Jumat, 14 April 2023

Sejarah Banyumas (42): Banjir di Wilayah Banyumas Masa ke Masa; Pembangunan Kanal Kali Osso Cilacap Minimalkan Banjir


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Kejadian banjir terjadi di setiap daerah. Itu lazim terjadi ketika musim hujan atau ada genangan sungai atau waduk yang jebol. Banjir cenderung lebih intens di wilayah pesisir dan daerah aliran sungai. Di wilayah Banyumas seperti di Cilacap dan juga wilayah Poerwokerto sedari dulu kerap terjadi banjir. Oleh karena itu banjir adalah lazim sejak masa lalu. Masalahnya adalah belum maksimalnya penanganan. Dalam hal diperlukan pemahaman pola banjir untuk membuat rencana penanggulangan yang efektif.


Sejumlah wilayah Banyumas dilanda banjir dan tanah longsor. Jumat, 7 Oktober 2022. Purwokerto (Antara). Bencana tanah longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah kabupaten Banyumas, akibat hujan lebat sejak Jumat siang, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Berdasarkan laporan sementara yang kami terima, tanah longsor terjadi di 13 desa yang tersebar di delapan kecamatan, sedangkan bencana banjir melanda tujuh desa di enam kecamatan" katanya di Purwokerto. Bahkan, kata dia, banjir yang terjadi pada Jumat siang sempat menggenangi ruas Jalan Raya Wangon-Lumbir sehingga mengganggu arus lalu lintas di jalur selatan Jateng. Sementara dari Purwokerto, Camat Sumpiuh mengatakan hujan lebat yang terjadi sejak pukul 13.00 mengakibatkan tanah longsor di desa Banjarpanepen. "Bahkan, rumah milik Bu Sisum terkena longsoran hingga akhirnya hilang. Alhamdulillah rumah dalam kondisi kosong, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," katanya. Selain tanah longsor di Banjarpanepen, bencana banjir juga melanda desa Selandaka dan desa Karanggedang (https://jateng.antaranews.com/)

Lantas bagaimana sejarah banjir di wilayah Banyumas masa ke masa? Seperti disebut di atas, kejadian banjir terjadi di berbagai daerah, tetapi sejarah banjir di wilayah Banyumas memiliki problem sendiri sejak dari dulu. Salah satu upaya penangangan dimulai dengan pembangunan kanal Kali Osso Cilacap untuk meminimalkan bahaya banjir. Lalu bagaimana sejarah banjir di wilayah Banyumas masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyumas (41): Badai di Wilayah Banyumas Sejak Tempo Dulu;Kapal Karam, Rumah dan Pohon Rubuh, Tanaman Rusak


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Sejarah badai tentu saja jarang ditulis. Namun menjadi penting sejarah badai ditulis karena wilayah Banyumas kerap dilanda bandai dan angin kencang (puting beliung). Kejadian badai di wilayah Banyumas bahkan hingga kini masih sering diberitakan di wilayah Banyumas. Tidak hanya di laut, di wilayah pesisir (Cilacap) juga jauh di pedalaman (Banyumas). Kajadian badai, ibarat kejadian gempa yang dapat mengancam orang per orang dan lingkungan penduduk.


Warga Banyumas, Dikejutkan dengan Hujan Badai dan Fenomena Hujan Es. 3 Feb 2022. Purwokerto, serayunews.com. Dari pantauan serayunews.com, hujan dengan intensitas yang cukup tinggi disertai angin kencang, terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan tersebut menyebabkan pohon tumbang di sekitar SPN Purwokerto. Beruntung tidak ada korban jiwa, meski pohon tersebut menutupi akses jalan nasional. Koordinator TAGANA Banyumas, Ady Candra mengatakan, TAGANA bersama pihak kepolisian, BPBD, Pemadam Kebakaran Linmas dan relawannya lainnya yang mendapati laporan tersebut langsung menuju lokasi pohon tumbang. “Pohon tersebut sudah kami evakuasi. Warga juga ikut membantu membersihkan puing-puing ranting pohon tumbang,” ujar dia. Dari pantauan kami, akses lalu lintas memang sempat terhambat. Namun, dengan pekerjaan cepat yang dilakukan oleh sejumlah relawan dan aparat kepolisian yang mengatur arus lalu lintas. Kepadatan lalu lintas pun segera terurai. Setelah melakukan evakuasi pohon tumbang, Ady mengaku, tengah melakukan pengecekan ke Sumbang, terkait informasi adanya fenomena hujan es, untuk memastikan kebenarannya. “Kami lakukan pengecekan, dan kebetulan sedang patroli di Sumbang, informasinya begitu,” ujarnya. (https://serayunews.com/)

Lantas bagaimana sejarah badai di wilayah Banyumas sejak tempoe doeloe? Seperti disebut di atas, wilayah Banyumas termasuk wilayah yang kerap terjadi badai atau angin kencang (puting beliung). Namun bagaimana itu terjadi dari masa ke masa kurang terinformasikan. Dampaknya beragama mulai kapal karam, rumah dan pohon rubuh hingga kerusakan tanaman. Lantas bagaimana sejarah badai di wilayah Banyumas sejak tempoe doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 13 April 2023

Sejarah Banyumas (40): Gempa Banyumas dan Catatan Gempa Masa ke Masa; Sebaran Gempa Vulkanik - Gempa Tektonik di Jawa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Gempa dapat diakibatkan peristiwa vulknik dan juga akibat peristiwa tektonik. Dampak dari gempa tektonik cenderung lebih besar. Wilayah Banyumas selain jalur gempa, kejadian gempa juga kerap terjadi bahkan hingga masa ini. Namun bagaimana catatan gempa di wilayah Banyumas kurang terinformasikan.

Puluhan Rumah di Banyumas Rusak Akibat Gempa Bumi. Sabtu, 16 Desember 2017. Suara.com. Puluhan rumah di Kabupaten Banyumas mengalami kerusakan akibat gempa. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo: "Berdasarkan laporan sementara yang kami terima, jumlah rumah yang mengalami kerusakan sekitar 30 unit, sebagian diantaranya roboh. Kami masih terus mendata jumlah rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa," Ia mengatakan puluhan rumah yang mengalami kerusakan tersebar di 10 kecamatan terdampak gempa, yakni Pekuncen, Ajibarang, Kedungbanteng, Jatilawang, Banyumas, Sumpiuh, Sokaraja, Purwokerto Timur, Cilongok, dan Kalibagor. Selain merusak rumah warga, kata dia, gempa berkekuatan 6,9 SR yang terjadi pada Jumat (15/12), pukul 23.47 juga mengakibatkan dinding RSUD Banyumas dan RS Siaga Medika Banyumas retak-retak. Prasetyo mengatakan banyak warga dari sejumlah desa di Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, yang sempat mengungsi ke Sumpiuh, Banyumas, pascagempa. Menurut dia, warga yang berasal dari daerah pesisir selatan Kabupaten Cilacap itu khawatir tsunami benar-benar terjadi. "Namun setelah kami berikan penjelasan, mereka memahami dan kembali ke rumah masing-masing ketika peringatan dini tsunami dicabut oleh BMKG (https://www.suara.com/)

Lantas bagaimana sejarah gempa di Banyumas dan catatan gempa masa ke masa? Seperti disebut di atas, wilayah Banyumas juga terbilang rawan gempa, namun bagaimana sejarahnya kurang terinformasikan. Dalam hal ini bagaimana gempa vulkanik dan gempa tektonik. Lalu bagaimana sejarah gempa di Banyumas dan catatan gempa masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyumas (39): Gunung Meletus dan Catatan Vulkanik Gunung Slamet;Mitos di Banyumas Pulau Jawa Dapat Belah Dua


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Hingga kini gunung Slamet dikategorikan sebagai gunung yang masih aktif. Namun sejak kapan terakhir meletus tidak terinformasikan. Hanya saja di tengah masyarakat ada mitos bahwa jangan sampai gunung Slamet Meletus, jika itu terjadi maka pulau Jawa dapat membelah dua. Okelah itu satu hal. Hal yang diperhatikan dalam hal ini adalah bagaimana catatan vulkanik gunung Slamet sendiri.


Tertinggi di Jateng, Apakah Gunung Slamet Masih Aktif? Ini Faktanya. Jateng 31 May 2022. Solopos.com. Gunung Slamet terletak diantara lima kabupaten yakni Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang, tergolong gunung berapi kerucut Tipe A. Sebagai gunung berapi, Gunung Slamet memang jarang melakukan aktivitas vulkanik. Lantas apakah Gunung Slamet masih aktif? Dikutip dari laman magma.vsi.edsm.go.id, Gunung Slamet satu dari lima gunung berapi di Jateng masih aktif. Selain Gunung Slamet, gunung berapi yang masih aktif di Jateng itu adalah Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing. Dengan kata lain, karena masih aktif, lima gunung di Jawa Tengah ini bisa meletus sewaktu-waktu. Di antara kelima gunung berapi itu, Gunung Slamet tidak pernah mengeluarkan letusan besar. Ada mitos dipercaya masyarakat menamai Gunung Slamet dari kata selamat, bahwa Gunung Slamet tidak akan meletus besar dan memberikan rasa aman bagi warga sekitar, Bila Gunung Slamet sampai meletus besar, Pulau Jawa akan terbelah dua bagian. Catanan erupsi Gunung Slamet diketahui sejak abad ke-19. Gunung ini aktif dan sering mengalami erupsi skala kecil. Pada bulan Mei hingga Juni 2009, Gunung Slamet terus mengeluarkan lava pijar. Gunung Slamet saat ini berstatus normal. Tidak ada aktivitas erupsi yang cukup menonjol dari gunung tertinggi di Jawa Tengah, dengan ketinggian mencapai 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu (https://www.solopos.com/)

Lantas bagaimana sejarah gunung meletus dan catatan vulkanik? Seperti disebut di atasgunung tertinggi di Banyumas, gunung Slamet terbilang masih aktif, namun bagaimana catatan vulknaiknya terbilang minim. Ada mitos gunung Slamet di Banyumas jika Meletus pulau Jawa dapat membelah dua. Lalu bagaimana sejarah gunung meletus dan catatan vulkanik? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 12 April 2023

Sejarah Banyumas (38): Tasikmalaya Danau Malaya Sejak Soekapoera? Galunggung dan Wilayah Pegunungan di Pantai Selatan Jawa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Nama Tasikmalaya adan nama Sukapura adalah nama unik di Priangan (timur). Duan ama ini diduga berasal dari zaman kuno era Hindoe Boedha. Letak geografis yang dekat ke pantai selatan Jawa mengindikasikan wilayah ini berkembang pada masa awal navigasi pelayaran perdagangan di pantai selatan Jawa. Pintu masuk ke wilayah pegunungan ini dari muara sungai Citanduy yang diduga dulunya tepat berada di Banjar yang sekarang. Jika Sukapura sebagai kota awal, apakah wilayah Tasikmalaya sebagai danau besar? Danau tasik di gunung besar Malaya (Galunggung)?


Tasikmalaya nama kabupaten dan kota di Jawa Barat. Kabupaten ibu kota di Singaparna. Kabupaten ini berbatasan Majalengka di utara, Samudra Hindia di selatan, Ciamis dan Pangandaran di timur, dan Garut di barat. Sebelum Tasikmalaya adalah Sukapura yang dulunya bernama Tawang atau Galunggung. Penyebutan Tasikmalaya muncul setelah gunung Galunggung meletus sehingga wilayah Sukapura berubah jadi tasik (danau, laut). Sebagian besar wilayah daerah perbukitan, khususnya di daerah timur. Pada abad ke-7, diketahui adanya bentuk Pemerintahan Kebataraan pusat di sekitar Galunggung, dengan kekuasaan mengabisheka raja-raja (dari Kerajaan Galuh) persetujuan Batara yang bertakhta di Galunggung. Batara atau sesepuh memerintah masa terakhir Batari Hyang yang masa pemerintahannya mengalami perubahan bentuk dari kebataraan jadi kerajaan. Kerajaan bernama Kerajaan Galunggung berdiri 21 Agustus 1111 penguasa pertamanya Batari Hyang. Periode pemerintahan di Sukapura didahului masa pergolakan di wilayah Priangan awal abad ke-17: Mataram, Banten, dan VOC. Wirawangsa penguasa Sukakerta diangkat Bupati daerah Sukapura, dengan gelar Wiradadaha I, hadiah dari Sultan Agung Mataram atas jasa-jasanya membasmi pemberontakan Dipati Ukur. Pada masa pemerintahan Surialaga (1813-1814) ibu kota dipindahkan ke Tasikmalaya. Nama kabupaten Sukapura 1913 diganti menjadi Tasikmalaya (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Tasikmalaya danau Malaya sejak era Sukapura? Seperti disebut di atas, adakalanya nama menunjukkan sejarahnya sendiri tentang Tasikmalaya. Suatu wilayah subur di kaki gunung Galunggung. Apakah wilayah kota Tasikmalaya sekitar yang sekarang dulunya danau besar? Yang jelas gunung tertinggi adalah Galunggung di wilayah pegunungan pantai selatan Jawa. Lalu bagaimana sejarah Tasikmalaya danau Malaya sejak era Sukapura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyumas (37): Dayeuh Luhur Kota Tua Berbahasa Berbudaya Sunda; Wilayah Cilacap Menjorok Masuk Wilayah Ciamis


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Lain dulu, lain kini. Sejatinya Dayeuh Luhur adalah kota tua, kota yang sudah lama diketahui keberadaannya. Awalnya daerah Dayeuh Luhur masuk wilayah Ciamis, tetapi kini menjadi bagian dari wilayah Cilacap. Hal itulah mengapa di Dayeuh Luhur penduduk umumnya berbahasa dan berbudaya Sunda. Dayeuh Luhur sendiri adalah wilayah terjauh dari (kota) Cilacap, tetapi sebaliknya, wilayah Dayeuh Luhur terbilang sangat dekat dengan kota Banjar (berbatasan langsung). Secara geoigrafis, Dayeuh Luhur menjadi semacam area enclave Cilacap di wilayah Ciamis. Tentu saja hal serupa ini juga ditemukan di wilayah lainnya di Indonesia.

 

Dayeuhluhur adalah sebuah kecamatan di kabupaten Cilacap. Pada zaman dahulu wilayah Dayeuhluhur dan sekitarnya adalah sebuah Kadipaten. Namun, pada saat perang antara Hindia Belanda melawan Pangeran Diponegoro Kadipaten Dayeuhluhur dibubarkan, karena dianggap menjadi sarang perlawanan terhadap Hindia Belanda. Setelah pembubaran, seluruh wilayah Kadipaten Dayeuhluhur menjadi bagian dari Afdeeling Purwokerto, Residentie Banyumas. Penduduk asli kecamatan Dayeuhluhur adalah Suku Sunda yang mengamalkan budaya Sunda. Kuatnya tradisi Sunda di kecamatan Dayeuluhur ditandai dengan bahasa daerah yang digunakan sehari-hari yatu bahasa Sunda dan karena seringnya interakasi dengan warga yang ada di Jawa Barat. Untuk masalah interaksi dengan daerah di luar Dayeuhluhur, warga kebanyakan berinteraksi dengan warga Jawa Barat, hal ini dikarenakan masalah ekonomi. Warga Dayeuhluhur memiliki ketergantungan terhadap Kota Banjar dalam masalah pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Sebagai contoh, apabila warga menjual hasil bumi seperti padi, kelapa, pisang, buah-buahan, dll. 95% akan dijual ke Jawa Barat. Hal ini dipermudah dengan dekatnya akses dari Dayeuhluhur ke Kota Banjar yang cukup ditempuh 15 menit dibandingkan jarak Dayeuhluhur ke Majenang yang bisa memakan waktu sekitar 1 jam. Desa-desa di Dayeuh Luhur antara lain Bingkeng, Bolang, Cilumping, Ciwalen, Datar, Dayeuhluhur, Hanum, Kutaagung, Matenggeng, Panulisan, Sumpinghayu. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Dayeuh Luhur kota tua berbahasa berbudaya Sunda? Seperti disebut di atas, wilayah Dayeuh Luhur secara geografis berada di wilayah Ciamis tetapi secara administrative masuk kebupaten Cilacap. Itu adalah hal biasa. Tapi menjadi tidak biasa penduduk Daeyeuh Luhur berbahasa dan berbudaya Sunda yang berbeda dengan wilayah lainnya di kabupaten Cilacap. Bagaimana wilayah Cilacap menjorok masuk ke wilayah Sunda di Ciamis? Lalu bagaimana sejarah Dayeuh Luhur kota tua berbahasa berbudaya Sunda?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.