Minggu, 18 Juni 2023

Sejarah Dewan di Indonesia (7): M Thamrin di Gemeente dan Gemeenteraad Batavia; Dr Abdoel Hakim di Gemeente Kota Padang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Narasi sejarah MH Thamrin sudah lebih daripada cukup. Semua tampak sudah merasa puas. Namun tentu saja tidak pernah lengkap jika masih ada data baru yang ditemukan. Nah, itulah mengapa sejarah MH Thamrin masih perlu ditulis. MH Thamrin adalah tokoh pribumi terpenting di Batavia pada era Hindia Belanda. Mnegapa? MH Thamrin lahir dan besar di Batavia, berjuang di Batavia dan meninggal dunia di Batavia.


Mohammad Husni Thamrin (Ejaan Van Ophuijsen: Mohammad Hoesni Thamrin, 16 Februari 1894 – 11 Januari 1941) adalah seorang politisi era Hindia Belanda yang kemudian dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia. Thamrin lahir di Weltevreden, Batavia (sekarang Jakarta), pada 16 Februari 1894. Ayahnya adalah seorang Belanda dengan ibu orang Betawi. Sejak kecil ia dirawat oleh pamannya dari pihak ibu karena ayahnya meninggal, sehingga ia tidak menyandang nama Belanda. Sementara itu kakeknya, Ort, seorang Inggris merupakan pemilik hotel di bilangan Petojo, menikah dengan seorang Betawi yang bernama Noeraini. Ayahnya, Tabri Thamrin adalah seorang wedana di bawah gubernur jenderal Johan Cornelis van der Wijck. Setelah lulus dari Gymnasium Koning Willem III School te Batavia, Thamrin mengambil beberapa jabatan sebelum bekerja di perusahaan perkapalan Koninklijke Paketvaart-Maatschappij. Munculnya Muhammad Husni Thamrin sebagai tokoh pergerakan yang berkaliber nasional tidaklah mudah. Untuk mencapai tingkat itu ia memulai dari bawah, dari tingkat lokal. Dia memulai geraknya sebagai seorang tokoh (lokal) Betawi. Sebagai anak wedana, dia tidaklah terpisah dari rakyat 'Jelata" (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional MH Thamrin? Seperti disebut di atas, MH Thamrin lahir dan besar di Batavia, berjuang di Batavia dan meninggal di Batavia. Meski demikian, MH Thamrin berjuang untuk kepentingan nasional. Lalu bagaimana sejarah lengkap MH Thamrin? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Dewan di Indonesia (6): Gemeente dan Gemeenteraad di Batavia; Kota Pertama dan Dewan Kota Pertama di Hindia Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Batavia adalah kota pertama penerapan system pemerintahan desentralisasi di Hindia Belanda. Hal itu, tentu saja, karena sudah siap apalagi Batavia adalah kota yang sangat besar. Berbeda dengan sebelumnya, pemerintahan langsung sepenuhnya ditangani pemerintahg pusat melalui Residen, pemerintahan desentralisasi di Batavia sebagai kota (gemeente), fungsi gemeenteraad akan menjadi penting dalam perumusan pengembangan kota dan pengawasannya.


Gemeente Raad van Batavia. April 18, 2018. Badan pelaksana pemerintahan yang terdiri dari orang-orang berpenghasilan besar, tokoh terkenal dan pejabat terpandang. Pembentukannya diatur dalam ordonansi Staatblad van Nederlandsche-Indie No. 204/1905. Diketuai oleh kepala daerah setempat atau pegawai gubernemen. Pada tahun 1916, walikota Batavia diangkat menjadi ketua Gemeenteraad. Walikota Batavia yang pertama, Mr. Gerardus Johannes Bischop, menjadi ketua sejak tanggal 5 Agustus 1916 sampai 1920. Penggantinya, Mr. Arnold Myroos (beslit 6 Agustus 1920 No 2). Keanggotaan dewan sejak tahun 1917 mulai dipilih untuk masa jabatan 6 tahun (pada tahun 1925 menjadi 4 tahun). Pada awal pendiriannya anggota 25 orang terdiri 5 orang Eropa, 1 orang Indonesia, dan 3 orang dari Timur Asia. Wakil bumiputera R.R. Adjit, R.B. Djajanegara, R. Sabaroedin, Dhipokusumo, R. Djaja, R. Prawirosastro, dan Mas Djajadiraja. Sedang dari Timur Asia mencakup Khouw Kim An, dan Thung Bouw Kiat untuk orang Tionghoa. Dari Arab diwakili oleh Bahasyuan. Pada tahun 1917 anggota dewan ditambah dua orang dari penduduk asli dan pendatang yang bukan orang Belanda. Sete1ah Batavia berubah status menjadi daerah gemeente dan Meester Comelis dijadikan satu dengannya maka anggota dewan bertambah menjadi 42 orang, 24 Belanda, 12 Indonesia, dan 6 Timur Asia. Dari susuna'n ini muncu1 tokoh Mohammad Husnie Thamrin. (https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah Gemeente dan Gemeenteraad di Batavia? Seperti disebut di atas, dalam penerapan desentralisasi di Hindia Belanda dimulai di Batavia. Dalam hal ini Batavia kota pertama dan Dewan Kota pertama di Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah Gemeente dan Gemeenteraad di Batavia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 17 Juni 2023

Sejarah Dewan di Indonesia (5): Dr Abdoel Hakim Locoburgemeester di Kota Gemeente Padang; Loco Burgemeester di Batavia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Ada dua anggota dewan kota (gemeenteraad) semasa Pemerintah Hindia Belanda. Satu di Medan dan satu di Padang. Sebelum ini sudah dideskripsikan yang di Medan. Sekarang dideskripsikan yang di Padang. Uniknya keduanya berasal dari (afdeeling) Angkola Mandailing (kini Tapanuli Bagian Selatan). Abdoel Hakim di Padang pernah menjadi Locoburgemeester (Wakil Walikota).


Dr. Abdoel Hakim seorang dokter menjadi Wali Kota Padang periode 1947–1949. Sebelumnya, ia pernah menjabat Wakil Wali Kota Padang Loco-Burgemeester Padang pada masa pemerintahan Hindia Belanda periode 1931–1942. Ia tercatat sebagai pembina Kongres Jong Sumatranen Bond di Padang. Lulus dari Sekolah Dokter Djawa pada 1905, Abdoel Hakim pertama kali ditempatkan di Padang Sidempuan, kampung kelahirannya. Pada 1910, ia dipindahkan ke Binjai. Lalu, ia sempat bertugas di Tanjung Pura. Kariernya di Sumatra Barat dimulai pada 1919. Ia ditugaskan untuk mengepalai dinas kesehatan setempat. Pada 1921, ia terpilih sebagai anggota Dewan Kota (Gemeenteraad) Padang. Ia terus terpilih sebagai anggota dewan hingga 1942 (kecuali dari tahun 1934 sampai 1938 karena cuti). Freek Colombijn mencatat perannya sangat penting karena kepribadiannya disukai oleh para anggota dewan dari kalangan orang Eropa sehingga mereka menjadi lebih bersedia untuk mendengar anggota dewan pribumi. Pada 1923, ia sempat dipindahkan ke Boyolali dan Labuhan Deli. Setahun berikutnya, ia kembali ditugaskan ke ke Padang sebagai kepala dinas kesehatan Padangsche Benedenlanden. Pada 1931, ia diangkat sebagai Wakil Wali Kota Padang. Ia memegang jabatan ini sampai tahun 1942. Saat Agresi Militer Belanda I, Abdoel Hakim dilantik menjadi Wali Kota Padang mengisi kekosongan pimpinan setelah tertembaknya Wali Kota Bagindo Aziz Chan pada 19 Juli 1947. Sebagai wali kota, ia mendukung negara Indonesia federal. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Abdoel Hakim di Gemeenteraad Padang? Seperti disebut di atas ada duan ama Abdoel Hakim. Anggota dewan kota di Padang pernah menjadi wakil wali kota. Suatu posisi untuk pribumi yang jarang terjadi kecuali Loco Burgemeester di Padang dan Loco Burgemeester di Batavia. Lalu bagaimana sejarah Abdoel Hakim di Gemeenteraad Padang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyuwangi (44):Presiden Soekarno Kali Pertama ke Banjoewangi; Kunjungan Dinas Setelah Proklamasi NKRI 18-08-1950


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Usia RIS hanya seumur jagung. Suatu bentuk negara inisiiatif Belanda yang berlaku tanggal 27 Desember 1949. Pada tahun 1950 negara-negara federal dibubarkan yang kemudian secara resmi oleh Presiden RIS Ir Soekarni dibubarkan pada tanggal 17 Agustus 1950. Lalu keesikan harinya dilakukan Proklamasi NKRI. Kunjungan dinas Presiden Soekarno mulai diperluas, tidak hanya di Jawa, juga ke Sumatra. Dalam kunjungan ke Bali Presiden Soekarno melalui Banjowangi.


Sejarah Bung Karno Berkunjung ke Banyuwangi Setelah Kemerdekaan RI, Rabu, 17 Agustus 2022. Banyuwanginetwoek.com. Berikut ini adalah sejarah ketika Bung Karno berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini dilakukan setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Sebelum, Bung Karno diyakini melakukan pertapaan di Alas Purwo beberapa pekan sebelum proklamasi. Lalu, bagaimana kisah ketika Bung Karno datang ke Banyuwangi? Dikutip BanyuwangiNetwork.com dari Naskah id dengan judul Menelusuri Jejak Soekarno di Banyuwangi dan Kisah Spiritualnya di Alas Purwo, berikut ceritanya. Selain di Alas Purwo, puing-puing jejak Ir Soekarno juga ada di Banyuwangi wilayah Utara. Tepatnya di wisata pantai yang kini bernama Marina Boom Banyuwangi. Pada tahun 1951, Presiden RI pertama tersebut mengunjungi monumen Taman Makam Pahlawan 0032. Taman Makam Pahlawan ini dahulunya bernama Taman Makam Pahlawan Satria Laut 0032 Banyuwangi dan sekarang dikenal dengan nama Wisma Raga Laut Pasukan AL RI 0032.Bangunan ini berdiri pada tahun 1950. Pada Mei 1951 Presiden Soekarno berkunjung ke Banyuwangi sekaligus meresmikannya. Didalamnya, ada sejumlah makam dengan nisan berbentuk kapal perang. Tertulis ada 17 prajurit TNI AL yang gugur dalam mempertahankan Indonesia dari penjajah terbaring di makam tersebut. (https://banyuwangi.jatimnetwork.com/)

Lantas bagaimana Presiden Soekarno kali pertama ke Banjoewangi? Seperti disebut di atas, Ir Soekarno berkunjung ke Banjowangi dalam kunjungan dinas. Suatu kunjungan dinas setelah Proklamasi NKRI 18 Agustus 1950. Lalu bagaimana Presiden Soekarno kali pertama ke Banjoewangi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 16 Juni 2023

Sejarah Dewan di Indonesia (4):Masa Abdul Hakim di Gemeenteraad Medan; Batavia Semarang Soerabaja Bandoeng dan Padang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Siapa Abdoel Hakim? Sejarah Abdoel Hakim sebagian sudah ditulis di dalam blog ini sejak 2014. Pada waktu itu nama Abdoel Hakim tidak ada informasi di Wikipedia (namun nama ini ada di dalam daftar gubernur Sumatera Utara). Yang sudah ada di Wikipedia adalah Abdoel Hakim dimana disebutkan pernah menjadi Walikota Padang (hanya dua kalimat). Namun uniknya dua nama yang sama ini setelah ditelusuri (dengan menunjukkan sumbernya) sama-sama pernah menjadi anggota dewan kota (gemeenteraad), ternyata sama-sama berasal dari Angkola Mandailing. Abdoel Hakim (Nasoetion) di Padang dan Abdoel Hakim (Harahap) di Medan. Kini narasi sejarah keduanya di Wikipedia sudah banyak. Sejarah adalah narasi fakta dan data.


Abdul Hakim Harahap (15 Juli 1905 – 7 Oktober 1961) adalah seorang pegawai negeri dan politikus Batak. Lahir di Sarolangun dari ayah dan ibu Batak, Abdul Hakim Harahap bekerja di kantor bea dan cukai setelah menyelesaikan studinya di Prins Hendrikschool. Setelah Indonesia merdeka, ia diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sumatra Utara. Harahap lahir pada tanggal 15 Juli 1905 di Sarolangun, Jambi. Ia lahir sebagai putra Mangaradja Gading, seorang pegawai negeri Batak. Dia adalah anak kedua dari enam bersaudara yang dimiliki orang tuanya. Setelah Harahap lahir, Mangaradja Gading pindah ke kota Jambi. Di kota itu, Mangaradja Gading mendaftarkan Harahap ke ELS pada tahun 1914, untuk mengikuti kakaknya yang sudah pernah belajar di sana. Ia hanya belajar selama dua tahun di sana, karena ayahnya dipindahkan ke kota Sibolga pada tahun 1916. Di Sibolga, Mangaradja Gading masih berstatus pegawai negeri, namun dengan pangkat yang lebih tinggi. Abdul Hakim melanjutkan ELS-nya di Sibolga. Ia lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1920, dan melanjutkan belajar di Mulo. Ia lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1924, dan bersekolah di Prins Hendrikschool sampai tahun 1926. Selama ini, ia terlibat dalam gerakan-gerakan nasionalis di Hindia Belanda, seperti Jong Islamieten Bond, Jong Batak dan Jong Sumatranen Bond. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Abdoel Hakim semasa Gemeenteraad di Medan? Seperti disebut di atas, narasi sejarah Abdoel Hakim sudah ditulis sejak 2014, tetapi bagaimana Gemeenteraad di Medan semasa Abdoel Hakim kurang terinformasikan. Bagaimana dengan di Batavia, Semarang, Soerabaja, Bandoeng dan Padang. Lalu bagaimana sejarah Abdoel Hakim semasa Gemeenteraad di Medan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyuwangi (43): NKRI, Itu Harga Mati Bernegara; Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan Negara Kesatuan RI


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah bentuk koreksi terhadap Negara Republik Indonesia (RIS) 1949/1950 untuk kembali ke bentuk awal sesuai amanat UUD 1945. Proklamasi NKRI dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak itu, semboyan NKRI Harga Mati terus digaungkan hingga ini hari di seluruh Indonesia termasuk di wilayah Banyuwangi.


BNPT Dirikan Warung NKRI di Banyuwangi. Kamis, 20 Jan 2022. Banyuwangi - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendirikan Warung NKRI di Banyuwangi. Ini merupakan Warung NKRI keempat yang didirikan BNPT di Indonesia. Banyuwangi dipilih karena memiliki banyak program deradikalisasi dan harmonisasi toleransi masyarakat. "Banyuwangi memiliki banyak program deradikalisasi. Seperti Festival Kebangsaan, Jagoan Digital, Rantang Kasih, dan lainnya yang merupakan bentuk negara hadir di tengah masyarakat. Sangat tepat memilih Banyuwangi untuk program Warung NKRI," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar saat peresmian Warung NKRI, Kamis (20/1/2022). Peresmian yang dikemas dengan dialog kebangsaan tersebut, juga dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Gubernur Jatim yang diwakili Kepala Bakesbangpol Heru Wahono Santoso, Kapolresta Banyuwangi, Danlanal Banyuwangi, Dandim Banyuwangi serta Kepala OPD Banyuwangi. Boy Rafli mengatakan, program-program Banyuwangi tersebut mampu mengikis intoleransi masyarakat. Kehadiran Warung NKRI ini bertujuan menggiatkan dialog-dialog kebangsaan yang sarat akan nilai persatuan, toleransi, dan gotong royong. Pesan kebangsaan dari dalam Warung NKRI ini diharapkan dapat menjalar ke seluruh lapisan masyarakat sehingga ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dapat dibendung. (https://www.detik.com/jatim/)

Lantas bagaimana sejarah NKRI, harga mati bernegara? Seperti disebut di atas, NKRT adalah harga mati. Pernah ditawar dengan harga lain pada masa RIS; Pada masa ini tempat harga mati iti ada yang menyebut Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Warung NKRI). Lalu bagaimana sejarah NKRI, harga mati bernegara?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.