Rabu, 07 Desember 2022

Sejarah Madura (22): Pendidikan di Pulau Madura, Sejak Kapan Bermula? Bagaimana Membaca Ulang Sejarah di Wilayah Madura


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Bagaimana sejarah pendidikan di pulau Madura? Tampaknya kurang terinformasikan. Okelah, itu tujuan kita untuk mengetahui sejarah pendidikan di pulau Madura. Dalam hal ini pendidikan yang kita maksud adalah pendidikan modern dengan menggunakan aksara Latin. Introduksi pendidikan modern tersebut di pulau Madura baru terjadi pada era Pemerintah Hindia Belanda. Seperti di tempat lain pada masa yang sama, pendididikan dianggap sebagai bentuk upaya untuk mencerdaskan penduduk. Pada masa ini, pendidikan akan membantu untuk membaca ulang sejarah. Salah satu diantaranya sejarah pendidikan.


Membaca (Ulang) Sejarah Madura, dinarasasikan oleh AR Setiawan berdasarkan diskusi bersama Prof Dr Abdul Hadi WM. Beberapa kutipan sebagao berikut: beberapa konten kesejarahan dalam literasi yang tersedia ‘banyak bermasalah’...ada pembelokan yang secara substansi mengarah pada pembohongan sejarah…perlu dibaca dan dikonstruksi ulang dengan basis lintas keilmuan. Sejarah tidak bisa dipandang dari satu sisi ilmu sejarah saja. Unsur dan aspek kesejarahan perlu digali dari disiplin ilmu lainnya, seperti arkeologi, geografi, antropologi, ekonomi, hukum, termasuk sastra (bahasa, linguistik, dan filologi). Sebuah peristiwa di masa tertentu perlu dibaca secara komprehensif dari banyak sudut pandang… Madura, sebagai locus yang kerap terpinggirkan dari narasi besar…ada kekerabatan yang kuat antara manusia Madura dengan Jawa, Sunda, Blambangan, Bali, Bima, Melayu, Makassar hingga Aceh. Titik-titik persinggungan ini juga penting digali dan dipelajari. Untuk apa? Mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang asbabunnuzul tentang peristiwa, kejadian, dan tokoh yang membentuk kebudayaan Madura… Sebagaimana dimafhumi, sejarah yang dituliskan mayoritas adalah sejarah milik pemenang atau penguasa. Inilah pentingnya pembacaan kritis terhadap sejarah…Sejarah Madura, secara substansial sarat pertautan agama dan budaya (https://radarmadura.jawapos.com/sastra-budaya/07/08/2022/)

Lantas bagaimana sejarah pendidikan di pulau Madura, sejak kapan bermula? Seperti disebut di atas, sejarah Pendidikan di pulau Madura kurang terinformasikan. Mengapa? Itu satu hal. Hal yang lebih penting sekarang adalah bagaimana membaca ulang sejarah di wilayah Madura khususunya dalam bidang Pendidikan. Lalu bagaimana sejarah pendidikan di pulau Madura, sejak kapan bermula? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Madura (21): Kesehatan di Wilayah Madura; Epidemi, Dokter Belanda, Sekolah Kedokteran dan Dokter Asal Pulau Madura


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini 

Apakah ada sejarah kesehatan di wilayah (pulau) Madura? Tampaknya tidak ada yang perduli sehingga sejarah Kesehatan di wilayah Madura kurang terinformasikan. Apa pentingnya sejarah Kesehatan di wilayah Madura? Seperti di wilayah lain, sejarah kesehatan menggambarkan bagaimana asal mula peningkatan status kesehatan, khususnya di pulau Madura sehingga penduduk di Madura sekarang menjadi lebih sehat dibandingkan masa lampau. Peran para dokter penting dalam mengatasi permasalahan awal kesehatan di Madura (epidemic). Salah satu diantara dokter tersebut adalah Dr Mohamad Anwar.


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, merupakan rumah sakit satu-satunya milik Pemerintah Kabupaten Sumenep. Sebelum tahun 1973, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumenep menyatu dengan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Sumenep. Ketika itu dinamakan Kantor Malaria, kantornya berada di Jl. Dr. Soetomo, Desa Pajagalan, Kecamatan Kota, Sumenep. Pada tahun 1980 dimulai pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumenep yang terletak di Jl. Dr. Cipto No. 42 Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep (di lokasi sekarang). Pada tahun 2005 terjadi perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumenep menjadi Rumah Sakit Daerah dr. H. Moh. Anwar. Nama Dr. H. Moh. Anwar mengambil nama dokter putra daerah yang pertama kali mendharma baktikan profesinya sebagai dokter di Kabupaten Sumenep
(https://faktualnews.co/2021/03/13/)

Lantas bagaimana sejarah kesehatan di wilayah Madura? Seperti disebut di atas, sejarah kesehatan di wilayah Madura kurang terinformasikan. Dalam sejarah Kesehatan di wilayah Madura terutama di pulau Madura terkait dengan kehadiran dokter-dokter Belanda, terjadinya epedimik, dan keutamaan sekolah kedokteran dan dokter-dokter asal pulau Madura. Lalu bagaimana sejarah kesehatan di wilayah Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 06 Desember 2022

Sejarah Madura (20): Aksara Pulau Madura, Bagaimana Awal Terbentuk Aksara Madura? Persebaran Aksara-Aksara Era Nusantara


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini 

Apakah ada aksara Madura? Yang jelas sudah ada penelitian tentang bahasa Madura. Disebutkan aksara Madura mirip aksara Jawa. Dalam aksara-aksara nusantara, para peneliti merujuk pada kebedaan aksara Pallawa di masa lampau. Di duga aksara asli Nusantara (seperti aksara Batak dan aksara Jawa) diturunkan dari aksara Pallawa. Pada zaman berikutnya muncul aksara Jawi (aksara Arab gundul). Sejak kehadiran orang Eropa (Portugis dan Belanda), diintroduksi aksara Latin (yang umum digunakan di Indonesia pada masa ini).

.

Abstrak: Dalam perkembangan kebudayaan suatu masyarakat, tulisan memainkan peranan yang penting sekall dalam sejarah kehidupan manusia, berkenaan dengan masalah kehidupan sehari-hari, sosial, politik, kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Salah satu suku bangsa di Nusantara yang masyarakatnya memiliki sistem tulisan adalah suku bangsa Madura. Masyarakat Madura menyebutnya dengan istilah carakan Madam atau aksara jaba. Disebut aksara jaba karena tulisan iniherasal dari luar Madura, yaitu Jawa. Secara fisik, bentuk maupun jumlah hurufnya memang mirip dengan tulisan Jawa, hanacaraka, hanya cara membacanya yang agak berbeda. Pada masa dahulu, aksara jaba bulcan saja digunakan sebagai sarana komunikasi melainkan juga sarana untuk menuangkan aspirasi keindahan. Sayang sekali, pada masa kini, tulisan Madura nyaris dilupakan oleh para pendukungnya, terutama generasi mudanya. Meskipun demikian, sebagai sarana sastra, fenomena tulisan Madura. di masa Ialu sampai sekarang rnasih dapat kita lihat buktinya, terabadikan dalam naskah-naskah kuno Madura. Sayang sekall, keterikatan orang pada tradisi lama seringkali menyebabkan munculnya pandangan khusus mengenai naskah-naskah lama tersebut, sehingga ada orang yang mengkultuskannya dan ada pula yang tidak memperdulikannya. Berkenaan dengan hal di atas, penelitian ini dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana peranan tulisan Madura dalam masyarakat pendukungnya, dilihat dari fenomena rnasa lalu dan kini. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa orang Madura yang dapat membaca dan menulis aksara Jawa pada masa kini sudah sangat sedikit jurnlahnya, sedangkan naskah-naskahnya pun sekarang hanya dihargai sebagai benda keramat atau benda antik yang laku dijual (Aksara dan Naskah Madura: Peninggalan Budaya Nusantara, Titik Pudjiastuti dan Muhammad Fuad, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997).

Lantas bagaimana sejarah aksara di pulau Madura, bagaimana awal terbentuk aksara Madura? Seperti disebut di atas, aksara Madura mirip aksara Jawa dan untuk itu sudah ada penelitian tentang kebedaaan aksara Madura. Bagaimana dengan persebaran aksara-aksara di Nusantara? Lalu bagaimana sejarah aksara di pulau Madura, bagaimana awal terbentuk aksara Madura?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Madura (19):Bahasa Madura Bahasa Asli Diantara Bahasa Melayu-Bahasa Jawa; Perbedaan Dialek Bahasa di Pulau Madura


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini   

Bahasa adalah satu hal. Bagaimana bahasa terbentuk hal lain lagi. Lalu bagaimana sejarah bahasa Madura? Dalam hal ini bahasa Madura adalah bahasa yang umumnya digunakan di pulau Madura, dimana dialek Sumenep yang dijadikan acuan. Bahasa Madura, khususnya kosa kata memiliki banyak kemiripan dengan dengan bahasa Melayu dan bahasa Jawa. Hal itu boleh jadi karena bahasa Melayu sebagai lingua franca (pulau Madura cukup terbuka) dan kedekatan pulau Madura dengan pulau Jawa.


Bahasa Madura adalah bahasa digunakan suku Madura. Bahasa Madura mempunyai penutur kurang lebih 8 juta orang, terutama di pulau Madura, Jawa Timur atau di wilayah disebut Tapal Kuda (Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi). Fonotaktik dalam bahasa Madura jauh lebih kompleks jika dibandingkan fonotaktik bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Bahasa Madura merupakan anak cabang dari bahasa Austronesia ranting Melayu-Polinesia. Bahasa Madura memiliki asal usul erat dengan bahasa Jawa Kuno (mengingat dalam Kakawin Nagarakretagama pupuh 15). Bahasa Madura juga memiliki serapan dari bahasa Melayu sebagai sesama bangsa Austronesia, bahasa Arab, bahasa Tionghoa, dan beberapa bahasa lainnya. Bahasa Madura juga memiliki keterkaitan erat dengan Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, dan Bahasa Bali mengingat masih merupakan satu komunitas budaya. Sebagian besar kata-kata dalam bahasa Madura berakar dari bahasa Melayu. Bahasa Madura juga mempunyai dialek-dialek yang tersebar di seluruh wilayah tuturnya. Di pulau Madura sendiri ada beberapa dialek seperti Bangkalan, Bawean (di pulau Bawean), Pamekasan, Sampang, Sapudi (di pulau Sapudi) dan Sumenep. Dialek yang dijadikan acuan bahasa Madura adalah dialek Sumenep. Di pesisir pulau Jawa, bercampur dengan bahasa Jawa, disebut bahasa Madura Pendalungan (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Madura, bahasa asli diantara bahasa Melayu dan bahasa Jawa? Seperti disebut di atas, bahasa Madura dianggap berbeda dengan bahasa Jawa, tetapi juga berbeda dengan bahasa Melayu. Satu yang jelas bahasa Madura memiliki perbedaan dialek bahasa di Pulau Madura. Lalu bagaimana sejarah bahasa Madura, bahasa asli diantara bahasa Melayu dan bahasa Jawa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 05 Desember 2022

Sejarah Madura (18):Sungai-Sungai di Pulau Madura; Gunung-Gunung Rendah di Pulau Madura dan Geomorfologi Wilayah Madura


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Sungai-sungai di pulau Madura? Tentu saja tidak dalam konteks membandingkan sunga-sungai yang panjang di wilayah Jawa Timur seperti sungai Solo dan sungai Surabaya dan sungai Brantas. Sungai-sungai besar di Jawa Timur berhulu di gunung-gunung tinggi seperti sungai Soerabaya yang berhulu di gunung Semeru. Di pulau Madura hanya gunung-gunung rendah (bukit) yang ditemukan, dimana sungai-sungai di pulau Madura berhulu. Jelas berbeda. Meski demikian, ada persamaannya. Seperti sungai-sungai di Jawa Timur, sungai-sungai di pulau Madura juga menyebabkan proses sedimentasi (terbentuknya daratan baru). Dalam hal ini kita sedang mendeskripsikan geomorfologis di pulau Madura.  


Daftar sungai di Madura semuanya berhulu di pegunungan kapur: Kali Baru, lintasan barat, laut Jawa,  melintasi Bangkalan; Kali Balige, selat Madura; Kali Klempes, selat Madura; Kali Lebak, lintasan barat, laut Jawa; Kali Pasian, selat Madura, melintasi Sumenep; Kali Pasongsongan, laut Jawa, melintasi Pasongsongan; Kali Sampang, selat Madura, melintasi Sampang; Kali Saroka, selat Madura, melintasi Saronggi; Kali Sedung, laut Jawa; Kali Semajul, selat Madura, melintasi Pamekasan; Kali Sumberbanger, laut Jawa; Kali Tambing, laut Jawa; Kali Temburu, laut Jawa, melintasi Tamberu. Kali Sampang mengalir dari utara ke selatan melintasi tiga kecamatan di Kabupaten Sampang termasuk Kota Sampang. Kali Sampang berhulu di selatan bukit Betating, desa Gunung Rancak, kecamatan Robatal dan bermuara di selat Madura, kecamatan Sampang. Sungai ini merupakan sungai utama di daerah aliran sungai (DAS) Kemuning atau kadang juga disebut DAS Bediyan seluas sekitar 382,304 km2 mencakup lima kecamatan yaitu Robatal, Karang Penang, Kedungdung, Omben dan Sampang. Sejumlah anak sungai yang bermuara ke Kali Sampang antara lain: sungai Gunungmaddah, Colak, Malaka, Bediyan, Lancaran, Batulebar, Lepelle, Arnih (Wikipedia). Sungai Sumber Pucung panjangnya 8.8 Km; Semajid (17 Km); Torbang (3.5 Km); Pengarengan (7.9 Km); Sampang (30 Km) dan sungai Sorokah (14 Km) (BPS Jawa Timur)

Lantas bagaimana sejarah sungai-sungai di pulau Madura? Seperti disebut di atas di pulau Madura terdapat beberapa sungai, namun sungainya tidak sepanjang sungai-sungai di pulau Jawa. Satu yang pasti gunung-gunung di pulau Madura rendah yang menyebabkan geomorfologi wilayah Madura berbeda dengan wilayah pulau Jawa. Lalu bagaimana sejarah sungai-sungai di pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Madura (17): Gunung Semeru dan Pulau Madura; Sejarah Letusan Gunung Api Pulau Jawa, Gempa Bumi Wilayah Madura


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini 

Hari kemarin, Minggu, 4 Desember 2022 terjadi erupsi gunung Semeru (awan panas, debu vulknaik dan guguran). Tidak ada gempa, tetapi erupsi tersebut pada hari ini diberitakan ada satu dusun yang telah tertimbun akibat dampak vulkanik Semeru. Belum lama ini telah terjadi gempa di Garut, yang mana sebelunya gempa terjadi di Cianjur. Dari semua itu kita hanya berharap kerugian menimal (benda dan jiwa). Sementara mengikuti perkembangan yang terjadi di gunung Semeru, mari kita mempelajari sejarah apakah ada kaitan letusan gunung api di wilayah Semeru dan gempa bumi (di daratan pulau Jawa) dengan situasi dan kondisi di wilayah (pulau) Madura.


Gunung Semeru adalah gunung berapi kerucut di Jawa Timur yang juga gunung tertinggi di pulau Jawa dengan puncaknya Mahameru, 3.676 M. Gunung Semeru berada di wilayah kabupaten Malang dan Lumajang. Catatan letusan pertama yang terekam 8 November 1818. Pada rentang 1829-1878 juga terjadi beberapa kali letusan hingga tahun 1913 tetapi tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Letusan pada abad ke-19 terjadi pada tahun 1829, 1830, 1832, 1836, 1838, 1842, 1844, 1845, 1848, 1851, 1856, 1857, 1860, 1864, 1867, 1872, 1877, dan 1878, 1884 1899. Pada 1941-1942, terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang. Leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Beberapa aktivitas vulkanik juga tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1961, 1963, 1967, 1969, 1972, 1990, 1992, 1994 Demikian seterusnya. Pada 1 Desember 2020, gunung Semeru mengalami letusan yang diikuti guguran awan panas dari puncak. Adapun jarak luncur guguran awan panas ini mencapai 2-11 kilometer. Tanggal 4 Desember 2021 pukul 15.10 WIB, gunung Semeru Meletus. Gempa vulkanik berkaitan dengan letusan, guguran dan hembusan asap kawah telah terjadi sebanyak 54 kali gempa letusan atau erupsi, 4 kali gempa guguran, dan 18 kali gempa hembusan. Pada 16 Desember 2021 tercatat pukul 23.00 WIB, gunung Semeru dinaikkan statusnya oleh PVMBG dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Hari kemarin Desember 2022 tercatat pukul 12.00 WIB, gunung Semeru dinaikkan statusnya dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah gunung Semeru dan pulau Madura? Seperti disebut di atas, gunung Semeru di timur pulau Jawa tidak jauh dari pulau Madura. Sejumlah gunung tinggi berdekatan dengan gunung Semeru dimana diantaranya masih banyak yang aktif termasuk gunung Semeru. Sementara itu di pulau Madura tidak ada gunung tinggi, tetapi kerap terjadi gempa. Apakah itu berkaitan? Lalu bagaimana sejarah gunung Semeru dan pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.