Rabu, 13 Desember 2023

Sejarah Bahasa (173): Bahasa Sikka Orang Sikka Pulau Flores;Maumere dan Kelompok Populasi Sikka, Krowe, Mukang, Muhang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Sikka berada di Kabupaten Sikka, di Flores Timur Tengah. Menurut sebuah sumber daerah asal orang Sikka di Kecamatan Bola, Lela, Maumere, dan Kewapante. Suku Sikka dianggap sebagai salah satu bagian dari suku Mukang. Suku Mukang terdiri suku Sikka, Krowe, Mukang, dan Muhang. Nama Sikka juga adalah nama desa di Kecamatan Lela berjarak 30 km dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka. Pada zaman dahulu desa Sikka adalah pusat pemerintahan kerajaan Sikka dan menjadi titik awal kedatangan bangsa Portugis di Flores.


Bahasa Sikka atau bahasa Krowe adalah bahasa yang digunakan suku Sikka. Bahasa orang Sikka berbeda dengan bahasa dari suku lainnya seperti suku Tana Ai yang juga merupakan salah satu suku yang berada di Kabupaten Sikka bagian tengah dan timur. Bahasa Sikka memiliki tiga dialek yaitu dialek Sokka, Nita, dan Kange.Dialek-dialek Sara Krowe, Sikka Natar, dan Tana Ai. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Jumlah penutur bahasa Sikka sekitar 150.000 jiwa yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Sikka kecuali di daerah Kecamatan Paga yang berbahasa Lio, kecamatan Talibura yang berbahasa Muhang, dan pulau- pulau yang termasuk Kecamatan Maumere yang berbahasa Palue (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Sikka orang Sikka di pulau Flores? Seperti disebutkan di atas bahasa Sikka dituturkan orang Sikka di pulau Flores. Maumere dan kelompok Populasi Sikka, Krowe, Mukang, dan Muhang. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sikka orang Sikka di pulau Flores? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (172): Bahasa Sumba Pulau Sumba dan Kayu Cendana Tempo Doeloe; Melanesia-Papua dan Austronesia-Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Sumba adalah bahasa daerah yang terutama digunakan oleh masyarakat di pulau Sumba, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pada tahun 1961 Alkitab Perjanjian Baru (PB) bahasa Kambera (Sumba Timur) dan pada tahun 1970 PB bahasa Wewewa (Sumba Barat) diterbitkan oleh LAI.


Pulau Sumba didiami oleh Suku Sumba dan terbagi atas empat kabupaten, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur adalah bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Masyarakat Sumba secara rasial adalah campuran Ras Melanesia-Papua dan Ras Austronesia-Melayu, yang cukup mampu mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di kepulauan Nusa Tenggara Timur sejak dahulu kala. Kepercayaan khas daerah Marapu, setengah leluhur, setengah dewa, masih amat hidup di tengah-tengah masyarakat Sumba. Marapu menjadi falsafah dasar bagi berbagai ungkapan budaya Sumba mulai dari upacara-upacara adat, rumah-rumah ibadat (umaratu) rumah-rumah adat dan tata cara rancang bangunnya, ragam-ragam hias ukiran-ukiran dan tekstil sampai dengan pembuatan perangkat busana seperti kain-kain hinggi dan lau serta perlengkapan perhiasan dan senjata.
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Sumba di pulau Sumba, penghasil kayu cendana tempo doeloe?  Seperti disebut di atas bahasa Sumba dituturlam orang Sumba di pulau Sumba. Melanesia-Papua dan Austronesia-Melayu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sumba di pulau Sumba, penghasil kayu cendana tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Selasa, 12 Desember 2023

Sejarah Bahasa (171)Bahasa Melayu Bangsa Melayu Alam Melayu; Mengapa Bisa Cara Membaca Berbeda dengan Cara Memikirkan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Di Malaysia Melayu adalah sebagai penduduk peribumi yang bertutur dalam bahasa Melayu, beragama Islam, dan yang menjalani tradisi dan adat-istiadat Melayu. Di Malaysia, penduduk pribumi dari keturunan suku-suku di Indonesia, seperti Minangkabau, Aceh, Bugis, Mandailing, Banjar, Jawa yang bertutur dalam bahasa Melayu, beragama Islam dan mengikuti adat-istiadat Melayu, semuanya dianggap sebagai orang Melayu (Anak Dagang) selain daripada Melayu Anak Jati yang berasal daripada Tanah Melayu itu sendiri.

 

Bahasa Melayu merupakan sebuah bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia yang dituturkan terutama di Asia Tenggara Maritim. Bahasa ini memiliki sekitar 290 juta penutur (dengan 30 juta sebagai "bahasa Melayu" dan 260 juta sebagai "bahasa Indonesia" di seluruh dunia. Bahasa ini menjadi bahasa kebangsaan dan bahasa resmi di Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa Malaysia), Brunei Darussalam, Singapura, dan menjadi akar dari bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi dan bahasa kebangsaan di Indonesia. Selain itu, bahasa Melayu tempatan merupakan salah satu bentuk bahasa daerah di Sumatra, Kalimantan, dan sebagai kreol di berbagai daerah di Indonesia dan bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa kerja di Timor Leste (bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa kerja selain bahasa Inggris). Penggunaan istilah "bahasa Melayu" di Indonesia pada umumnya merujuk pada dialek bahasa Melayu yang merupakan bahasa daerah di Indonesia (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu bangsa Melayu alam Melayu? Seperti disebut di atas bahasa Melayu di Malaysia digunakan bangsa Melayu. Ada apa alam Melayu? Cara membaca berbeda dengan cara memikirkan. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu bangsa Melayu alam Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (170): Bahasa Melayu Baku di Malaysia dan Mengapa Tidak Digunakan? Bahasa Indonesia Bahasa Baku di Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Wikipedia mendeskripsikan Bahasa Indonesia dalam dialek bahasa Melayu Malaysia sebagai berikut: Bahasa Indonesia ialah bahasa rasmi dan bahasa kebangsaan bagi negara Indonesia. Ianya adalah piawai bagi Bahasa Melayu yang diubah suai dan berevolusi di Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa rasmi mengikut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 36. Pertanyaannya: mengapa entir ‘Bahasa Indonesia’ dalam bahasa Melayu Malaysia? (https://ms.wikipedia.org). Versi lengkap dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan entri ‘Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas’ ((https://id.wikipedia.org).


Bahasa Melayu Baku, juga dikenal sebagai bahasa Melayu Standar atau bahasa Melayu Piawai adalah ragam baku bahasa Melayu yang digunakan di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Ragam ini berdasarkan bahasa Melayu dialek Johor-Kep. Riau dan digunakan dalam situasi formal. Ini dituturkan oleh sebagian besar penduduk Malaysia meskipun sebagian besarnya mempelajari bahasa Melayu setempat atau bahasa daerah lain terlebih dahulu. Bahasa Melayu merupakan mata pelajaran wajib di sekolah dasar dan menengah. Sebagai bahasa kebangsaan di tiga negara, bahasa Melayu baku mempunyai berbagai nama resmi. Di Malaysia, ragam ini ditetapkan sebagai bahasa Melayu Malaysia, bahasa Melayu piawai, bahasa Melayu standard, atau bahasa Melayu. Di Singapura dan Brunei, ragam ini disebut bahasa Melayu. Bahasa Melayu baku Malaysia mengikuti pelafalan Johor-Kep. Riau, sedangkan bahasa Melayu baku Brunei dan Singapura mengikuti pelafalan baku. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu Baku di Malaysia mengapa tidak digunakan? Seperti disebut di atas bahasa Melayu Baku ada di Malaysia namun jarang digunakan. Bahasa Indonesia adalah Bahasa Baku di Indonesia. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu Baku di Malaysia mengapa tidak digunakan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Senin, 11 Desember 2023

Sejarah Bahasa (169): Bahasa Melayu di Semenanjung Malaya dan Pulau Singapura; Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Malaya


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Masyarakat Melayu (Melayu: Melayu Malaysia) salah satu dari bangsa Malaysia, penduduk setempat yang menghuni wilayah Semenanjung dan Borneo Utara. Masyarakat Melayu di Malaysia sama dengan masyarakat Melayu di beberapa wilayah Indonesia, tetapi beberapa wilayah merupakan kelompok tersendiri (di Sarawak, Sabah, Kedah, Terengganu atau Kelantan). Definisi Melayu adalah penduduk peribumi bertutur bahasa Melayu, beragama Islam, menjalani tradisi dan adat-istiadat Melayu.


Bahasa Melayu Malaysia atau bahasa Malaysia, biasa disebut bahasa Melayu saja adalah bentuk bahasa Melayu yang dibakukan dan digunakan sebagai bahasa kebangsaan resmi di Malaysia menurut baku yang ditetapkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia. Bahasa Melayu Malaysia Baku lebih dari 80% kognitif dengan Bahasa Indonesia Baku yang seakar dan dituturkan oleh lebih dari 15 juta orang di Malaysia. Bahasa Melayu ini menjadi bahasa kebangsaan negara Malaysia menurut Pasal 152 Undang-Undang Dasar Perserikatan Malaysia, menyebut bahwa: "Bahasa kebangsaan ialah bahasa Melayu". Bahasa ini dituturkan oleh sebagian besar penduduk Malaysia meskipun sebagian besarnya mempelajari bentuk bahasa Melayu tempatan atau bahasa asli lain terlebih dahulu. Bahasa Melayu adalah mata pelajaran wajib di sekolah dasar dan menengah. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu di semenanjung Malaya dan pulau Singapura? Seperti disebut di atas bahasa Melayu ditututkan penduduk Malayasia dan Singapura di Semenanjung Malaya dan pulau Sungapura. Dialek-dialek bahasa Melayu di Malaya. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu di semenanjung Malaya dan pulau Singapura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (168): Bahasa Champ di Thailand; Apakah Bahasa Aceh di Sumatra Berasal dari Bahasa Champ di Thailand?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Cham adalah kelompok etnis di Asia Tenggara. Diperkirakan sekitar 4,000 suku Cham tinggal di Thailand; banyak dari mereka telah pindah ke selatan ke provinsi Pattani, Narathiwat, Yala, dan Songkhla untuk bekerja. Suku Cham merupakan keturunan dari Kerajaan Champa (abad ke-7 sampai 15). Mereka berkaitan dengan suku bangsa Austronesia lainnya dan menuturkan bahasa Cham, suatu bahasa Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia (subkelompok Aceh-Cham).


Bahasa Aceh adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Aceh yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa Chamik, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa yang memiliki kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Cham, Roglai, Jarai, Rade dan 6 bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamic. Bahasa-bahasa lainnya yang juga berkerabat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau. Bahasa Aceh tersebar terutama di wilayah pesisir Aceh. Bahasa ini dituturkan mulai dari Manyak Payed, Aceh Tamiang di pesisir timur sampai ke Trumon, Aceh Selatan di pesisir barat. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Champ di Thailand? Seperti disebut di atas bahasa Champ dituturkan orang Champ yang tersebar di berbagai wilayah termasuk di Thailand. Apakah bahasa Aceh di Sumatra berasal dari bahasa Champ di Thailand? Lalu bagaimana sejarah bahasa Champ di Thailand? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982