Sabtu, 27 Mei 2023

Sejarah Banyuwangi (11): Tanaman Lucu di Banyuwangi (Etlingera elatior):Kecombrang Siala Batak, Sekala Lampung, Honje Sunda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Mengapa lucu di Banyuwangi? Di wilayah bukan, tetapi honje di Sunda, kecombrang di Jawa dan siala di Batak. Seperti halnya orang Sunda, orang Jawa dan orang Batak serta sekala di Lampong, tanaman lucu dimanfaatkan oleh orang Osing. Buah lucu, honje, kecombrang dan siala yang berbentuk bijian termasuk rempah-rempah. Bunganya juga menjadi ragam sayuran yang membuat khas masakan gulai dan masakan sayuran. Apakah dalam hal ini tanaman lucu di wilayah orang Osing di Banyuwangi memiliki sejarahnya sendiri?


Lucu Nama Sambal ini Khas Banyuwangi. RadarBanyuwangi. 10 April 2023. Tak pelak, sambal kecombrang pun populer dengan sebutan sambel lucu di kalangan warga suku Oseng. Selain memanjakan lidah dan menyegarkan aroma masakan, ternyata kecombrang juga memberikan manfaat untuk kesehatan. Ini karena kecombrang mengandung antibakteri dan antioksidan. Sejatinya, kecombrang adalah tumbuhan berwarna merah yang termasuk dalam jenis rempah-rempah. Bagian bunga kecombrang yang masih kuncup, sering kali dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Terutama dalam beberapa menu kuliner berupa sambal. Selain itu, kecombrang kerap digunakan sebagai bauran bumbu penyedap pada menu makanan. Baik yang ditumis, maupun sayuran berkuah. Sama seperti kemangi, kecombrang juga memberikan sensasi aroma kuat yang segar pada masakan. Aroma segar ini bermanfaat untuk mengurangi anyir pada bahan makanan tertentu, seperti ikan atau seafood. Menurut Siti Suhaimah, 32, penjual makanan di Desa Karanganyar, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, masakan yang terbuat dari kecombrang cukup banyak diminati. Salah satunya yakni sambal kecombrang. Pada masakan tumis maupun berkuah pun, Siti bisa mencampurkan kecombrang untuk menambah cita rasa yang menggugah selera. ‘Berkat aromanya yang khas, sangat mudah untuk membedakan masakan yang menggunakan kecombrang dengan masakan lainnya’, ujarnya. (https://radarbanyuwangi.jawapos.com/)

Lantas bagaimana sejarah tanaman lucu di Banyuwangi (Etlingera elatior)? Seperti disebut di atas, tanaman lucu dimanfaatkan orang Osing sebagai rempah-rempah. Nama umum tanaman lucu adalah kecombrang yang mana disebut di siala Batak, sekala Lampung dan honje Sunda. Lalu bagaimana sejarah tanaman lucu di Banyuwangi (Etlingera elatior)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Tanaman Lucu di Banyuwangi (Etlingera elatior): Kecombrang Siala Batak, Sekala Lampung, Honje Sunda

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kecombrang Siala Batak, Sekala Lampung, Honje Sunda: Garis Budidaya Navigasi Pelayaran Perdagangan Zaman Kuno?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar