Sabtu, 24 Juni 2023

Sejarah Dewan di Indonesia (19): R Slamet, Gemeenteraad Semarang; Semarang Penting dalam Sejarah Perjuangan Desentralisasi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Siapa Raden Slamet di Semarang? Mungkin tidak ada yang mengetahui. Boleh jadi karena itu tidak ada narasi sejarahnya. Raden Slamet sejatinya pernah menjadi anggota dewan kota (gemeenteraad) Semarang. Terbilang cukup lama. Oleh karena itu diduga kuat karyanya di Semarang cukup banyak. Gemeenteraad Semarang dibentuk tahun 1906. Raden Slamet salah satu tokoh Boedi Oetomo.


Ada dua tokoh Boedi Oetomo dengan nama Raden Slamet. Satu adalah dokter lulusan Stovia, yang lain pegawai pemerintah lulusan HBS Semarang. Nama Dr Raden Slamet adalah salah satu pendiri Boedi Oetomo. Raden Slamet di Semarang, menjadi penting di dalam organisasi Boedi Oetomo, yang menjadi organisasinya untuk menuju kursi di dewan kota Semarang.

Lantas bagaimana sejarah Raden Slamet di Gemeenteraad Semarang? Seperti disebut di atas, nama Raden Slamet kurang terinformasikan, sejatinya Raden Slamet termasuk anggota dewan gemeenteraad pribumi terkenal di Semarang, kota penting dalam sejarah perjuangan desentralisasi semasa Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah Raden Slamet di Gemeenteraad Semarang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Dewan di Indonesia (18): Gemeente Semarang Mulai 1906; Ibu Kota Residentie Semarang - Ibu Kota Province Midden Java


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Semarang adalah salah satu dari tiga kota awal di Indonesia semasa Pemerintah Hindia Belanda yang dijadikan sebagai status kota (gemeente). Dua lainnya adalah Batavia dan Soerabaja. Tiga kota ini dapat dikatakan kota-kota terbesar saat itu, yang mana pemberlakuan desentralisasi dimungkinkan dengan membentuk dewan kota (gemeenteraad). Dalam perkembangannya, kota Semarang yang telah menjadi ibu kota residentie juga ditetapkan sebagai ibu kota province pada tahun 1922.

 

Riwayat Kota Lama Semarang dan Keunggulannya sebagai Warisan Dunia. Tim Departemen Sejarah Universitas Diponegoro. Berdasarkan besluit 1 April 1906, Semarang ditetapkan sebagai gemeente atau pemerintahan kotapraja (Stbs 1906 No. 120). Pemerintahan Kota Semarang dijalankan burgemeester, college van burgemeester, wethouder, dan gemeenteraad. Pada awal pembentukannya, Gemeenteraad Semarang memiliki 23 orang anggota yang terdiri atas 15 orang Eropa, 5 orang bumiputra, dan 3 orang Timur Asing. Pada tahun-tahun pertama, anggota gemeenteraad masih diangkat oleh pemerintah pusat, namun mulai tahun 1909 anggota-anggota dewan tersebut telah dipilih, dan pelaksana pemilihannya adalah Semarangshe Kiesvereeniging (badan pemilihan Semarang). Pembicaraan-pembicaraan dalam gemeenteraad dilakukan menggunakan bahasa Belanda. Padahal ketika itu masih sangat sedikit orang yang mampu berkomunikasi menggunakan bahasa tersebut. Untuk mengatasinya, asisten residen menyalin pembicaraan-pembicaraan ke dalam bahasa Melayu. Asisten residen, selaku ketua dewan, juga memberikan saran-saran kepada anggota bumiputra dan Cina, karena mereka memang belum berpengalaman dalam urusan gemeenteraad. Pada tahun 1917 jumlah anggota gemeenteraad ditambah, dari 23 orang menjadi 27 orang, yang terdiri atas 15 orang Eropa, 8 orang bumiputra, dan 4 orang Timur Asing. (https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/)

Lantas bagaimana sejarah Gemeente Semarang bermula 1906? Seperti disebut di atas, Semarang sudah sejak lama berkembang menjadi kota besar yang kemudian ditingkatkan statusnya pada tahun 1906 sebagai gemeente. Gemeente Semarang juga adalah ibu kota Residentie Semarang, dan kemudian dijadikan ibu kota Province Midden Java. Lalu bagaimana sejarah Gemeente Semarang bermula 1906? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 23 Juni 2023

Sejarah Dewan di Indonesia (17): Wethuder Gemeenteraad Surabaya, Radjamin Nasution Sejak 1931; Volksraad Menjadi Walikota


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Narasi sejarah Radjamin Nasoetion di Wikipedia begitu minim. Hanya satu kalimat. Apakah Radjamin Nasoetion tidak begitu penting dalam narasi sejarah Kota Soerabaya? Idem dito dengan Doel Arnowo, namun narasinya ada beberapa kalimat. Sekali lagi apakah Doel Arnowo Harahap tidak begitu penting dalam narasi sejarah Kota Soerabaya? Okelah. Sejarah tetaplah sejarah. Seperti kata Ashli sejarah tempo doeloe: Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri.


Radjamin Nasution gelar Sutan Kumala Pontas (15 Agustus 1892 – 10 Februari 1957) adalah Wali Kota Surabaya yang pertama. Ia juga merupakan salah satu anggota Komite Nasional Indonesia. Doel Arnowo (nama asli: Abdoel Adhiem) (30 Oktober 1904 – 18 Januari 1985) adalah Wali Kota Surabaya yang menjabat antara tahun 1950 sampai 1952. Selain itu, ia juga menjadi Rektor Universitas Brawijaya yang pertama, pada tahun 1963-1966. Doel Arnowo meninggal dunia di RSUD dr Soetomo, Surabaya pada 18 Januari 1985. Doel Arnowo merupakan penggagas pembangunan monumen Tugu Pahlawan di Surabaya yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1952. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Wethouder di Gemeenteraad Soerabaja, Radjamin Nasoetion sejak 1931? Seperti disebut di atas, narasi sejarah Radjamin Nasoetion kurang diinformasikan. Fakta bahwa Radjamin adalah seorang anggota dewan kota senior di kota (gemeente) Soerabaja. Radjamin Nasoetion pernah anggota Volksraad dan menjadi Walikota Sioerbaja yang pertama. Lalu bagaimana sejarah Wethouder di Gemeenteraad Soerabaja, Radjamin Nasoetion sejak 1931? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Dewan di Indonesia (16): Gemeente Soerabaja Mulai 1906; Ibu Kota Residentie Soerabaja dan Ibu Kota Province Oost Java


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Soerabaja adalah salah satu dari tiga kota awal di Indonesia semasa Pemerintah Hindia Belanda yang dijadikan sebagai status kota (gemeente). Dua lainnya adalah Batavia dan Semarang. Tiga kota ini dapat dikatakan kota-kota terbesar saat itu, yang mana pemberlakuan desentralisasi dimungkinkan dengan membentuk dewan kota (gemeenteraad). Dalam perkembangannya, kota Soerabaja yang telah menjadi ibu kota residentie juga ditetapkan sebagai ibu kota province pada tahun 1922.


Surabaya, Masa Pemerintahan Hindia Belanda. Wilayah dengan luas 291,78 Km2 serta menurut data terakhir- berpenduduk 1.807.112 jiwa ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan tata pemerintahan, organisasi, pembagian wilayah administrasi dari satu pe­riode ke periode lain sebagai berikut: Pemerintahan Kota Surabaya menurut sejarah berdiri sejak 1 April 1906 dengan dasar pasal 1 Instellings Ordonantie, Staatblad 1906 Nomor 149. Luas daerah kewenangan Pemerintah Gemeente Surabaya saat itu seluas Ibu Kota Karesiden Surabaya, yakni kurang lebih 103 Km2, meliputi tanah-tanah eigendom, parti­kelir (particuliere landerijen), militer dan pe­merintah. Kepala Daerah Gemeente Surabaya se­mula dirangkap oleh seorang Asisten Residen yang merangkap Asisten Residen untuk Kabupaten (Afdeling) Surabaya serta menja­bat pula sebagai Ketua Dewan Gemeente (Gemeente Raad). Pada waktu itu belum ada jabatan Burgermeester (Walikota).. Dewan Gemeente terdiri dari: 15 orang Eropa, 5 orang Indonesia, 3 Timur Asing. Urusan yang ditangani Pemerintah Gemeente Surabaya belum banyak. Dinas-dinas Gemeente hanya terdiri dari: Bagian Umum (Gemeente Secretarie); Bagian Pekerjaan Umum (Gemeente Werken) yang meliputi Dinas Brand- weer, Dinas Bangunan dan Dinas Saluran. Bagian Perusahaan (Gemeente Bedrij- ven), antara lain Perusahaan Air dan Pembantaian). agian Dinas Kesehatan Umum yang juga bertugas memeriksa kebersihan pabrik-pabrik roti dan Dinas Kese­hatan dengan tugas mengawasi tem­pat persewaan gerobak, dokar serta pemerahan susu. (https://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/2012)

Lantas bagaimana sejarah Gemeente Soerabaja bermula 1906? Seperti disebut di atas, Soerabaja sudah sejak lama berkembang menjadi kota besar yang kemudian ditingkatkan statusnya pada tahun 1906 sebagai gemeente. Gemeente Soerabaja juga adalah ibu kota Residentie Soerabaja, dan kemudian dijadikan ibu kota Province Oost Java. Lalu bagaimana sejarah Gemeente Soerabaja bermula 1906? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 22 Juni 2023

Sejarah Dewan di Indonesia (15): Anggota Volksraad Masa Mangaradja Soangkoepon; Abdoel Moeis Soetardjo Otto Iskandardinata


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Siapa Mangaradja Soangkoepon? Mungkin banyak yang tidak mengetahui. Sebab nama Mangaradja Soangkoepon belum lama muncul di Wikipedia tidak ada laman nama Mangaradja Soangkoepon. Padahal pada era Pemerintah Hindia Belanda namanya sangat dikenal. Nama kecilnya adalah Abdoel Firman, anggota Volksraad terlama, berasal dari dapil province Oost Sumatra selama empat periode berturut-turut (1924-1942). Mangaradja Soangkoepon sejatinya adalah ‘macan’ Pedjambon, anggota Volksraad paling vokal.


Abdul Firman tiba-tiba menjadi terkenal di Negeri Belanda karena namanya diberitakan di koran-koran yang terbit sekitar Maret 1912. Apa pasal? Dua imigran dari Madura terlibat perkelahian dengan sesama imigran dari Jawa (Oost Java), korban akhirnya meninggal dunia akibat tusukan. Di pengadilan Amsterdam terdakwa disidangkan dan menghadirkan saksi-saksi. Aparat pengadilan bingung, karena para imigran (terdakwa dan saksi-saksi) tidak bisa berbahasa Belanda. Untuk mencari penerjemah sekaligus untuk pemandu sumpah (secara Islam) ternyata tidak mudah. Dari sejumlah mahasiswa yang ada hanya Abdul Firman yang bersedia dan sukarela (tanpa paksaan). Dari namanya memang pantas tetapi ternyata juga Abdul Firman adalah orang yang alim. Karenanya masyarakat Belanda menganggap Abdul Firman Siregar gelar Mangaradja Soangkoepon adalah pemimpin (imam) Islam dari para imigran dari Indonesia (Hindia Belanda). Abdul Firman tidak keberatan. Di dalam pengadian tersebut Abdul Firman membela terdakwa untuk dikurangi tuntutan djaksa. Dan, memang berhasil. Dalam laman Wikipedia, pada entry Volksraad, tidak ada nama Mangaradja Soangkoepon. Mengapa? Nama-nama yang dicatat adalah Cokroaminoto, Agus Salim, Hok Hoei Kan, Khouw Kim An, Abdoel Moeis, Soetardjo Kartohadikoesoemo, Loa Sek Hie, Mas Aboekassan Atmodirono, Mohammad Hoesni Thamrin, Wiranatakoesoema, Otto Iskandardinata, Jahja Datoek Kajo, Radjiman Wedyodiningrat dan Koesoemo Oetoyo.

Lantas bagaimana sejarah anggota Volksraad semasa Mangaradja Soangkoepon? Seperti disebut di atas, di dalam lama Wikipedia pada entry Volksraad tidak ada nama Mangaradja Soangkoepon. Yanga ada antara lain Abdoel Moeis, Soetardjo dan Otto Iskandardinata. Oklah. Lalu bagaimana sejarah anggota Volksraad semasa Mangaradja Soangkoepon? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Dewan di Indonesia (14): Volksraad, Dewan Perwakilan Rakyat Era Pemerintah Hindia Belanda;Raad van Indie Tempo Dulu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri Kini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI). Dewan pusat di Jakarta ini merupakan garis continuum sejak era Pemerintah Hindia Belanda (Volksraad). Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe: ‘Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri’.


Volksraad yang diambil dari bahasa Belanda dan secara harafiah berarti "Dewan Rakyat", adalah semacam dewan perwakilan rakyat Hindia Belanda. Dewan ini dibentuk pada tanggal 16 Desember 1916 oleh pemerintahan Hindia Belanda yang diprakarsai oleh Gubernur-Jendral J.P. van Limburg Stirum bersama dengan Menteri Urusan Koloni Belanda; Thomas Bastiaan Pleyte. Pada awal berdirinya, Dewan ini memiliki 38 anggota, 15 di antaranya adalah orang pribumi. Anggota lainnya adalah orang Belanda (Eropa) dan orang timur asing: Tionghoa, Arab dan India. Pada akhir tahun 1920-an mayoritas anggotanya adalah kaum pribumi. Awalnya, lembaga ini hanya memiliki kewenangan sebagai penasehat. Baru pada tahun 1927, Volksraad memiliki kewenangan ko-legislatif bersama Gubernur-Jendral yang ditunjuk oleh Belanda. Karena Gubernur-Jendral memiliki hak veto, kewenangan Volksraad sangat terbatas. Selain itu, mekanisme keanggotaan Volksraad dipilih melalui pemilihan tidak langsung. Pada tahun 1939, hanya 2.000 orang memiliki hak pilih. Dari 2.000 orang ini, sebagian besar adalah orang Belanda dan orang Eropa lainnya. Selama periode 1927-1941, Volksraad hanya pernah membuat enam undang-undang, dan dari jumlah ini, hanya tiga yang diterima oleh pemerintahan Hindia Belanda. Sebuah petisi Volksraad yang ternama adalah Petisi Soetardjo. Soetardjo adalah anggota Volksraad yang mengusulkan kemerdekaan Indonesia. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Volksraad, Dewan Perwakilan Rakyat era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas semuanya ada permulaan dan berlanjut dan berkembang hingga ke masa kini. Itu bermula dari Raad van Indie. Lalu bagaimana sejarah Volksraad, Dewan Perwakilan Rakyat era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.