terawal di Asia? Lalu bagaimana sejarah negara-negara sepak bola terawal di Asia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 10 Oktober 2024

Sejarah Sepak Bola Indonesia (33): Bahrain vs Indonesia AFC Asian Qualifiers–Road to 2026; Dualisme Federasi 1938 dan 2012


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini

Dua jam lagi (nanti pukul 23) akan dilangsungkan pertandingan ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga Grup C antara Indonesia dan Bahrain di Manama. Posisi sementara Bahrain di peringkat 3 dengan 4 poin, sementara Indonesia dengan 2 poin diperingkat 4. Jika Indonesia menang akan naik ke peringkat 2 andai kata Jepang dan mengalahkan Arab Saudi. Pertandingan ini menjadi penting karena keduanya bertemu terakhir prakualifikasi Piala Dunai tahun 2012 dimana Indonesi kalah telak 0-10. Bagaimana bisa? Saat itu sepak bola Indonesia tengah kisruh, dualisme kepengurusan PSSI (ISL vs IPL). Akibatnya skuad yang dikirim tidak sepenuhnya kekuatan sepak bola Indonesia. Hal serupa ini pernah terjadi dualisme pada Piala Dunia tahun 1938 (NIVU vs PSSI).

 

AFC Asian Qualifiers. Preview - Group C: Bahrain v Indonesia. Wed, 09 October, 2024. Riffa: Bahrain will look to make home advantage count at the second time of asking when they host Indonesia in their AFC Asian Qualifiers – Road to 26 Group C match on Thursday. “Everybody is really focused on this game and know that the match against Indonesia will be a difficult one,” said Talajic.  “They are a full international team with several players in top European leagues, in Australia as well as the goalkeeper who plays in the United States so our boys really need to concentrate on the game. “Indonesia are very good defensively, you can see them only conceding once against Saudi Arabia and Australia with good transition and counter attacks. The past record favours Bahrain with the West Asian side unbeaten in all three home matches played against Indonesia, the last being a 10-0 win in 2012 which was also a FIFA World Cup qualifier. Shin Tae-yong’s Indonesia were boosted by the hard-earned draws against Saudi Arabia and Australia and will also have newcomers strengthening the squad. Centre-back Mees Hilgers (FC Twente) and forward Eliano Reijnders (PEC Zwolle) join the national team for the first time but there are injury concerns, with goalkeeper Maarten Paes to be assessed ahead of Thursday’s match. (https://www.the-afc.com) 

Lantas bagaimana sejarah Indonesia vs Bahrain AFC Asian Qualifiers-Road to 26 Group C? Seperti disebut di atas, pertandingan ini penting, tidak hanya untuk mengangkat posisi ke peringkat kedua, juga untuk mengeliminasi kekalahan 10-0 dua belas tahun lalu. Dalam konteks ini penting pula melihat kembali sejarah dualisme federasi 1938 dan 2012. Lalu bagaimana sejarah Indonesia vs Bahrain AFC Asian Qualifiers – Road to 26 Group C? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.