Sabtu, 11 Februari 2017

Sejarah Bandung (21): Fikiran Ra’jat, Pikiran Rakjat dan Pikiran Rakyat; Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat



Surat kabar Harian Pikiran Rakyat Bandung adalah surat kabar legendaries di Bandung. Surat kabar pertama di Bandoeng adalah Preanger Bode (terbit 1896). Surat kabar Pikiran Rakyat adalah penerus surat kabar Prenager Bode. Sejarah Preanger Bode (lihat Artikel 17), sejarah Pikiran Rakyat mari kita lacak. Asal-usul pendirian surat kabar Pikiran Rakyat tidak pernah ditulis. Untuk itu coba dilengkapi dalam artikel ke-21 ini. Asal-usul pendirian surat kabar Pikiran Rakyat sangat esensial sebagai pra kondisi mengapa surat kabar Pikiran Rakyat namanya tetap dipertahankan sejak era Belanda dan mengapa pula tetap merupakan surat kabar utama di Kota Bandung.

Asal Usul Pikiran Rakyat

Sakti Alamsyah Siregar, pendiri Pikiran Rakyat
Untuk mengenang surat kabar Harian Pikiran Rakyat yang sekarang, kita harus memutar jarum jam ke tahun 1950. Pada bulan Mei 1950, surat kabar Pikiran Rakjat diterbitkan di Bandoeng. Kelak motto surat kabar baru ini adalah ‘Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk Rakyat’.


Di Djakarta, surat kabar yang memiliki motto yang sama dengan Pikiran Rakyat adalah Indonesia Raya. Surat kabar yang mengambil nama dari surat kabar lama Indonesia Raja dan nama lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diciptakan oleh WR Supratman. Pada tahun 1925 WR Supratman bekerja sebagai editor kantor berita pribumi pertama, Alpena yang digagas oleh Parada Harahap. 

Surat kabar Indonesia Raya terbit pertama kali pada 29 Desember 1949 didirikan oleh Mochtar Lubis dengan kawannya dan yang bertindak sebagai editor adalah Mochtar Lubis.