Jumat, 17 November 2023

Sejarah Bahasa (127): Bahasa Alune Pulau Seram, Kepulauan Maluku; Gunung Binaiya Gunung Tinggi di Pedalaman Pulau Seram


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Alune adalah salah satu suku bangsa kuno di Pulau Seram. Jumlah anggotanya menetap di 27 desa di wilayah barat-tengah pulau. Seperti Wemale, mereka berasal dari suku Patasiwa. Suku Alune mempertuturkan bahasa Melayu-Polinesia. Bahasa ini dikenal dengan nama Sapalewa atau Patasiwa Alfoeren dan memiliki beberapa dialek. Dialek paling banyak adalah dialek Rambatu. Suku Alune secara tradisional hidup dari hasil hutan. Makanan mereka berasal dari pohon sagu dan mempraktikkan penanaman berpindah.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Alune adalah sebuah bahasa yang dituturkan di kepulauan Maluku, tepatnya di Kabupaten Seram Bagian Barat; 5 desa di kecamatan Seram Barat dan 22 desa di kecamatan Kairatu dan Taniwel sehingga totalnya adalah 27 desa. Bahasa Alune mempunyai beberapa dialek, di antaranya adalah sebagai berikut: Kairatu; Alune Tengah Barat (Niniari-Piru-Riring-Lumoli); Alune Selatan (Rambatu-Manussa-Rumberu); Alune Pantai Utara (Nikulkan-Murnaten-Wakolo); Alune Tengah Timur (Buriah-Weth-Laturake). saya, aku (au); engkau, kamu (ale); satu (esa), delapan (walu); sepuluh (butusya); sebelas (butuaya lesin esa); dua belas (butusya lesin lua); kepala (ulubuai); ibu (inate); ayah (amate); nenek laki-laki (upu mokwai); nenek perempuan (upu bina); piring (pikane) (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Alune di pedalaman pulau Seram, kepulauan Maluku? Seperti disebut di atas bahasa Alune dituturkan kelompok populasi di pulau Seram. Gunung Binaiya gunung tinggi di Seram. Lalu bagaimana sejarah bahasa Alune di pedalaman pulau Seram, kepulauan Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (19): Baris Hutagalung, Juara Kejuaraan Nasional Catur Indonesia 1954; Pertjasi dan Juara PersatoeanTjaturIndonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Pada kejuaraan carur Petjasi Indonesia pertama tahun 1953 di Solo yang menjadi juara adalah Arovah Bachtiar dari Bandjarmasin. Pesertanya hanya mewakili perserikatan catur di Jawa Tengah plus Bandjarmasin. Perserikatan-perserikatan kuat di Jawa seperti Djakarta, Bandoeng dan Soerabaja masih perserikatan yang mandiri (independent). Perserikatan Tjatur Indonesia (PTI) (Djakarta) bergabung dengan Pertjasi dimana Baris Hutagalung sebagai sekretaris PTI mewakili kejuaraan Pertjasi Indonesia kedua tahun 1954. Baris Hutagalung menjadi juara.


Baris Hutagalung (lahir 1933) adalah pemain catur terbaik Indonesia 1950-1960-an. FKN Harahap seorang penulis catur mencatatnya sebagai pecatur terbaik Indonesia pada masanya sejajar dengan Tan Hiong Liong (era sebelum PD II) dan GM Ardiansyah (era 1980-an). Kejurnas ke-2 tahun 1954 di Tegal Baris Hutagalung juara dengan poin 11. Runner-up adalah adalah Arovah Bachtiar juara kejurnas sebelumnya. Baris Hutagalung memiliki dendam tersendiri karena pendaftarannya pada kejurnas pertama tahun 1953 ditolak oleh panitia. Padahal saat itu dia adalah pecatur terkuat di Jakarta. Kejurnas ke-3 tahun 1955 di Jakarta Baris Hutagalung menjadi juara. Tiga besar dalam kejuaraan ini Baris Hutagalung, Lim Hong Gie, Max Arie Wotulo adalah orang-orang pertama yang diberi gelar Master Nasional (MN) oleh Percasi. Saat itu Baris baru berusia 22 tahun, Max berusia 21 tahun dan Lim Hong Gie masih siswa SMP Kanisius berusia 15 tahun (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Baris Hutagalung juara Kejuaraan Nasional Catur Indonesia 1954? Seperti disebut di atas Baris Hutagalung adalah juara catur perserikatan Djakarta yang menjuarai kejuaraan Pertjasi Indonesia 1954. Pertjasi dan juara Persatoean Tjatur Indonesia (PTI). Lalu bagaimana sejarah Baris Hutagalung juara Kejuaraan Nasional Catur Indonesia 1954? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Kamis, 16 November 2023

Sejarah Bahasa (126):Bahasa Kei Orang Kei di Kepulauan Kei-Kelompok Populasi Alfur; Apakah Terkait Kelompok Populasi Bali?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Kei adalah suku bangsa di Indonesia yang mendiami Kepulauan Kei di Provinsi Maluku. Masyarakat suku Kei bertutur menggunakan bahasa Kei yang berfungsi sebagai basantara bagi masyarakat di Kepulauan Kei. Orang Tanimbar Kei merupakan salah satu sub-suku Kei yang mendiami pulau Tanimbar Kei; umumnya beragama Hindu.


Bahasa Kei (disebut juga Veveu Evav, Veu Evav) adalah salah satu bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh suku Kei, yakni orang-orang yang berasal dari kepulauan Kei, pulau Kei Kecil, pulau Kei Besar, dan pulau-pulau sekitarnya. Warga penghuni pulau Kur dan Kamear adalah masyarakat penutur bahasa Kur, sementara warga desa Banda Eli (Wadan El) dan Banda Elat (Wadan Ilat) di Kei Besar adalah masyarakat penutur bahasa Banda. Kelompok-kelompok masyarakat ini dipercaya bermigrasi dari Kepulauan Banda dan masih melestarikan bahasa asli leluhur mereka, namun mereka juga mampu menuturkan bahasa Kei yang merupakan lingua franca di kepulauan ini. Tiap pulau, bahkan tiap permukiman (ohoi) memiliki dialek tersendiri, sehingga dialek-dialek ini sering kali dijadikan petunjuk daerah asal (kampung, pulau, atau kawasan tertentu di Kepulauan Kei) penutur bahasa Kei. Masyarakat Kei tidak memiliki budaya baca tulis sendiri. Para misionaris Katolik dari Belanda menuliskan kata-kata bahasa Kei dengan suatu bentuk variasi penggunaan abjad Romawi. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kei orang Kei di kepulauan Kei dan kelompok populasi Alfur? Seperti disebut di atas bahasa Kei dituturkan orang Kei di kepulauan Kei. Apakah orang/bahasa Kei terkait kelompok populasi Bali? Lalu bagaimana sejarah bahasa Kei orang Kei di kepulauan Kei dan kelompok populasi Alfur? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Catur (18): Persatoean Tjatur Indonesia dan Pertjasi; Arovah Bachtiar dan Kejuaraan Pertjasi Pertama di Solo, 1953


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Persatuan Catur Seluruh Indonesia (disingkat Percasi) adalah induk organisasi keolahragaan yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan, pembinaan, pengembangan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan cabang olahraga catur di Indonesia. Percasi didirikan pada tahun 1948. Namun karena situasi saat itu masih dalam perang kemerdekaan Indonesia dan masa peralihan, maka barulah tanggal 17 Agustus 1950 ditetapkan sebagai tanggal resmi berdirinya Percasi yang berkedudukan di Yogyakarta.


Arovah Bachtiar (lahir 25 Maret 1934) adalah master Internasional Indonesia (IM) (1978). Ia adalah pemenang Kejuaraan Catur Indonesia empat kali (1953, 1962, 1967, 1971). Pada awal tahun 1950-an hingga paruh kedua tahun 1970-an, Arovah Bachtiar merupakan salah satu pecatur terkemuka di Indonesia. Ia empat kali memenangkan Kejuaraan Catur Indonesia: pada tahun 1953, 1962, 1967, dan 1971. Pada bulan September 1963, Arovah Bachtiar berpartisipasi dalam Kejuaraan Catur Dunia Turnamen Zonal Asia Tenggara di Jakarta, di mana berbagi tempat 1-2 dengan Béla Berger tetapi kalah pertandingan tambahan. Arovah Bachtiar berpartisipasi dua kali lagi dalam Turnamen Zonal Kejuaraan Catur Dunia (1972, 1975) namun tidak lagi mengulangi kesuksesan tersebut. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Persatoean Tjatur Indonesia dan Pertjasi? Seperti disebut di atas, Percasi yang sekarang secara resmi didirikan di Djogjakarta pada tanggal 17 Agustus 1950. Bagaimana dengan Arovah Bachtiar dan kejuaraan catur Pertjasi pertama di Solo tahun 1953? Lalu bagaimana sejarah Persatoean Tjatur Indonesia dan Pertjasi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Rabu, 15 November 2023

Sejarah Bahasa (125): Bahasa Yamdena di Pulau Timur Laut/Pulau Tanimbar; Populasi Alfur dan Kelompok Populasi Papua


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Tanimbar mendiami Kepulauan Tanimbar yang berasal dari campuran Austronesia-Papua. Kata Tanimbar digunakan oleh Belanda dan juga ada yang menyebutnya orang Timur Laut mendiami Pulau Yamdena dan Selaru (kecamatan Yamdena, kabupaten Maluku Tenggara). Terbagi tiga sub-suku Tomata Yamdena, Tomata Laru dan Tomata Nember. Tomata Nember di pulau Fordata; Tomata Yamdena sebagian besar pulau Yamdena; Tomata Laru mendiami pulau Selaru.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Yamdena dituturkan oleh masyarakat di (1) Woraloin, Taniwel, Hulung, Uweh, dan Banggoi, kabupaten Seram Bagian Barat dan (2) Olilit Raya, Maluku Tenggara Barat, Bahasa terdiri atas enam dialek, yaitu (1) dialek Wemale yang dituturkan di Woraloin, Taniwel Timur, kabupaten Seram Bagian Barat; (2) dialek Nakaela dituturkan di  Taniwel, Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat; (3) dialek Hulung dituturkan di Hulung, Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat; (4) dialek Alune dituturkan di Desa Uweh, Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat; (5) dialek Banggoi dituturkan di Desa Banggoi, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur; (6) dialek Yamdena Olilit Lama yang dituturkan di Desa Olilit Raya, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Penelitian tentang bahasa Alune telah dilakukan pada tahun 1996. Penelitian ini membahas struktur bahasa Alune. Namun, pada Peta Bahasa dan bahasa-Bahasa di Indonesia tahun 2018 mengklasifikasikan Alune sebagai dialek dari bahasa Yamdena. (https://dapobas.kemdikbud.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Yamdena di pulau Timur Laut atau Pulau Tanimbar? Seperti disebut di atas bahasa Yamdena dituturkan di pulau Timur Laut atau pulau Tanimbar. Kelompok populasi Alfur dan kelompok populasi Papua. Lalu bagaimana sejarah bahasa Yamdena di pulau Timur Laut atau Pulau Tanimbar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (17): Pertandingan Catur Era Republik Indonesia Serikat-RIS; Pemerintah Era Hindia Belanda dan Pemerintah NKRI


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Sejarah adalah narasi fakta dan data. Sejarah adalah masa lampau. Fakta adalah peristiwa yang benar-benar pernah terjadi. Data adalah informasi yang dapat dijadikan sebagai bukti tentang kejadian yang benar-benar pernah terjadi. Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti data tertulis, setiap orang akan menciptakan imajinasinya sendiri. Jika data yang digunakan tidak valid, maka narasi sejarah seterusnya akan ivalid.


Republik Indonesia Serikat disingkat RIS, adalah sebuah negara republik parlementer federal di Asia Tenggara yang pernah berdiri antara tanggal 27 Desember 1949 hingga 17 Agustus 1950. Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk setelah Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan Hindia Belanda (tanpa Nugini Belanda) pada tanggal 27 Desember 1949. Negara ini merupakan perserikatan antara Republik Indonesia dan negara-negara yang dibentuk Belanda di Nusantara dari tahun 1946 hingga 1949. Federasi RIS lahir sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar, yakni Republik Indonesia; Majelis Permusyawaratan Federal (BFO); dan Belanda. Kesepakatan tersebut disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB. Republik Indonesia Serikat resmi dibubarkan pada 17 Agustus 1950 dan digantikan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah pertandingan catur semasa Republik Indonesia Serikat (RIS)? Seperti disebut di atas ada satu masa dalam sejarah Indonesia yakni era RIS. Bagaimana catur pada masa itu? Semasa antara Pemerintah Hindia Belanda dan Pemerintah NKRI. Lalu bagaimana sejarah pertandingan catur semasa Republik Indonesia Serikat (RIS)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982